❏ :16 YOSHI'S HIDDEN CAM

220 50 6
                                    

Chaewon, Yooji, dan Jaemin masing-masing fokus pada ponsel mereka sebelum akhirnya Yooji menutup wajahnya menggunakan kedua tangan, ia menangis, bahunya bergetar. Jaemin dan Chaewon lantas berusaha menenangkan. Yooji memang sedikit dingin, tapi hatinya selembut downy. Situasi ini membuatnya tertekan oleh karena itu Yooji menumpahkan semua air matanya.

Junkyu telah tiada dan fakta mengejutkannya lagi adalah ia meninggal dibunuh oleh Jisungㅡtemannya sendiri. Semakin diselami lebih dalam, kasus ini ternyata menimbulkan dampak yang tidak sepele lagi. Yooji tidak mengerti harus melakukan apa lagi agar teman-temannya tidak menghilang satu per satu.

Jadi, sebenarnya siapa? Siapa yang awal mula mencetuskan ide jahat ini dan apa alasannya?

"Tenang, Ji. Ayo kita ungkap ini bareng-bareng. Kita punya cukup bukti 'kan buat diserahin ke polisi?" ujar Jaemin berniat menyemangati Yooji.

Chaewon menambahkan, "Pertama, kita laporin Jisung aja dulu karena kita punya bukti video yang jelas. Kedua, kita laporin Eric karena dia aneh. Dan ketiga, kita juga harus minta polisi cari keberadaan Sunwoo, gue yakin Sunwoo masih ada di sekitar kita."

"JAEMIN, YOOJI, CHAEWON!!!" Di situ muncullah Jisu yang tampak panik sambil berlari ke arah mereka bertiga dengan ekspresi yang sudah tak terkontrol lagi. "Kalian udah liat yang Hyunjin kirim?"

"Udah, lo bisa liat sendiri sekaget apa mereka," kata Jaemin. Ekor matanya melirik Yooji yang tak berhenti menangis, sedangkan di sebelahnya ada Chaewon yang berusaha menenangkan.

"G-gue gak p-percaya Jisung kenapa bisa jadi gini b-beneran gue gak lagi mimpi kan?!" Lama kelamaan Chaewon turut menangis. Namun, sebisa mungkin ia menghapus air matanya. "Sumpah ini serem banget, kita sebagai satu-satunya yang tau berita ini gak mungkin diem aja!!"

Jaemin, satu-satunya yang terlihat santai, tetapi nyatanya tidak demikian. Rahangnya mengeras, giginya bergemelatuk, tangannya mengepal erat hingga uratnya menonjol. Jaemin mendorong sebuah meja hingga terguling ke lantai. Ia marah besar. "AH BANGSAT!"

"Jaemin, please calm yourself," cakap Chaewon. Gadis itu mengusap pundak Jaemin yang tampak tersulut emosi.

Jaemin mencoba menetralkan pernapasannya agar tenang. "Gue udah capek, Chae. Kita gak bisa ngatasin ini sendiri. Mau gak mau harus lapor ke pihak yang lebih berwenang."

"First step, kayaknya kita harus ngasih tau ini ke Pak Donghae," pungkas Jisu. "Who comes with me?"

"Gue ikut!" seru Yooji. Ia bersama Jisu akhirnya pergi ke ruang guru beriringan. Wali kelas merekaㅡKim Donghaeㅡberhak tahu.

○○○

"Oh iya, pacar lo ke mana, Ji?" tanya Jisu tiba-tiba.

"Lah emang siapa pacar gue? Gue terakhir pacaran kelas sepuluh," kata Yooji heran. Dia saja sudah menjomblo selama dua tahun.

Jisu mengernyit. "Loh Yoshi?" tebaknya.

"Gak, sok tau lo," sanggah Yooji. Dugaan tanpa dasar sekali. Memangnya ia sedekat itu pada Yoshi sampai-sampai Jisu mengira mereka memiliki hubungan?

"Oh backstreet ya?"

"SUMPAH GAADA HUBUNGAN SPESIAL, KAMI CUMA TEMEN JII, CUMA TEMEN!" Lagi-lagi Yooji menyanggah. Ia sempat menghentikan langkahnya sebentar demi meyakinkan Jisu.

Jisu tersenyum miring. Mencoba menggoda temannya itu. "Apah iyaaahh?"

Yooji mengangguk.

⌕ Missing ːː 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang