2- Masuk sekolah

56.2K 6.2K 981
                                    

Jangan lupa share cerita Zeya Transmigration ke teman-teman kalian atau sosmed ya💓

Zeya Transmigration jadi series terakhir gue di The Z Girl's Series.

THE Z GIRL'S SERIES

Series ke-1 : The Tale Of Zelva
Pemeran utamanya : Zelva

Series ke-2 : Azzura Revenge
Pemeran utamanya : Zura

Series ke-3 : Zeya Transmigration
Pemeran utamanya : Zeya

Yups semua pemeran utama ceweknya Z karena The Z Girl's Series. Wkwkwk.

Happy Reading💕

______________________________________

"Bro, gue bisa makan sendiri." Zeya merebut mangkuk yang berisikan bubur dari tangan Romeo. Kemudian menyuapi dirinya sendiri.

Hal tersebut tak luput dari pandangan Romeo. Ia mengulurkan tangannya mengusap sudut bibir Zeya yang terdapat sisa bubur dan memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri.

Zeya melongo. "Padahal bekas gue, gak jijik lo?" tanyanya tak habis pikir.

"Tidak, buat apa jijik dengan bekas adik sendiri," jawab Romeo ringan, kemudian melanjutkan perkataannya, "panggil aku Kakak, karena aku Kakak kamu, Yaya. Dan ganti kosakata mu itu menjadi aku bukan gue."

Zeya terdiam sejenak. Sebenarnya ia masih tak menyangka jika ada hal semacam transmigrasi di dunia. Walaupun terdengar mustahil, namun kenyataannya, Zeya mengalami hal semacam itu. Apa harus, ia hidup ditubuh gadis cantik yang bernama Yaya ini? Apakah dirinya harus bermain skenario seolah-olah jika dirinya adalah Yaya, bukan Zeya.

Sepertinya harus!

Zeya mengangguk. "Iya," jawabnya singkat. Oke, dengan terpaksa Zeya akan mengikuti alur tersebut. Ia juga akan mencari tau, dimana tubuh aslinya berada.

Romeo tersenyum tipis. "Good, Julietnya Romeo." Ia memajukan wajahnya, ingin mengecup pipi menggemaskan itu, namun sebelum bibirnya menempel di pipi Zeya, telapak tangan gadis itu telah terlebih dahulu menempel dibibir Romeo, mencegah agar tak menyentuh pipinya.

"Nyosor-nyosor, mau digeplak tuh bibir." Zeya melepaskan telapak tangannya dari bibir Romeo, kemudian melanjutkan makannya, tak mengindahkan raut Romeo yang melongo tak percaya.

Selang beberapa saat, Romeo terkekeh. "Kalo udah sembuh, pipimu habis, Ya."

Uhuk..uhuk...uhuk...

Zeya tersedak kala mendengar perkataan Romeo. Lantas pria itu menyodorkan segelas air minum pada Zeya yang langsung diterima oleh gadis itu. Zeya meneguknya hingga tandas. "Anjing, hampir mati gue."

"Gak papa kan, Ya?" Romeo mengusap tengkuk Zeya, raut khawatirnya tercetak jelas diwajah tampannya.

"Tadi keselek, itu gak papa?" Zeya menatap kesal pada Romeo.

"Kenapa bisa keselek? Apa ucapan Kakak salah?" tanya Romeo bingung.

Zeya menggeram kesal dalam hati. Ia tak menyahuti pertanyaan Romeo dan kembali menyantap bubur yang rasanya hambar itu, maklum Zeya lagi lapar.

***

Kini Zeya sudah diperbolehkan pulang karena dokter menyatakan jika kondisi Zeya telah membaik. Gadis itu turun dari mobil, setelah Romeo membukakannya pintu. Sementara kedua orang tua mereka, Viktor dan Jasmine yang beda mobil dari kedua anaknya sudah terlebih dahulu turun dari mobil.

Zeya Transmigration (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang