41.💐JANJI SAHABAT 💐

136 12 4
                                    

Riska mengeluarkan air matanya. Ia tak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Yang jelas ia yakin ini semua hanya kesalahpahaman.

"Jadi lo masih bilang ini kesalahpahaman,hmm" ucap Resya sambil mengelilingi Riska.

"Ya! Gw pasti bakalan percaya kalo ini semua gak seperti apa yang lo bilang!" Ucap Riska.

Dari belakang Raya masuk " Cha gw dapet-" Ucap Raya namun katanya terhenti ketika melihat Riska yang sedang di ikat di kursi.

"-ada apa?"

"I-tu,Dilan berhasil membawa kunci penjara,dan lo harus segera ke sana. Dilan minta bantuan lo" Ucap Raya.

"Akhirnya dia bisa lepas dari penjara" ucap Resya terharu.

Gadis itu segera berlari meninggalkan mereka berdua di sini.

Raya mendekati Riska dengan tatapan sendu. "Ri-riska ma-maafin gue sebenarnya gw ga-"

"PUAS LO HAH!" Derai air mata Riska turun. Otaknya kini memaksanya untuk berfikir tentang apa yang sedang terjadi.

Raya merasa iba,ia mendekati Riska,setetes air mata turun dari matanya. Gadis itu menatap sendu sahabat lamanya yang dulu pernah dekat dengan dirinya,namun sekarang jauh bagaikan jarak bumi dan matahari.

"Gw-gw minta maaf Ris,Hiks maafin gw yang pernah ngelupain kebaikan lo dan tinggalin lo hanya karena masalah kecil hiks,hiks"

"Maaf? Lo bilang maaf? GW KECEWA BERAT RAY! LO GA TAU APA YANG GW RASA WAKTU ITU. LO PERGI NINGGALIN GW SAMPE GW GA ADA TEMEN,DAN AKHIRNYA GW BERTEMAN SAMA RESYA"

"LO LIHAT RAY! GUA KEJEBAK DI ANTARA KESALAHPAHAMAN MASA LALU DAN PERTEMANAN GW YANG HANCUR! BAHKAN CINTA GW MAU DI REBUT SAMA RESYA! DAN SEKARANG LO KERJA SAMA DENGAN ORANG YANG MAU BUNUH GW HAH? TEGA LO RAY!HIKS" lanjut Riska dengan nada yang tinggi.

Raya terdiam,gadis itu menunduk. Kisah memori lama yang pernah ia lupakan kini teringat kembali di fikiran Raya.

Flashback on

Hari itu dimana Riska masih duduk di bangku  kelas tujuh SMP.

Gayanya yang terbilang cupu dengan rambut kepangan dua juga kacamata kotak yang melekat membuatnya selalu di remehkan oleh beberapa temannya di sekolah.

Riska yang polos dan pemalu. Ia berjalan mengelilingi lapangan basket entah sudah berapa kali ia memutar lapangan itu.

Di ujung sana Riska melihat sebuah keributan yang terjadi di dekat kantin,ia ragu untuk mendekat karena ia tak suka keramaian,tapi ia melihat sesuatu yang sangat ia tidak sukai.

Tiga orang cewek yang sedang membuli seseorang di sana. Ia geram,dan berusaha maju mengalahkan rasa malu.

"STOP! ATAU GW LAPORIN KALIAN KE RUANG BK" Teriak Riska itu mampu mengundang tatapan yang tadinya fokus kepada seorang cewek di depan kini berbalik dan menatapnya.

Salah satu cewek dari genk itu maju sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada. Tentu saja beberapa murid yang berkumpul di situ membuka jalan untuk si cewek ini.

Siapa lagi kalau bukan waketos di sekolahnya.
Indri Winata. Siapa yang tidak patuh kepadanya akan di hukum dan di buat seperti gadis yang baru saja membuat bajunya basah terkena es teh.

"Lo siapa berani negur gw?" Ucap Indri. Ia melirik Riska dari bawah sampai atas.

Cupu,tak sama dengan dirinya yang sangat berkelas.

"Riska!nama gw Riska! Gw perintahin Lo berhenti untuk ngebully dia" ucap Riska sambil menunjuk gadis yang terduduk di lantai sana.

Semua orang menjadi tertawa,apakah mereka fikir ini adalah candaan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang