First of all,
so sorry for the very late update 🙏
Happy reading guys:"
______________________________________Author POV
"biarkan aku bertemu dulu dengan phi mu, ada hal yang ingin aku bicarakan"
"Maaf Nat, hia sudah pergi sejak semalam.. aku juga tidak bisa menghubunginya, tapi dia meninggalkan ini untukmu" first memberi secarik kertas dari kantungnya.
Nat mengambilnya dengan ragu ragu, lalu mencoba membukanya..
"Sebaiknya aku antar kau dulu Nat, semua barang barangmu sudah siap.." ucap first membuat nat tidak jadi membuka surat tersebut.
"Apa maksudmu? Antar aku kemana?" Tanya Nat dengan bingung. Ya dia tau bahwa pemilik rumah sudah mengusirnya semalam, tapi ia tak menyangka akan secepat ini mereka memintanya untuk pergi.
"Ke rumah phi mu tentunya, hia meminta ku untuk mengantarkan mu ke sana." Jawab first.
tiba tiba amarah Nat memuncak, tapi Nat menahannya sebisa mungkin agar amarahnya ini bisa ia lampiaskan pada orangnya langsung yaitu max.
Nat tidak menggubris first sedikitpun dan malah beralih pergi dari kursinya dengan menghentak hentakkan kaki dari ruangan first sampai ke kamarnya, lalu dia tutup pintunya dan mengunci diri secepatnya sebelum first menyusulnya.
"Nat.. Nat!! kita harus pergi sekarang.. tuan toru pasti sudah menunggumu!!" Teriak first dari luar kamar Nat yang terkunci dengan mengetuk ketuk keras pintunya.
"AKU TIDAK AKAN PERGI SEBELUM BERTEMU DENGAN SI MAX SIALAN ITU!!!!" Jawab nya dengan teriakan yang benar benar memekikkan telinga siapapun yang mendengarnya. First menyerah, kali ini dia tidak ingin memaksa Nat, setelah tau segalanya mana mungkin ia tega terhadap Nat juga terhadap perasaan Kakanya.
Ya.. first tau Kakanya benar benar sudah mencintai Nat sepenuh hatinya, begitu juga Nat yang ingin mulai membuka hati untuk Kakanya. Yang tidak ia mengerti hanya satu yaitu kenapa Kakanya malah ingin menjauhkan diri dengan cintanya itu? Maka dari itu first kini membiarkan Nat menunggu dan menyelesaikan segalanya dengan Kakanya. biarkan saja dia dimarahi karena tidak melaksanakan perintah dari Kakanya untuk mengantarkan Nat pergi! Dia bisa mencari beribu alasan untuk dikatakan agar Kakanya mengerti.
.
.
.Nat sama sekali tidak beranjak dari kamarnya sampai malam hari. Tidak makan atau minum, tubuhnya juga mulai kembali sakit sakit dan panas tapi dia sangat berniat sebelum dia dihampiri oleh Max sendiri dia tidak akan pergi kemana mana. Tubuhnya yang terus menerus memanas membuatnya berniat mengguyur tubuhnya dengan air saja, dan benar Nat pergi ke kamar mandi dan selama 2 jam lamanya Nat menceburkan diri di bathub juga sesekali mencelupkan kepalanya saat dirasa panasnya sudah memuncak Sampai ke kepala.
"SIALAN!!!" marahnya memaki diri sendiri dengan meninju air yang menggenangi tubuhnya tersebut, karena tubuhnya yang tak kunjung membaik.
saat ini Nat sudah mulai menggigil kedinginan tapi tubuhnya tetap terasa panas, yang Nat lakukan sekarang hanya meratapi atap kamar mandinya, fikirannya melayang layang dan beberapa saat Nat tertawa kecil saat berfikir betapa lucunya hidupnya saat ini.
"kalau difikir fikir, kau sendiri yang membawa ku kesini, tapi max! Kau sendiri juga yang menyuruhku pergi. Kau yang menyiksa ku juga, dan juga terus terusan meminta maaf soal itu, tapi sekarang apa? Kau bilang aku tak perlu memaafkan mu?!! Kau pernah bilang kau mencintaiku tapi juga menyuruh ku untuk membenci mu?!. Sebenarnya apa yang kau inginkan sialan?!!!! Sebenarnya kehidupan apa yang aku jalani ini?!! Such a comedy theater!" Monolognya sambil tertawa tawa masam.
Nat sudah lama didalam air dan sudah pingsan juga beberapa waktu lalu, tapi tak ada orang yang kunjung membantunya. Ia benar-benar ditinggalkan sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)
Teen FictionMax mencengkram rahang nat kuat mengarahkan pandangan padanya tak peduli yang punya sudah kesakitan. "ingat nat, bukannya kau masih ingin ini?!" ucap max sambil menunjukan sebotol minuman tepat di wajah nat. "ingat sayang kau tidak bisa hidup tanpa...