MAX POV
Aku mencoba bersikap senormal mungkin didepan nat sebelum masuk dan menghampirinya, walaupun aku yakin wajahku sangat kentara khawatir dengan kejadian beberapa waktu lalu yang mungkin akan terdengar oleh nat.
Nat sedang tertidur pulas diatas sofa yang sebelumnya kita duduki sebelum aku pergi, dengan posisi menyamping dan tangan yang dijadikan bantalannya aku mendekatinya dan berjongkok didepannya. Menatap setiap inci dari wajahnya.
Wajah kecilnya, pipi chubynya dan hidung mancungnya membuatku semakin betah melihatnya lama lama.
Aku terus berfikir "sesayang inikah aku sekarang padanya?" kataku dalam hati.
Karena sejujurnya perasaan yang kurasakan sekarang sangat asing, tak pernah sebelumnya aku begitu sangat tidak ingin kehilangan seseorang.
Tanpa sadar tanganku mencoba menyentuh wajahnya, mengelusnya dan seketika senyumku terukir begitu saja.
Aku tidak peduli dengan yang lain lagi, aku hanya menginginkanmu. Nat.. Kau sudah cukup bagiku.
Saat begitu menikmati momen saat ini tak lama nat terbangun dari tidurnya, aku sedikit terkejut. Tapi senyumku tak hilang dari wajahku."ouh.. Kau terbangun karena ku? Maaf.."ucapku saat nat menatapku sama terkejutnya.
"tidak apa apa.. Apa urusan mu sudah selesai?" tanyanya dengan masih berbaring dihadapanku.
"emm sebenarnya ada beberapa hal lagi yang belum selesai, jadi mungkin aku akan tinggal dikantor untuk malam ini" jawabku. Natpun beralih dari posisinya dan terduduk, akupun ikut duduk disampingnya.
"kalau begitu.. Apa kau mau aku menemanimu?" tawarnya yang tak kusangka kan dia tanyakan padaku.
"apa kau mau melakukannya?" aku meyakinkan lagi dengan tawarannya, walaupun sebenarnya aku sangat senang dengan hal ini.
"tentu saja, sebenarnya aku juga tidak ingin pulang. Aku bosan dirumah terus" katanya sambil cemberut dihadapanku, aku menyembunyikan senyumku karena tingkah lucunya itu.
"tapi mungkin kau akan lebih bosan disini" ucapku pura pura ingin dia pulang dan tak usah menemaniku padahal dalam hati aku berharap nat tidak akan mau pulang dan disini bersamaku alih alih pulang dan malah bertemu dengan kakanya disana.
"tidak! Aku ingin disini saja.." katanya, aku menganggukan kepalaku agar terlihat mengizinkannya untuk menetap bersamaku.
"baiklah.. Tapi jangan mengeluh kalau kau merasa bosan, ok?" tanyaku, nat terlihat senang dan mengangguk cepat.
"oke, aku janji tak akan mengeluh" janjinya, akupun menepuk kepalanya tak tahan dengan tingkah lucunya, juga wajahnya yang seperti anak anjing membuatku tak sadar melakukannya, tapi nat hanya diam dengan perlakuanku tanpa protes sedikitpun malah dia tersenyum manis dan terus menatapku dengan wajah polos yang ia buat.
.
.
.Author POV
Nat masih ditempat yang sama terlihat menikmati setiap makanan yang max pesan untuknya beberapa waktu lalu, sedangkan max sudah berada dimeja kerjanya terlihat sibuk dengan laptopnya, padahal tak ada pekerjaan yang ia lakukan didalamnya, ia hanya berpura pura melakukan pekerjaan didepan nat dan sesekali melihat kearah nat yang asik makan dengan kaki disilakan diatas sofa.
"max.." panggil nat, max langsung mengarahkan pandangan ke arah nat.
"ya? Ada apa?" tanyanya sedikit terkejut karena sebenarnya dari tadi ia melihat nat alih alih bekerja.
"emm.. Apa aku boleh meminta handphoneku kembali?" pintanya mengingat kalau max sudah membawa handphone nya selama ini dan berfikir mungkin kali ini ia bisa mendapatkannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)
Teen FictionMax mencengkram rahang nat kuat mengarahkan pandangan padanya tak peduli yang punya sudah kesakitan. "ingat nat, bukannya kau masih ingin ini?!" ucap max sambil menunjukan sebotol minuman tepat di wajah nat. "ingat sayang kau tidak bisa hidup tanpa...