⭐. 10

243 43 2
                                    

Pintu ruangan bernuansa putih itu terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu ruangan bernuansa putih itu terbuka. Sesosok wanita cantik terlihat di baliknya. Dengan pakaian serba biru muda dan sandal berheels tipis, ia masuk perlahan, berusaha untuk tidak menimbulkan suara.

Dibahunya tersampir sebuah tas besar berisi pakaian.

Ia menatap remaja di ranjang pasien. "Sunoo.. bunda dateng."

Wanita yang tidak lain adalah Jennie meletakkan tas besar berisi pakaian milik Sunoo di atas sofa. Ia kemudian membukanya dan menaruh semua pakaian itu ke dalam lemari.

Sembari melakukan kegiatannya, Jennie terus berceloteh berusaha mengusir sepi.

"Dua hari lalu, bunda bawa bunga matahari kesini. Lucu tau, bisa tumbuh menghadap ke matahari. Kalo bunda mah udah silau."

"Kamu tau ga, pas kamu tidur kemarin, kamu manggil nama bunda beberapa kali. Ihh! Seneng banget!!"

"Inget ga, janjinya papa buat bawa kita ke Jepang buat liat kembang api musim panas? Karena kamu udah sadar, kita bisa kesana setelah kamu sembuh total."

"Kak Seungcheol juga mau ngajakin kamu main ps. Emang kak Seungcheol jago? Kalah sih pasti, kamu kan master."

"Tau ga? Kuma dirumah rewel banget ga ada yang diajak main setiap sore. Kamu betah banget tidur soalnya."

Jennie terdiam beberapa saat di depan lemari. Ia menghela nafas lelah. Begini lagi, ia berbicara dengan seseorang yang tertidur, lagi.

Tak lama alarm ponselnya berbunyi. Oh sudah waktunya bekerja. Jennie segera menutup lemari pakaian Sunoo di ruangannya, lalu mengambil tas dan sling bag bawaannya. Wanita itu mengelus rambut Sunoo sebentar dan mencium kening putranya.

"Bunda berangkat ya~ nanti Heesung sama Jake katanya mau dateng. Mereka sahabat kamu, jangan diusir kaya bunda kemarin ya." Ia menepuk pucuk kepala anaknya dan pergi.

Beberapa saat setelah itu, remaja yang terbaring dengan selang infus di tangan kanannya membuka mata secara perlahan.

"Bunda.."

Sunoo menatap pintu yang tertutup rapat. Tangannya mengambang hendak menahan sang bunda namun, sudah terlambat.

Rasa sakit perlahan mendera kepalanya. Sunoo meringis keras dan dengan susah payah memanggil dokter lewat tombol di dekat ranjang.

"Shh.. Bunda.." Panggilan itu terus digumamkan oleh Sunoo. Bahkan setelah dokter menyuntikkan obat bius agar Sunoo tenang.

Wonwoo yang baru datang karena ada urusan di kantor mengernyit. "Jennie sempet kesini?"

Jun yang berada di samping Wonwoo mengindikkan bahu. "Gue kesini sama lo, ya mana tau."

"Gue ga nanya sama lo." Wonwoo mendelik galak ke arah Jun. "Apa dia sempet kesini? Apa Sunoo kaya gini karena dia?"

🖇️# ࣪𝐤𝐚𝐳𝐨𝐤𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang