14.

7 1 0
                                    

2 Minggu kemudian, dimana hari ini, hari cek kontrol Sekar, kini bunda dan Sekar sudah berada di rumah sakit, sejak jam 10 siang Sekar sudah mulai di cek kondisi matanya, setelah selesai, dokternya pun memanggil Bundanya untuk mengobrol tentang kondisi sekar di luar ruangan Sekar berada.

"Gimana dok?" tanya sarah.

"Kondisi kedua mata anak ibu Alhamdulillah membaik"

"Alhamdulillah, terus selanjutnya gimana dok?"

"Karna kondisinya sangat membaik, saya kasih saran mau di operasi sekarang atau Minggu depan?"

"Sekarang aja dok, kalau bisa"

"Kalau ibu maunya Sekarang, saya akan memindahkan anak ibu ke ruang operasi"

"Iya dok"

...

Sekar kini sudah berada di ruang operasi, sedangkan bundanya menelpon Kenzie, zeline, dan mora, untuk datang dan menemui Bundanya, dan Sarah sedari tadi mondar-mandir di depan ruangan operasi, pikirannya tidak tenang karna Sekar sudah mulai di operasi selama 3 jam yang lalu, beberapa menit kemudian akhirnya Kenzie, zeline, Mora datang secara bersamaan.

"Gimana Tante kondisi sekar?" tanya zeline.

"Selama 3 jam dokter belum juga keluar"

"Tante yang tenang yah, kita tunggu aja dulu" kemudian Mora merangkul Sarah untuk duduk di kursi depan ruangan operasi.

Semua orang terdiam, fokus pada pikiran masing-masing dan tentunya berdoa.

1jam

2jam

3jam

4jam

Klek

Sarah, kenzie, zeline, mora langsung menatap ke arah pintu operasi yang terbuka oleh dokter herman, dengan cepat keempat orang tersebut menghampiri dokter Herman.

"Gimana?" tanya sarah, dan ketiga orang tersebut hanya menunggu jawaban dari dokter herman.

"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan baik"

Keempat orang tersebut menghela nafas dan berucap 'alhamdulillah'

"Apa saya boleh masuk dok?" tanya sarah.

"Boleh semuanya masuk"

Kemudian keempat orang tersebut masuk ke dalam ruangan operasi, dan Bundanya bisa melihat langsung Sekar yang sedang terduduk di brangkar sambil matanya masih di perban.

"Saya akan membukakan perban anak ibu, semoga hasilnya bisa membahagiakan"

"Iya dok"

Suster itu perlahan mengambil gunting, kemudian menggunting perban Sekar, dan perlahan membukanya, setelah perban itu terbuka, kini giliran melepas kapas yang terpasang di kedua mata sekar.

"Silahkan buka mata anda perlahan"

Kemudian Sekar perlahan membuka matanya dan mengerjap-ngerjapkan matanya, keempat orang tersebut hanya fokus melihat sekar, Sekar tersenyum karna ia bisa melihat orang-orang yang ada di dalam ruangan.

"A-aku bisa lihat"

Kedua tangan Sarah memegangi wajah Sekar "sayang, ini bunda, kamu bisa lihat bunda?"

"Iya Bun aku bisa lihat lagi, aku bisa lihat" kemudian Sarah memeluk sekar.

"Kar, gw zeline, ini mora, dan ini Kenzie"

Sekar menatap wajah Kenzie "k-kamu yang jagain aku selama ini?" tanya Sekar, dan mengambil tangan Kenzie.

"Iya, gw senang Lo sembuh"

SEKAR&KENZIE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang