5-Dua kubu

47.5K 5.5K 972
                                    

Play🎵 : Body - Mino Winner

Jangan lupa nonton video klip yang ada di media ya☺️

Biar mwehehehe🌚

Jangan lupa untuk share cerita Zeya Transmigration ke teman-teman kalian atau sosmed ya 💓

Saya akan berterimakasih banget kalo kalian mau mengembangkan cerita Zeya Transmigration agar dikenal banyak orang.

Dilarang salah lapak/menyebutkan karakter tokoh cerita lain!!!

Follow akun sosmed saya

IG : @icha_a.a

Tiktok : ichasthetic

Happy Reading💕

______________________________________

01. 14 WIB.

Romeo terduduk di sofa yang berada di dalam kamarnya, menghisap benda nikotin seraya menatap lurus seorang gadis cantik yang tertidur pulas diatas ranjangnya. Pria itu terbangun ditengah malam dan tak lagi merasakan kantuk.

Menghisap dalam-dalam benda candu itu kemudian menghembuskan kepulan asapnya ke udara. Senyuman tipis tercetak dibibirnya saat Zeya bergumam tak jelas dalam tidurnya.

"Yaya," ucapnya dengan suara berat. Ia menekan puntung rokoknya di asbak kaca untuk mematikan apinya. Romeo beranjak dari sofa, melangkah menuju ranjang. Pria itu membuka kancing piyama satinnya satu persatu dengan gerakan yang dilambatkan, manik cokelat kehitaman Romeo menatap lurus wajah cantik sang adik. Hingga piyamanya terbuka sempurna, memperlihatkan eightpack-nya yang terpahat indah di perutnya, sangat menggairahkan dan menggoda. Garis leher kokoh lalu dada bidangnya yang mengundang untuk disentuh secara sensual...ohh terlalu panas jika dijabarkan.

Membuang atasan piyamanya sembarangan ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuang atasan piyamanya sembarangan ke lantai. Dengan gerakan perlahan, ia menaiki ranjang, naik ke atas tubuh Zeya, tak sampai menindihnya. Lengan berotot pria itu menumpu pada kedua sisi disamping kepala Zeya. Romeo memajukan wajahnya, mencium gemas kedua pipi putih susu milik Zeya. "Pipimu lembut sekali, sayang," ucapnya pelan. Selain kecantikan dan aroma tubuh Zeya, kulit lembut sang adik mampu membuatnya tergila-gila. Romeo tak ada puas-puasnya untuk mencium pipi itu.

Shit! Adik kesayangannya itu terlalu mempesona.

Satu tangannya menyentuh kancing atas piyama Zeya, membukanya perlahan hingga pada kancing kedua, memperlihatkan leher jenjang nan putih mulus sang adik. Pria itu menelan salivanya kasar, jakunnya naik turun dengan ritme panas yang mematikan.

So crazy, wanita mana saja yang melihat Romeo saat ini, akan terbakar oleh gairah.

Romeo mengecup leher Zeya, menjilatinya dan sedikit menyesapnya. "My Yaya," ucapnya serak. Tatapannya berubah sayu, memandangi wajah Zeya.

Zeya Transmigration (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang