❐ :O8 MATH WAS SO SIMPLE AND EASY

444 100 24
                                    

"Ngomong-ngomong gimana ujian lo tadi, Hyunjin-ah?" tanya Felix sembari menyendok es krim cup rasa tiramisu yang didapat dari hasil pemalakan oknum Soobinㅡsebab lelaki Choi itu memborongnya.

Pemilik meja belakangㅡHyunjinㅡtengah asyik mencorat-coret abstrak buku sketsa-nya. Tak begitu mempedulikan ucapan Felix. Jari-jemari ramping itu tampak lihai menggores permukaan kertas. Seketika Felix langsung ingat kalau Hyunjin hanya berbakat di bidang seniㅡbukan hitungan.

"Gambaran lo," Felix memandang hasil karya Hyunjin, "semakin bagus ya ...."

"Gak jugㅡ"

"Gue iri."

Hyunjin seketika mendongak. "Semua orang punya kehebatan masing-masing, 'kan? Gue yakin lo 'seorang ahli' di bidang yang lain."

"Lo bener sih, tapi kira-kira gue bisa apa ya?" Felix bergumam.

"Pasti ada!" seru Hyunjin. "Coba pikirin baik-baik di mana minat lo."

"Kayaknya gue bakal jadi pengangguran," balas Felix begitu yakin.

Hyunjin menggeleng. "Gak boleh mikir gitu, Lix. Oh ya, lo 'kan tiap pelajaran Bahasa Inggris selalu dapet A!"

"Hyunjin, gue 'kanㅡ"

Hyunjin mendadak teringat sesuatu. "Ahahaha iya gue lupa lo native speaker, tapi bermanfaat juga lho. Misalnya lo buka kursus, nah, lumayan nanti dibayar sama murid!"

"Bener juga. Thanks sarannya," kekeh Felix.

Hyunjin melanjutkan, "apalagi pengajarnya native speaker, pasti bakalan banyak yang berminat."

"Kalo lo mungkin bakal jadi art-ist terkenal," ujar Felix.

"Lo juga bisa tuh jadi dancer terkenal!" Hyunjin berucap, setelah itu dia terbahak melihat Felix memelototkan matanya.

Dancerㅡmaksud Hyunjin, ini merujuk pada video yang pernah Felix upload di platform facebook ketika masih berusia 6 tahun. Dengan kacamata hitam kebesaran, Felix menarikan lagu berjudul 'gangnam style' di atas panggung restoran bintang lima. Membuat para penonton tak henti-hentinya tertawa menyaksikan aksi kocak bocah tersebut. Tentu saja Felix malu, akun itu sudah tidak digunakan lagi dan Felix sudah lupa kata sandinya.

"HAHAHA BAGUS LIX, LANJUTKAN KARIR LO!" Hyunjin tertawa puas sambil memukul-mukul meja hingga bergetarㅡmengakibatkan alat tulisnya berjatuhan ke lantai. "Nanti gue bakal dukung kok!"

Sementara Felix, ia hanya merotasikan bola matanya jengah. "Yayaya, asalkan kau bahagia."

"Wah, serius amat! Gue pengen ikutan gosip juga," kata Jihoon yang tiba-tiba menyeret bangkunya ke samping meja Hyunjin. Menopang dagunya dengan sebelah tangan. "Ada hot news apaan?"

"Gak ada kok. Kita berdua lagi mikirin rencana buat masa depan," jawab Felix.

"Hah maksud lo?"

"Lupakan. By the way, lo keren banget bisa nyelesain soal terkutuk itu dalam sepuluh menit," puji Hyunjin.

Jihoon tersenyum bangga. "Yeah, it was so simple and easy for me," ucapnya menyombongkan diri.

Felix tertawa kecil, "dah tobat ya lo."

"Oh ya, lo 'kan udah jadi anak ambis. Isi story-nya aja video pelajaran semua. Udah jadi anak pinter dong sekarang." Hyunjin terkekeh.

Jihoon hanya tertawa kecil. Hyunjin pun kembali mengolok-olok Jihoon. "Duh, ketua kelas kita calon ranking satu nih!"

Felix menambahkan, "bisa ngerebut posisi Sunwoo."

Jihoon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Kalo itu kayaknya enggak deh."

⌕ Missing ːː 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang