⭐. 18

235 36 0
                                    

Setelah keterkejutan Jaemin melihat keponakan tersayangnya masuk dengan tangan yang di balut gips suasana mendadak hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keterkejutan Jaemin melihat keponakan tersayangnya masuk dengan tangan yang di balut gips suasana mendadak hening.

Sunoo yang niat awalnya ingin menyantap chiki yang telah dibeli, akhirnya urung.

Jaemin duduk di kursi penunggu pasien sambil bersidekap dada. "Gue udah denger semuanya. Ayah, bunda, sama mertuanya kak Jen. Semuanya udah tau."

Sedangkan kakak dari laki laki itu tersentak dalam duduknya. "Tau dari mana?" Ia sedikit menurunkan volume suaranya karena tenggorokannya terasa tercekat.

"Thanks to kak Hoshi sama kak Sana. Waktu nyampe sini dua hari lalu, gue mampir ke cafe mereka. And they tell me everything."

Wonwoo berdecih. "Dasar maung, ga bisa diajak kerja sama."

Yeji menatap kedua iparnya lalu sang suami. "Emm.. Sunoo.. anterin aunty ke koprasi yuk. Beli yoghurt." Yeji berdiri untuk mengajak Sunoo ke koprasi rumah sakit, yang sebenarnya hanyalah alibi untuk menghindari pembicaraan dengan topik  berat yang tidak cocok di dengarkan oleh anak seumuran Sunoo.

"Sayang, hati hati ya.. kalo kontraksi kabarin. Jangan terlalu capek."

"Iyaa.. ayo Sunoo."

Namun baru saja menyentuh gagang pintu, Yeji memekik karena merasa perutnya seperti digilas sesuatu. Sakit.

Jaemin dan Wonwoo menghampiri Yeji di ambang pintu. Jennie dengan cepat menekan nomor darurat di telepon yang terhubung langsung ke operator di ruang igd.

"Halo dengan instalasi gawat darurat. Ada yang—" belum sempat si operator menyelesaikan kalimatnya Jennie lebih dulu memotongnya.

"Haechan, ini saya Dokter Baskara."

"Oh iya, dok. Ada yang bisa dibantu?"

Jennie menjelaskan masalah yang dialaminya. Haechan di seberang sana mengangguk paham.

"Baik, akan saya kirimkan beberapa perawat untuk menjemput ke ruangan Dokter. Dokter Sejeong juga sudah dihubungi."

"Makasih ya Chan."

"Iya, sama sama dok. Ehehe.."

Tak lama kemudian seorang perawat perempuan mengetuk pintu ruangan Jennie. Di dekatnya sudah ada kursi roda yang akan di gunakan untuk membawa yeji ke ruang igd atau mungkin ke ruangan bersalin.

"Sunoo jaga bunda. Papa nemenin uncle."

"Iya."

Pintu seketika tertutup setelah Wonwoo pergi. Kini hanya tinggal Jennie dan Sunoo di ruangan itu. Canggung.

🖇️# ࣪𝐤𝐚𝐳𝐨𝐤𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang