Dua minggu setelah insiden Sunoo drop, pemuda itu diizinkan pulang karena keadaannya sudah sangat baik. Hanya tinggal menunggu tulang lengannya sembuh, sebab saat kecelakaan lengannya sempat patah dan membutuhkan waktu lebih lama.
Terhitung sudah satu bulan lebih Sunoo tidak masuk sekolah. Jake bilang, ia merindukan sang sahabat, hari harinya terasa kurang tanpa Sunoo. Tidak ada yang menterornya dengan makanan berperisa mint-choco.
"Ini kamar kamu." Wonwoo meletakkan tas tas yang berisi pakaian Sunoo di lantai kamar sang anak. "Yang di ujung sana, kamar papa sama bunda. Kamu kalo perlu apa apa kesana aja."
"Bunda?"
"Iya. Jangan bilang kamu lupa sama bunda."
"Lah? Bukannya sama mama?"
Gerakan Wonwoo terhenti. Benar, selama dua minggu ini Sunoo semakin jauh dengan Jennie namun semakin dekat dengan Yerin. Karena di otaknya, Yerin adalah mamanya, mama kandungnya. Ia tidak tahu hubungan di belakangnya seperti apa.
Tok tok tok
"Permisi tuan.." bibi pengasuh sementara Sunoo membuka pintu sambil membawa nampan.
Keadaan Sunoo belum pulih sepenuhnya, ia terkadang masih sering merasakan pusing dan juga karena lengannya ia perlu bantuan orang lain untuk melakukan sesuatu. Jennie maupun Wonwoo tidak bisa menemani Sunoo, karena itu mereka menyewa pengasuh.
Ia meletakkan nampan berisi nasi karee dan juga air itu di atas meja. "Ini tuan, makan malamnya."
"Bibi yang buat?" Tanya Sunoo setelah menyuapkan
"Bukan. Tapi nyonya Jennie."
Sunoo menghentikan pergerakannya. "Jennie? Siapa? Pengasuh juga? Atau pembantu?" Tanyanya bingung.
Wonwoo menggeleng. "Hush, gaboleh gitu. Jennie itu bunda kamu." Tegur Wonwoo. Ia mengelus dan menepuk pelan kepala Sunoo sebelum pergi dari kamar putranya. "Papa pergi dulu. Nanti kalo udah selesai taruh aja dulu."
"Hmm.."
Wonwoo menutup pintu kamar Sunoo. Ia menghela nafas. Rambut hitamnya ia usak ke belakang dengan kasar. Wonwoo melupakan Jennie selama dua minggu ini. Benar benar melupakannya. Wonwoo terlalu sibuk bekerja, setelah itu ia akan sibuk mengurus Sunoo dan juga pertanggungjawabannya pada Yerin-- yang sampai sekarang ini Wonwoo masih yakin itu bukan anaknya.
Pintu kamar bercat putih gading di buka perlahan oleh Wonwoo. Ia menyembulkan kepalanya di antara daun pintu. Dilihatnya sang istri tangah duduk di pinggir ranjang sambil memijat kaki.
"Jen.." Wonwoo berhambur memeluk Jennie, hingga sang istri ambruk ke kasur dengan posisi tertindih. Sedikit rasa bersalah menghinggapi hatinya ketika melihat Jennie. Dua minggu lalu ia melarang Jennie menemui Sunoo, ia tidak bermaksud melukai, ia hanya ingin Sunoo sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
🖇️# ࣪𝐤𝐚𝐳𝐨𝐤𝐮
Fanfiction[ On Going ] Kisah keluarga Wonwoo dan Jennie setelah anak semata wayang mereka menginjak remaja. Dengan konflik yang tentu berbeda dari cerita sebelumnya. - 2nd book Tomodachi. © CCHLDYSTRS-