24.💐SIAPA?💐

1.4K 74 9
                                    

Assalamu'alaikum
Semua
____________
Author kembali lagi nih,maaf ya up nya lama,soal.a Author dah lama nggak pegang wattpad
____________
Dan Alhamdulillah sekarang Author bisa up cerita my ketos ini

___________
Terima kasih sudah memberi dukungan semangat buat Aku,dan terima kasih untuk vote dan kometar yang kalian berikan

_____________

HAPPY READING GUYS


"Arya,kamu kenapa sih?kok dari tadi melamun terus"
Ucap Riska. Namun ucapannya itu tak di dengar oleh Arya.

"ARYA, LO KENAPA SIH! DENGER NGGAK GW BICARA APA TADI?" ucap Riska dengan nada sedikit membentak namun Arya masih saja tak mendengar apa yang di katakan oleh Riska yang sadari tadi memanggilnya.

Tiba -tiba saja Arya memberhentikan motornya di depan gerbang pemakaman.

Dan hal itu membuat Riska mulai memgeluarkan kerngat dingin. Sedangkan Arya hanya melepas helmnya dan melirik sekitar pemakaman.

Kabut dan dinginnya malam membuat suasana pemakanan menjadi sangat menakutkan.

"Nga-ngapain kta ke sini?kan nggak lucu" lirih Riska

"Ayo ikut" ajak Arya. Tiba-tiba saja tangan Riska di pegang oleh Arya,sentuhan tangan Arya membuat Riska menjadi nyaman dan hangat.

Itu sedikit menghilangkan rasa takutnya.

"Arya,ngapain ke sini?"

"Kamu mau uji nyali ya? Trus suruh aku yang rekam trus nanti masukin di youtube habis itu viral trus-"

"-hmm,ngoceh aja terus. Bisa diam nggak sih?"sahut Arya.

Gadis itu mulai cemberut dan sedikit memajukan bibirnya. Hingga Riska tersadar ia dan Arya berhenti di sebuah kuburan dan batu nisan yang bertuliskan nama Anasthasya Arintya.

Riska pov

Aku melihat batu nisan itu,ku perhatikan namanya itu adalah nama perempuan.

Tapi aku masih bingung kenapa Arya mengajakku ke sini? Dan ada apa ini siapa Anasthasya Arintya?

Aku melihat Arya wajahnya mengekpresikan bahwa dia sedang bersedih menatap batu nisan yang ada di depannya.

"Acha,aku akn tetap sayang kamu,aku tau alam kita sudah berbeda. Tapi sosok kamu itu perlahan jelas aku lihat pada dia"batin Arya.

Aku pun ikut berjongkok dan memegang pundak Arya,dan sentuhan tanganku itu membuat Arya menengok ke arah ku.

"Ini makam siapa?" Tanyaku

Arya sedikit tersenyum dan tak menjawab apa pertanyan ku.

"Kita berdoa ya buat dia supaya Almarhumah bisa lebih tenang di sana" ucap Arya. Ia kembali menunduk dan berjongkok sambil mengangkat kedua tanganya,aku pun seerti itu kami brrdoa untuk Almarhumah,meskipun aku tak tahu siapa dia.

Setelah selesai berdoa Arya memegang tangan kiriku dan mengajaku keluar dari pemakaman,aku masih terdiam belum berani untuk bertanya.

Kami berdua sudah berada di motor dan vespanya mulai jalan,di prrjalanan aku masih saja belum berani membuka pembicaraan,sebenarnya siapa Anastasya Arintya?

Akhirnya aku berdeham untuk mencari perhatian Arya. Dan cara itu berhsil membiat Arya bertanya padaku.

"Kenapa? Batuk ya?" Tanya Arya.

"Nggak kok cuma bersin" balasku.

"Yaelah,ngawur kamu!"

"Hmm,Arya ta-tadi itu-"

"-Makam itu?"lanjt Arya,dia seperti paranormal yang sudah tau apa yang ingin ku tanyakan.

"Dia itu adalah cinta pertama gw,sahabat pertama gw yang paling gw sayang" lanjut Arya singkat

Apa?,dia cinta pertama Arya,dan orang yang paling Arya sayang,aku merasa percaya diriku itu sudah melemah untuk percaya kalau Arya akan cinta padaku. Ternyata Arya sudah menyayangi orang lain diluan sebelum aku,aki harap aku adalah orang pertama yang ia sayang.

Kenapa di kala aku sudah membuka hati dan mempunyai rasa cinta kepada Arya,aku baru tahu jika ia telh mempunyai cinta sejati diluan.

Air mata mulai turun membasahi pipiku,sedih rasanya mengetahui semua ini.

Tiba-tiba sebuah sapu tangan mengarah kepadaku,tentu saja Arya memberikan sapu tangan itu padaku,tapi bagaimana ia tahu jika aku sedang menangis? Padahal vespanya tidak punya kaca spion.

"Makasih" ucapku sambari mengambil sapu tangan dari Arya.

"Meskipun vespa gw nggak ada kaca spionnya,tpi gw bisa lihat lo di belakang gw tau lo lagi sedih,karena gw itu rasa"

"kalo lo lagi sedih pasti gw ikutan sedih karena perasaan kita itu umpamakan magnet,jika kedua kutub yang berbeda di satukan maka akan menarik satu magnet lainnya" lanjut Arya.




Bersambung______________________________________________

MY KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang