❏ :12 THE LABORATORY

320 64 18
                                    

"Makasih ya, Tante!"

"Makasih hidangannya!"

"Dah Jihan~!"

Mama Jisung tersenyum hangat. Ia mengangguk lalu melambaikan tanganㅡ bersamaan dengan eksistensi mobil Jaemin yang lenyap terkikis jarak.

○○○

Matahari nyaris tenggelamㅡini di luar ekspetasi. Jaemin, Hyunjin, Yoshi, Chaewon, dan Jisu kira pergi ke rumah Jisung tidak akan membutuhkan waktu lama. Nyatanya, mereka malah mengobrol sambil mengonsumsi snack sehingga memakan waktu berjam-jam. Alhasil, mereka memutuskan untuk berkunjung ke rumah Jihoon besok saja.

Jaemin pun berhasil mengantar keempat temannya dengan aman, nyaman, dan selamat. Ia menurunkan keempatnya di parkiran sekolah. Untuk kembali ke rumah masing-masing, Yoshi membawa motornya sendiri, begitu pula dengan Hyunjin, sedangkan Chaewon dan Jisu menggunakan transportasi umum.

"Thanks udah nganterin kita, tiati lo!"

"Sip, gue pulang duluan, ya?" pamit Jaemin dibalas anggukan keempat temannya.

Sepeninggalan Jaemin, mereka pun berpencar ke segala arah. Terkecuali Chaewon dan Jisuㅡmereka pulang bersama. Sekolah sudah sangat sepi karena di luar jam operasi. Waktu juga menunjukkan ke angka lima kurang seperempat. Mereka harus segera pulang sebelum penjaga sekolah melapor ke pihak sekolah bahwa ada beberapa murid yang tidak taat peraturan.

Hyunjin menyalakan mesin motor, memakai helm, sarungtangan, dan bersiap menggenggam setang-nya.

Akan tetapi, mendadak Hyunjin teringat sesuatu. Ia pun tersenyum penuh arti.

'Semua staff udah pada pulang, 'kan?'

○○○


Bermodal nekat, Hyunjin mengendap-endap ke ruang monitoring. Beruntung, pintunya tidak terkunci. Dengan mudah lelaki Hwang itu masuk tanpa izin. Buru-buru ia duduk di kursi dan menghadap beberapa monitor CCTV yang masih menyala.

Hyunjin yakin tidak semua CCTV di sekolah ini berfungsi. Jihoon pula pernah berkata demikian beberapa hari lalu. Rupanya memang benar, semua saluran CCTV di sekolah ini tidak aktif kecuali di tempat-tempat tertentu.

Hyunjin mengembuskan napas panjang. Mulai menjalankan aksinya sebelum ketahuan. Ia iseng-iseng membuka riwayat rekaman di depan gerbang sekolah beberapa hari lalu. Akan tetapi, nyatanya tidak ada yang aneh seperti yang ia harapkanㅡkehadiran Sunwoo sebagai contoh.

Semuanya benar-benar terlihat seperti normal.

Ah, rasanya sia-sia!

Ketika Hyunjin hampir saya menyerah pada kegiatannya, pandangan Hyunjin mendadak terfokus pada hasil tangkapan kamera CCTV di ruang laboratorium. Rekaman itu bukanlah rekaman lawas, tapi real timeㅡterkini.

Pintu terdorong. Terlihat jelas seorang pemuda masuk dengan santainya ke ruang laboratorium. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, bibirnya bersiul, sosok itu berjalan mendekat ke arah kamera CCTV. Kepalanya mendongak sembari menampilkan senyum misterius.

Hyunjin yang tengah memandang layar monitor tentu saja kaget. Orang itu seperti tahuㅡatau bahkan memang tahuㅡkalau Hyunjin sedang memantaunya. Bahkan orang itu buru-buru mencari kertas di sekitarnya serta pulpen untuk menuliskan sesuatu di sana.

Selembar kertas itu ia arahkan ke kamera CCTV. Hyunjin pun membacanya.

Hyunjin, butuh bantuan?

⌕ Missing ːː 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang