22.💐DUA PANGERAN💐

3.8K 80 2
                                    

Lebih baik tidur dan mimpi indah dari pada bangun dan melihat kenyataan pahit
______________


Riska terbaring pingsan di tanah,beberapa tanaman menutupi keberadaan Riska sekarang.

"RISKAA!" Teriak Arya.

Arya tak tahu jika Riska ada di depan dari posisi dia berdiri sekarang. Semak-semak membuat Arya tak tahu jika Riska ada di dekatnya sekarang.

Arya memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

💐💐💐

Oh tuhan selamatkanlah Riska!
Kenapa nasib Riska seperti ini?wajahnya sudah memucat,bibirnya pun sudah pucat.

Bagaimana keadaan Riska sekarang?siapa yang akan menyelamatakan dan menemukan Riska?

Di sisi lain~

Arya pov

Riska adalah sosok cewek yang bisa membuat gw jatuh cinta pada pandangan pertama.

Wajah cantik yang di miliki Riska selalu terbayang dalam pikiran gw.

Dia cantik,pintar,penahluk benteng hati gw. Dia yang sudah menghancurkan gembok yang selama ini gw kunci dan tidak ada satu pun cewek yang pernah berhasil membuka dan menahlukkan gembok hati gw,kecuali Riska

Pov and

Rafael

Gw berjalan menusuri hutan yang gelap,hujan yang menerpa angin yang dingin.

Gw terus menyenter bagian semak-semak dan di sekitarnya agar bisa menemukan keberadaan Riska.

Mata gw melotot setelah melihat Riska yang terbaring di tanah,dalam keadaan pingsan.

Gw terburu-buru menghampiri Riska,dan mengangkat kepla dan punggungnya lalu menaruhnya di paha gw.

Keadaan Riska sekarang sangat lemas. Tubuhnya tak berdaya.

Kemudian Rafael mengambil ponsel yang ada di saku celananya dan mencari nomor kontak Resya.

Tut~tut~

Ia tak berhasil menelfon Resya,jaringan di sana tidak ada sama sekali. Lalu bagaimana sekarang? Bagaimana caranya agar Rafael bisa membawa Riska ke atas?

Tanahnya sangat licin,pasti lah tidak bisa di naiki. Kalau pun di paksa pasti bakalan kepleset.

Ia mencoba selakali lagi untuk menghubungi Resya,namun tetap tidak bisa di hubungi.

Rafael memutuskan memgirimkan pesan untuk Resya,jika sinyalnya sudah ada pasti pesan itu akan terkirim.

"Resya,gw udah nemuin Riska. Lo tolong telepon papi gw dan lo minta segera datangkan polisi untuk membantu gw sama Riska naik ke atas. Keadaan Riska sekarang darurat!! Cepetan!!"

Waktu sekarang menunjukkan pukul 03.45
Sudah larut sekali. Sdikit lagi hari sudah mau cerah. Tapi hujan masih mengguyur sekitar dengan deras. Kapan hujan ini akan reda.

Rafael menggendong Riska dan membawanya berteduh ke tempat yang tidak terllu basah di guyur hujan.

💐💐💐

"SIAAAAL!KENAPA GW NGGAK NEMUIN RISKA? RIIIIIS! LO DI MANA SIH?" teriak Arya.

Tiba-tiba feeling Arya ingin kembali ke tempat tadi yang banyak semak-semak.

Ia memutuskan untuk segera berlari ke tempat sebelumnya,karena ia yakin jika Riska ada di sana. Pasti ada disana. Yah dia sangat yakin.

Di sisi lain~

"Riska bangun,Riska!"

Rafael berusaha untuk menyadarkan Riska,sesekali menggoyang-goyangkan pundak Riska.

Namun Riska belum sadar sama sekali. Karena melihat kondisi Riska seperti ini,ia membuka jaketnya dan memakaikannya ketubuh Riska.

Ia membaringkan Riska di bawah,dan Rafael segera berdiri mencari dedaunan yang lebar dan panjang.

Matanya terus melirik sekitar,senternya pun ikut memberi sorotan cahaya sesuai arah kepalanya bergerak.

Akhirnya Rafael menemukan pohon pisang.

Ia segera mematahkan dua daun pisang yang panjang dan lebar itu.

Ia segera ke arah Riska yang terbaring di bawah. Dan duduk di samping Riska sambil menyelonjorkan kakinya lurus kedepan.

Daun pisang yang tadi ia ambil segera ia jadikan alas untuk Riska yang trrbaring di tanah.

Dan mengangkat Riska ke alas daun pisang yanv ia sediakan tadi.

Perlahan ia mengangkat kepala Riska dan menaruhnya di atas pahanya.

Daun pisang yang satunya ,sekarang Rafael menaruhnya di atas kepalanya agar ia dan Riska tidak terlalu kehujanan.

Mereka ada di bawah pohon yang batangnya besar dan membentuk celah.

Mereka berdua terduduk di situ. Mata Rafael pun tak bisa menahan kantuk lagi,ia memejamkan matanya perlahan dan tertidur pulas.

💐💐💐

Arya ingin mencoba dengan teliti mencari Riska di semak-semak,namun ia tak menemukan Riska.

"AAAAAAAAAAAA!" teriak Arya frustasi. Ia terduduk di bawah pohon besar yang rindang.

Apa Arya tidak bisa menjadi suami yang trrbaik buat Riska?
Ataukah memang ia tidak di takdirkan untik Riska?

Ia menyesal dan merasa gagal,karena ia tak berhasil menemukan Riska.
Dan sekarang apa yang akan ia lakukan?

"Gw bodoh! Gw cowok nggak guna! Bener apa kata Riska gw itu nyebelin. Es batu!Aaargggh! Gw benci sama diri gw sendiri!!!"

💐💐💐

Baca ini ya👇

Hai,maaf ya udah bikin kalian penasaran dengan lanjutan part sebelumnya
💐💐💐
Oh iya,karena usbn-nya di tunda sampai ada info lebih lanjuy Author bs lanjut bikin cerita deh. Untuk kalian yang penasaran banget dengan lanjutan cerita ini Author mau nanya
Hmm,menurut kalian di sini yang salah siapa sih? Arya? Atau Riska?
......

TBC________________________________________________________




MY KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang