Happy reading. :)
____________________________________Author POV
"Nat..nat... Bangun.. "
First terus mengguncang tubuh nat mencoba membangunkannya.
Seperti nya hiia habis "menghukumnya" semalam dia tampak pucat sekali -batin first.
"Nat.. bangunlah..!!" Nat lalu bangun dia terkejut dengan kehadiran first dikamarnya di jam segini dengan tubuh telanjang dibalik selimbutnya dia mencoba bangkit dan menutupi tubuhnya agar tak terlihat.
"Kenapa kau disini pagi pagi sekali?"
"Ini sudah siang, hiia memintaku membawamu untuk lunch bersama" seketika nat melihat jam kecil disamping nya dan benar saja jam sudah menunjukkan jam1 siang.
"Lunch? Apa aku tak salah dengar?" Tanya nat.
"Cepatlah siap siap hiia menunggumu" tanpa basa basi lagi nat lalu pergi ke kamar mandi dengan selimut yang ia bawa untuk menutupinya.
.
Nat berjalan seiringan dengan first dia melihat max dari jauh sedang menunggunya di meja makan bersama seseorang yang tak lain ada toru.
Dia menundukkan pandangan tak ingin max salah paham lagi terhadapnya seperti semalam.
"Duduklah!" Perintah max padanya, saat mereka berkumpul suasana begitu sunyi tak ada yang bersuara lagi.
Dan saat acara makan dimulai, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu di piring, orang orang disini benar benar terasa terintimidasi dengan max.
Bahkan orang sekeras kepala nat menjadi begitu diam, bukan karena takut tapi tidak ingin mencari masalah saja.
"Ehm.." max berdehem seketika semua orang menjadi gugup.
"Tn.toru aku mengajak mu makan siang bersama untuk memperkenalkan dia padamu" katanya sedikit terdengar ramah dengan menyentuh pundak nat.
"Emmm, khap.." max menaikan alisnya dan menatap aneh pada toru dan nat bergantian.
"Sepertinya kalian berdua sudah saling mengenal" kata max penuh curiga.
Uhuk..uhuk.. tiba tiba nat tersedak makanan yang ia baru akan telan.
Nat mengambil air disampingnya " ti.." sebelum nat menjawab nya toru menyela perkataannya.
"Khap! Tentu saja" max kembali melihat nat dengan tajam dan sekejap melontarkan senyuman pada toru.
"Oh benarkah? Bagaimana bisa kalian saling mengenal?" Tanya max terasa mengintrogasi.
"Dia adalah anak didikku dulu saat dia dia sekolah menengah, aku pernah menjadi tutornya" jelas singkat toru.
"Apa hanya sekedar itu? Apa kau bercanda phi?" Hati nat begitu kesal, ia fikir phi nya memang sudah tidak mengakuinya lagi sebagai adiknya.
"Oh benarkah? Lalu bagaimana kalian bisa bertemu sama lain?" Max sangat terdengar seperti jaksa penuntut yang menanyai pelaku kejahatan, sangat to the point.
"Emm itu.. temanku mengenalkannya padaku, saat itu aku butuh uang dan menjadi tutor nya untuk mendapatkannya" jelas toru panjang lebar.
"Ehmm baiklah aku mengerti, tapi..." Tatapannya kembali pada nat kini gilirannya mengganti korban interogasi nya.
"Kenapa semalam kau bilang tak mengenalnya?" Nat tersudutkan, tak ada kata kata yang cukup cocok untuk menjawab pertanyaan itu.
"Itu..." Nat tergagap tak tau apa yang akan ia jawab sedangkan max terus menatapnya menunggu jawaban.
"Mungkin dia lupa, karena kita sudah lama tidak bertemu" sekali lagi toru menyela nat dan kini meloloskan nat dari kecurigaan max.
"Ah.. tentu saja itu bisa saja terjadi" katanya sambil menepuk nepuk pundak nat.
"Lalu.. apakah dia.. saudaramu tn.max?" Kini giliran toru bertanya pada max seakan dia tak tau sama sekali soal nat.
"Oh come on, kau tau saudaraku hanya first" max menyandarkan punggungnya ke kursi dan terlihat santai berbicara dengan toru.
"Lalu...?" Tanya toru meminta lebih penjelasan.
"Dia calon istri ku" seketika nat melihat kearah max meminta penjelasan dari tatapannya tentang apa yang max bilang.
.
"Shia.. apa maksudmu? Istrimu? Aku? Tidak akan pernah.!"
Acara makan sudah selesai beberapa waktu lalu kini acara bertengkar dimulai antara max dan nat.
"Oh ho.. beberapa waktu yang lalu kau seperti anak yang pendiam dan penurut tapi setelah masuk kamar kau menjadi garang lagi tn.nat, sangat menarik" max berdiri dibelakang pintu dengan menyenderkan punggungnya disana, melihat nat terus marah marah padanya.
"A..aku hanya ingin terlihat sopan depan tn.toru" lagi lagi nat tergagap.
"Emm" max mempoutkan bibirnya terlihat meledek nat.
"DAN.. bagaimana bisa kau mengintrogasi kami berdua? Kita kenal atau tidak itu bukan urusanmu!" Max beranjak dari tempatnya dan melangkah beberapa senti kearah nat.
"Tentu saja itu urusanku! Aku tak suka kau punya hubungan dengan laki laki lain selain aku." Kata max dengan memperlihatkan wajah begitu serius yang tak pernah nat lihat sebelumnya.
"Kenapa? Kenapa memang jika aku punya hubungan dengan laki laki lain hah?! Apa kau akan menyumpalku dengan obat obatanmu itu dan mulai menyiksa ku lagi?!" Nat terlihat sangat berani, seperti dia tidak lagi takut atas perlakuan max terhadap nya mungkin karena kini nat sudah terbiasa.
"Aku sudah bebal sekarang! Kau bisa menyiksa ku sekarang!" Katanya berteriak pada max.
"..kau bisa lakukan apapun! Aku bisa menahan rasa sakit nya! Luka luka ditubuhku memang belum mengering tapi... Sekarang aku sudah terbiasa dengan semua luka ini" tiba tiba suara nat mengecil, emosi nya berubah drastis dia malah menangis dan tak bisa mengontrol dirinya sendiri karena mengingat ucapan kakanya, Toru yang kini mungkin sudah melupakan nya.
Max yang melihatnya memeluknya cepat, tapi nat memberontak mengira mungkin max akan menyiksa lagi.
"Ak..aku menyukai mu nat!!" Kata max lembut dan terdengar tulus.
Nat berhenti memberontak kini otaknya terasa kosong dia mencoba menetralkan fikirannya dan meyakinkan kalau apa yang ia dengar itu tidak salah.
"Aku tak ingin kehilanganmu.." lanjut max yang kembali mengeratkan pelukannya pada nat.
Max POV
Mungkin caraku salah.. tapi perasaanku padamu tidak pernah salah nat natasitt.
Aku menyukai dan mencintaimu dari awal hingga saat ini.
Tidak seperti orang-orang itu.. yang terlihat mencintaimu, tapi pada akhirnya meninggalkan mu dan membuat mu menderita sendirian.
Pho dan mae mu, juga Kaka mu toru semuanya tak pantas kau sayangi. Kini giliranku nat yang akan masuk dalam kehidupan mu.
Aku akan memperbaiki semuanya, aku akan mengubah caraku mencintaimu.
Dan aku yakinkan aku tak akan meninggalkanmu.
____________________________________
TBC
VOTE AND COMMENT OKAYY?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)
Teen FictionMax mencengkram rahang nat kuat mengarahkan pandangan padanya tak peduli yang punya sudah kesakitan. "ingat nat, bukannya kau masih ingin ini?!" ucap max sambil menunjukan sebotol minuman tepat di wajah nat. "ingat sayang kau tidak bisa hidup tanpa...