Nat POV
Aku masih ingat tiga tahun lalu kita masih bermain bersama, saat aku masih sekolah kelas tiga di sekolah menengah pertama aku punya seorang kaka yang sekolah di universitas.
Saat itu aku seorang yang sangat ceria dan manja, karena seorang kaka satu-satunya memperlakukanku sangat baik.
Bergaul bersama, bermain hal kekanak kanakan, berolah raga bersama dan main game kesukaan bersama juga. Dulu juga dia menjadi tutor ku dan mengajariku semua pelajaran yang aku tak mengerti ya.. dia sangat pintar. Kita tidak pernah terpisah satu sama lain, kita.. Yang seperti saudara normal lainnya.
Bertengkar? Kami sering melakukannya juga, tapi itu tidak akan pernah berlangsung lama.
P'toru.. dia satu satunya kebahagiaan ku, dia adalah teman, sahabat, saudara, dan orang tua bagiku. Dia phi ku yang dulu saat aku masih sangat kecil pho dan mae angkat menjadi anak mereka untuk menemaniku, tapi walau hanya anak angkat p'toru benar-benar seperti keluarga bagiku.
Seperti halnya menjadi nafas masing masing istilah itu sangat pas dengan kita, karena kita tidak bisa hidup tanpa satu sama lain.
Dulu Mae dan pho sangat jarang dirumah karena urusan bisnis mereka jadi sering keluar kota atau bahkan luar negeri untuk waktu yang lama.
Kita hanya punya satu sama lain tidak ada yang lain.
Tapi... Suatu saat seorang laki laki asing datang ke rumah kita meminta p'toru untuk pergi bersamanya, mae dan pho tidak melakukan apapun selain membiarkan nya, tapi aku tidak! Aku terus membujuk p'toru untuk tidak pergi bersamanya.
"Phi kenapa kau mau pergi dengannya? Memangnya siapa dia? Apa dia lebih penting dariku?!" kita bertengkar hebat untuk pertama kalinya, hatiku terus berdegup kencang tak karuan merasa sangat marah, tapi juga merasa takut secara bersamaan tak ingin p'toru pergi jauh dariku, sedangkan p'toru hanya menundukkan kepalanya tak berkutik dan membiarkanku terus mengeluarkan setiap kata yang ingin aku katakan padanya.
Mulai dari pertanyaan sampai permohonanku kepadanya untuk tidak pergi terus aku lontarkan padanya.
"Dia.. ayahku nat.." katanya saat aku sudah mulai menangis lemas di lantai.
"Hah?!" Aku mengusap air mata ku pelan dan menghampiri p'toru yang terduduk membungkuk di pinggir ranjangnya.
"Siapa? Ayahmu? Kenapa dia kesini setelah sekian lama?" Sangat tidak masuk akal bagiku jika seorang yang pertama kali aku temui akan membawa Kaka ku satu satunya dari hidupku.
"Maafkan aku nat, tapi aku akan kembali untukmu, aku pastikan itu!" Matanya melihat kearah ku meyakinkanku jika dia benar-benar akan kembali padaku suatu saat nanti.
"Ini tak akan lama aku akan segera menemuimu kembali.." lanjutnya.
"Tapi kau akan ke Jepang phi, itu sangat jauh, kapan kau bisa kembali lagi padaku?" tidak bisa seperti ini aku hanya berfikir bahwa aku tidak bisa hidup tanpanya.
"Secepatnya.. guu khoo thoot na.." katanya.
"Tapi aku tidak bisa hidup tanpamu phi" aku benar-benar sudah tak tahu apa hal yang bisa membuat p'toru tetap disini.
"Dengar nat! Mulai saat ini kau tidak punya phi dihidupmu, kau adalah anak satu satunya pho dan mae.." aku tertegun dengan apa yang dikatakan nya seperti tiba-tiba dunia yang selama ini indah berubah menjadi begitu kelam.
"Tapi kau bilang kau akan kembali phi..kenapa kau berkata seperti itu" ini sangat membingungkan bagiku.
"Hmm.. aku akan kembali.. tapi selama aku tak disini tolong coba lupakan aku dan jangan berharap apapun, lalu jadilah anak tunggal yang dapat diandalkan oleh pho-mae, ok?" Phi toru menangkup wajahku, matanya yang terus masih menangis masih tak bisa aku yakinkan bagaimana perasaannya tentang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)
Teen FictionMax mencengkram rahang nat kuat mengarahkan pandangan padanya tak peduli yang punya sudah kesakitan. "ingat nat, bukannya kau masih ingin ini?!" ucap max sambil menunjukan sebotol minuman tepat di wajah nat. "ingat sayang kau tidak bisa hidup tanpa...