Author POV
Hari ini pagi yang baru bagi nat, setelah ia semalaman memikirkan semua masalah yang terjadi, nat menemukan jalan keluar yang baik untuknya. Dia memutuskan untuk berbicara pada max dan membuat persyaratan agar dirinya bisa tetap tinggal disini dan apakah dia bisa mempercayakan semuanya pada max.
"Max.. apa aku boleh bertanya sesuatu?" Tanyanya memecah keheningan saat mereka berdua memutuskan berbicara berdua diruang tamu..
Mereka terlihat begitu sama sama tegang, terlihat dari cara duduk mereka yang begitu kaku "hmm.." Jawabnya singkat.
"Apa aku bisa mempercayai mu sekarang?" Tanyanya lagi. Max melihat kearah nat dan membalikkan badannya..
"Aku mungkin tidak bisa menjanjikanmu apa apa, tapi aku akan melakukan apapun sampai kau mempercayai ku.." ucapnya sambil terus menatap lurus mata nat yang juga menatapnya.
"Benarkah?" Max mengangguk cepat meyakinkan.
"kemarin kau tahu kan first sudah memberi tahuku semuanya.. apakah semua itu kebenaran?" Nat melekatkan terus tatapannya pada max yang menjadi goyah karena pertanyaannya.
"Hmm.. kau bisa tidak mempercayainya dan tak ada satupun akan aku jadikan alasan agar kau mempercayai semua itu.." jelasnya.
".. tapi tentang perasaanku, aku tidak berbohong nat" lanjutnya.
Nat menghela nafas kasar, "benar!! Aku tidak boleh mempercayai kalian begitu cepat.. tapi jika kau memberi tahuku dengan jujur tentang satu hal lagi, maka aku akan mempercayai kebenaran tentang perasaanmu .." katanya membuat max kembali mengalihkan pandangannya pada nat.
"Tentang apa?" Tanya max.
"Tentang obat yang kau berikan padaku.. apa itu akan mempengaruhiku terus? Dan tolong jelaskan sebenarnya apa yang kau berikan itu?" Max menundukkan kepalanya dan mencoba menjelaskan apapun yang ingin nat ketahui.
"Obat yang kuberikan saat sebelum melakukan sex denganmu hanya peningkat birahi, sedangkan minuman dulu yang ku berikan padamu itu minuman yang kubuat sendiri itu bekerja seperti narkoba akan membuatmu selalu ketagihan dan jika kau tidak mengkonsumsinya itu akan membuat seluruh tubuhmu panas.." dia berhenti dan mengambil nafas dalam.
"..dan ketika mereka kau minum secara bersamaan maka itu akan menjadi obat penenang untukmu.. ya ini mungkin terdengar tidak masuk akal.. tapi semua hal itu telah aku buat dengan tanganku sendiri untuk mendapatkanmu.." lanjutnya menjelaskan panjang lebar pada nat.
Nat termenung mendengar max dan mencoba memahami semuanya "lalu apa aku tak bisa lepas dari semua itu?" Tanyanya lagi.
"Tentu saja bisa.." jawab nya singkat.
"Bagaimana?"
"Kau hanya perlu menahan tubuhmu untuk tidak mengkonsumsinya lagi sampai tubuhmu terbiasa tanpanya.. dan kau akan kembali normal" kata max.
"Itu artinya tidak ada obat untuk menyembuhkannya?" Max terlihat sangat bersalah terhadap nat, tangannya bergetar tak seperti biasanya, dia mulai menangis dihadapan nat.
"Maafkan aku.. aku mohon maafkan aku.." katanya lagi memohon dihadapan nat dengan menundukkan kepalanya terus menerus.
"Tapi.. kau yakin aku tak akan mati bukan? Kau yakin aku bisa sembuh?" Max mengangguk lagi menjawab pertanyaan nat.
"Baiklah.. lalu tahan aku.. bantu aku menghadapinya.."max mengalihkan pandangannya cepat pada nat, dengan mata yang sudah terlihat merah karena menangis max tak sadar mengambil tangan nat dan menggenggamnya kuat.
"Itu berarti kau akan memberikan ku kesempatan?"
"Hmm.. tolong bantu aku keluar dari semua ini dan memulai semuanya kembali denganmu" max senang mendengar ucapan nat dan tersenyum lebar pada nat, max memeluk nat erat dan walaupun sedikit ragu nat perlahan membalas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)
Teen FictionMax mencengkram rahang nat kuat mengarahkan pandangan padanya tak peduli yang punya sudah kesakitan. "ingat nat, bukannya kau masih ingin ini?!" ucap max sambil menunjukan sebotol minuman tepat di wajah nat. "ingat sayang kau tidak bisa hidup tanpa...