Hari ini, Wonwoo pulang lebih awal. Entah kenapa tapi ia merasa ingin cepat cepat sampai rumah, padahal tidak ada yang spesial, Jennie juga mengabari akan lembur hari ini.
"Papa pulang~!"
Sunoo yang mendengar suara papanya hanya menoleh dan kembali bermain bersama Kuma, anjing coklat milik sang bunda.
"Jawab kek papanya pulang."
"Selamat datang di rumah. Ada yang bisa dibanting?"
Wonwoo mendengus. Ia kemudian ikut duduk di sebelah Sunoo di atas sofa. Dasi yang terkalung di leher terlepas lalu disampirkan pada sandaran sofa beserta dengan jas kerja. Kemeja putih sengaja dibuka dua kancing teratasnya.
"Aiigoo.. aigoo.. Kuma tutup mata. Haram liat papa." Sunoo menutup mata Kuma yang tengah tiduran di pahanya. Kuma menjilati tangan Sunoo lalu kembali bermanja-manja.
Wonwoo menoyor pelan kepala anaknya. "Sembarangan. Asal kamu tau ya, ini tuh aset pribadi bunda." Wonwoo menarik kerah kemejanya, dengan sengaja menunjukkan leher juga tulang selangka-- ekhem.
"Heleh. Sosoan." Sunoo memutar mata malas. Tapi ia akui tubuh papanya memang bagus. Huhu~ Sunoo juga ingin :( jika sudah sembuh total mungkin sunoo akan mulai olahraga.
Pembantu yang disewa untuk menjaga Sunoo dan membersihkan rumah turun dari lantai dua membawa alat alat kebersihan. Di tangannya ada selembar kertas. Pembantu itu memberikan kertasnya pada Wonwoo.
"Tuan, ini ada kertas di kamar. Isi label rumah sakit. Mungkin penting, soalnya saya ketemu itu di kolong meja riasnya Nyonya."
Wonwoo menerima kertas itu tak lupa mengatakan terimakasih. Kertas yang terlipat dibuka. Mata rubah Wonwoo membaca dengan seksama deretan kata yang tertulis di kertas itu.
Sunoo memperhatikan papanya yang terlihat sangat serius. Kemudian ia tak sengaja melihat foto hitam putih di belakang kertas medis, karena penasaran Sunoo menariknya.
"Usg? Siapa yang hamil?" Sunoo menatap papanya yang terlihat terkejut. Kemudian ia mendengar nama 'Jennie' disebut oleh Wonwoo. Dengan segera Sunoo merebut kertas itu dari Wonwoo. "BUNDA?!"
Wonwoo mengusak rambut kasar. "Kenapa ga bilang sih?"
"Lah? Papa ga tau bunda hamil?!"
"Nggak."
"PAPA GIMANA SIH?! BUNDA HAMIL PA!" Suara khas milik Sunoo mengalun melengking.
Wonwoo bungkam. Ia benar benar suami yang buruk. Rasanya Wonwoo terlalu mengabaikan Jennie. Bahkan calon anak keduanya hadir saja ia tidak tahu.
Kertas medis itu adalah hasil pemeriksaan pertama Jennie, tertulis umur janinnya baru satu bulan. Dan sekarang sudah lewat dua bulan. Berarti usia kandungannya sudah tiga bulan. Namun Wonwoo sama sekali tidak mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🖇️# ࣪𝐤𝐚𝐳𝐨𝐤𝐮
Fanfiction[ On Going ] Kisah keluarga Wonwoo dan Jennie setelah anak semata wayang mereka menginjak remaja. Dengan konflik yang tentu berbeda dari cerita sebelumnya. - 2nd book Tomodachi. © CCHLDYSTRS-