26.💐BINGUNG💐

2.6K 76 10
                                    

Clek~

Suara pintu kamar yang dintempati oleh Riska terbuka. Resya masuk bersamaan dengan Rafael.

"Lo udah baikan ris?" Tanya Resya. Nmun tak ada jawaban dari gadis tersebut.

"Syukurlh kalau lo udah baikan" lanjut Rafael. Riska hnya melirik ke arah Rafael dan kembali menatap kosong ke arah pintu masuk.

"Kenapa sih harus Rafael yang dqteng? Gw kira bakalan Arya yang dateng" Batin Riska.

"Ris" Rafael berusaha memanggil Riska yang tak menggubrisnya dari tadi.

"Riska,lo kenapa nggak jawab gw?"

"Lo masih kurang enak badan ya ? Atau lo masih trauma?"

"Gw panggilin dokter yah" tawar Rafael.

"Nggak usah! Gw nggak apa-apa kok" jawab Riska cuek. Ada apa dengan gadis ini? Bukan kah Riska menyukai Rafael? Kenapa perhatiannya berubah 180°?

Gadis yang inj masih saja tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Rafael.
Kenapa? Ada apa degan   Rafael?

tiba-tiba saja Arya masuk membawa 2 kantong plastik besar di tangan kananya ,berisi berbagai makanan,minuman,buah-buahan dan juga sebuah boneka kucing yang ia pegng di tangan kiri.

Kedua sudut bibir Riska terangkat dan membentuk senyuman manis.

Sedangkan Resya terkejut dengan kehadiran Arya,apa lagi ia membawa karakter kesukaan Riska,yaitu boneka kucing.

"Hah? Boneka kucing? Tau dari mana dia klau Riska suka sama boneka kucing?" Batin Resya.

Perlahan ia mulai befikir sejenk,sedangkan Arya segera menaruh kantong plastik berisi belanjaannya di atas lemari kecil,dan menaruh boneka kucing tersebut di sebelah Riska.

Riska heran.
Jujur,ini pertama klinya Riska di berikan sebuah hadiah boneka dari Arya,apalagi boneka itu adalah boneka kucing. Boneka yang sellu menjadi favorit Riska sejak kecil.

"Oh,iya bang. Kayaknya Riska masih lemes deh bang" ujar Rafael. Satu kata dari Rafael "bang?" Resya makin bingung dengan apa kata dari Rafael barusan.

Sedangkan Arya seperti terkejut dengan ucapan Rafael yang memanggilnya abang di depan Resya.

Arya tahu jika Resya itu adalah sahabat kecil Riska dari kecil. Dan Resya pasti tahu semua tentang Riska apalagi keluarga, dan abng Riska.

Arya terpaksa berbohong kepada Rafael,krna ia tak tahu jika ia bukanlah Abangnya Riska melainkan suami Riska.

Pikiran Arya bercampur aduk menjadi kacau,antara bingung? Kesal? Atau laiinya?

"Stt,gw mau bicara sama lo bentar!" Bisiki Resya di telinga Rafael.

"Bicara apa?" Balas Rafael dengan nada pelan. Mungkin hanya mereka berdua saja yang dengar apa yang di katakan satu sama lainnya.

"Udah,nanti aja,kepo!" Balas Resya,sambil menatap tajam Arya.

Kenapa tingkah laku Arya yng biasanya dingin kini berubah 180°?
Ini yang membuat Resya makin penasaran dengan tingkah Arya dan Ucapan dari Rafael yang memanggilnya" Bang".

Arya tetap berusaha
Menyembunyikan kepanikannya dan berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Gw panggilin Dokter yah" tawar Arya. Yang berbalil badan dan hendak pergi dari ruangan.

Nmun di tahan oleh Riska. RIska dengan cepat memegang tangan Arya dan menggelengkan kepalanya seperti memberi kode 'tidak usah'.

Dan Riska kembali memberikan senyuman kepada Arya.
Arya berusaha untuk tetap tidak membals senyumannya di hadapan Resya dan Rafael.

MY KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang