24-Awal menuju cerita sesungguhnya

26.4K 3.5K 1.4K
                                    

Play🎵 : Infinity - Jaymes Young.

TENAAAANGGGG KONFLIKNYA ZEYA MASIH LAMA BANGET

JADI MASIH SANTUY-SANTUY DULU ☺️

BANYAK BANGET YANG MILIH HAREM. EMANG READER'S ZEYA TRANSMIGRATION BANYAK YANG HATINYA LEMBUT SELEMBUT PANTAT BAYI KINGKONG, GAK BISA MILIH KARENA GAK TEGA ADA YANG JADI SADBOY😭👍

#ngeharemlemahhati

Disarankan baca part ini di tempat yang sepi. Jangan di dekat keluarga!!!

Jangan lupa untuk share cerita Zeya Transmigration ke teman-teman kalian atau sosmed ya 💓

Saya akan berterimakasih banget jika kalian mau mengembangkan cerita Zeya Transmigration agar dikenal banyak orang.

Dilarang salah lapak/ menyebutkan karakter tokoh cerita lain di Zeya Transmigration!!!

Akun sosmed :

IG : @icha_a.a

Tiktok : ichasthetic

Jangan lupa untuk ramein setiap paragraf, okay👌

Happy Reading 💕

______________________________________

Seorang laki-laki menyeka keringat di pelipisnya yang telah bercampur dengan darah. Malam ini, tenaganya benar-benar terkuras. Malam panjang yang menjadi saksi keganasan dari gengnya.

Yudha memejamkan mata sejenak untuk menetralisir rasa lelahnya. Pertarungan belum kunjung selesai. Ia mengulurkan tangannya cepat untuk menembak musuh di depannya.

Dor!

Lantai putih itu, kini telah berganti menjadi merah darah. Bau anyir menyengat di dalam ruangan luas tersebut. Keadaan di dalam sana, tampak sangat berantakan. Mereka sungguh memborbardir markas mafia secara brutal.

Yudha menggeleng sejenak, matanya menyipit kala rasa lelah yang melandanya. "Jangan berani-beraninya lo lemah!" katanya pada dirinya sendiri.

"Pangeran, Pangeran kalo gede, harus jadi cowok kuat kayak mafia-mafia," kata Zeya yang saat itu berusia 8 tahun. Ia mengetahui mafia saat tak sengaja menonton film dewasa bersama Yudha. Saat itu mereka ingin menonton film Cinderella, namun tiba-tiba tertarik pada film kisah cinta mafia bersama gadis biasa yang memiliki rate 18+. Saat scene dewasa, hanya sekedar Mafia dan kekasihnya membuka pakaian di dalam kamar menyisakan dalaman, berciuman dan saling menindih diatas ranjang. Tak sampai lebih dari itu.

"Aku gak mau jadi mafia. Mafia jahat, suka bunuh-bunuh," balas Yudha. Ia mengupas kulit kuaci untuk Zeya, setelah kulitnya terlepas, ia menyuapi isinya pada mulut gadis itu.

"Mafia tuh cuma bunuh musuhnya, Pangeran. Jadi mereka baik."

"Tapi membunuh itu gak baik, orang jahat yang suka bunuh." Yudha kembali menyuapi gadis itu dengan kuaci.

Zeya Transmigration (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang