20.💐HUJAN💐

3.6K 84 10
                                    

Angin kencang mulai berhembus,sepertinya sedikit lagi awan akan menurunkan bebannya.

Tak tahu harus bagaimana lagi,kakiku sudah tak sanggup,aku tak bisa tidur sama sekali.

Nyamuk bertebaran di mana-mana,kenapa dia tak mencariku?

"DASAR! GW BENCI LO!"ujar Riska.

💐💐💐


"Gw udah nemuin keberadaan Riska dimana"ujar Rafael.

"Iya,kalau gitu cepetan. Kita harus nyari Riska sekarang" ucap Resya

"Riska,lo tunggu ya di sana,gw bakalan nyelametin lo,lo bertahan ya Riska"batin Rafael.

"Ih,kok ngelamun sih? AYO JALAN!" ucap Rsya saat menyadari bahwa Rafael sedang melamun. Dan tidak menyalakan mobilnya.

Rafael yang tersadar langsung,menyalakan mobilnya dan segera ke tempat Riska berada.

DISISI LAIN~

"RISKAAA! LO DIMANA?"teriak Arya yang sekarang berada di dalam hutan.

"RISKAAA!"

"RIS,lo dimana sih? Gw, khawatir banget sama lo" Ujar Arya.

Suasana hutan sangat gelap,lagi pula tengah malam begini,pasti Riska lebih ketakutan lagi di sana.

Arya berjalan terus kedepan,dan tak berhenti memanggil-manggil nama Riska.

Arya berjalan lebih jauh masuk ke dalam hutan,mungkin kakinya pun telah lelah untuk melangkah,apa boleh buat demi Riska, ia rela berjalan jauh supaya segera menemukan Riska dan segera membawanya pulang.

Meski Arya orangnnya dingin,namun Riska tak pernah peka jika Arya sangatlah menyayanginya.

Gluduuuk!~

Suara gemuruh mulai terdengar,pasti sedikit lagi akan turun hujan deras.

Tapi Arya masih belum menemukan Riska.

Tepat di depan Arya,ada sebuah helm yang tergeletak di dekat pohon.

Arya meraih helm itu ,dan memegangnya.

"Apa jangan-jangan ini punya Riska ya?"Batin Arya

"Pasti Riska, di dekat sini" lanjut Arya.

Arya

Nggak tau harus berkata apa lagi,sekarang rintikan hujan sudah turun,dan semakin deras,dan bagaimana keadaan Riska sekarang? Apa dia baik-baik saja?

Hati ini merasa bersalah,semua ini adalah kedalahan gw, kenapa gw nggak antar Riska pulang dulu,yah meski tak banyak waktu,namun...

"Aaaarggghhh"

Air hujan sudah membasahi seluruh tubuhku,angin kencang mengusap lembut kulitku.

Gw nggak boleh putus asa,gw harus segera mendapatkan Riska dan gw harus segera membawa Riska pulang.

💐💐💐

Resya

"Rafa,cepetan bawa mobilnya, iya bentar malah hujan lagi" ucap Resya

"Lo bisa diam nggak sih?dari tadi ngoceeeeeh mulu! Diam bisa nggak sih? Gw juga khawatir sama Riska" tegas Rafael

Kenapa sih? Gw juga kan khawatir sama Riska, kok jadi bentak gw? Bodoamat lah dengan si Rafael kutu buku.

Malam ini hujan mengguyur sekitar dan di tambah angin kencang yang dingin,gimana ya keadaan Riska sekarang?

💐💐💐

Aku tak tahu harus bagaimana lagi. Tubuhku kedinginan,aku tak mendapatkan tempat berteduh di sini,batrai hpku sudah sekarat, dan bagaimana sekarang?
Aku terus melirik ke kanan dan kekiri dan sekali-kali menengok ke belakang.

Aku tidak boleh diam disini saja,perlahan aku berdiri dan segera mencari jalan keluar lagi.

Aku memeluk tubuhku sendiri,apa mereka tidak perduli kepadaku?

Terutama Arya,kenapa dia tak menelfonku?
Ada apa ini,kenapa?

Kenapa? Kenapa?
Pikiran itu terus melintas di pikiranku.

"AAAAAAAAA!" teriakku.
Aku tak tau kenapa aku menjadi sperti ini sekarang?
Aku frustasi akibat persetujuan yang telah kusetujui agar menikah dengan Arya.

"HIKS... APA INI,KENAPA AKU MENYETUJUINYA? KENPAA AKU HARUS DIJODOHKAN? APA DUNIA INI TAK TAHU PERASAANKU SEKARANG? ADA APA INI AAAAAAA!!"

"Heh,....aku bodoh. AKU BODOH! KENAPA AKU MENERIMANYA !" aku menjambak rambutku sendiri. Rasa sakit yang ku rasakan tak sebanding dengan sakit perasaaanku saat ini.





Tbc________________________________________________________

MY KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang