Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
╭┈─ ꕀ ── ꕀ ── ꕀ ─┈╮ s t a r t :: O3.11.21 fanfic by :: renesque ╰┈─ ꕀ ── ꕀ ── ꕀ ─┈╯
"SUNWOO, KERJAIN PR GUE!!"
"GUE JUGAAAA!"
Teman-temannya, selalu saja seperti itu. Tidak. Mereka tidak membully Sunwoo. Sunwoo memang paling humble di kelasㅡsudah tahu dijuluki murid pintar kesayangan guru, dia tetap berbuat baik pada siapa saja, termasuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah teman-teman sekelasnya.
Sunwoo tidak merasa keberatan sama sekali, justru ia senang bisa mengevaluasi dirinya lewat beraneka ragam soal yang diberikan teman-temannya. Semakin sering mengerjakan latihan, otaknya juga akan semakin encer. Sunwoo percaya itu.
Guru-guru pun telah memperingati Sunwoo agar berhenti menanamkan kebiasaan itu pada teman-temannya. Dengan begini, mereka jadi tidak mandiri, tidak berpengetahuan, dan malasㅡkarena otak mereka tidak digunakan untuk berpikir. Buktinya saja mereka selalu mendapat nilai do-re-mi di tiap ulangan harianㅡdi mana para siswa dilarang mencontek. Lain halnya dengan Sunwoo yang hampir setiap ulangan menyentuh angka sempurna. Buku rapotnya pula cukup enak dipandang.
Sunwoo juga merupakan murid yang paling mengharumkan nama sekolah dari seluruh angkatan. Puluhan piala serta medali yang Sunwoo dapatkan telah membawa nama baik sekolah. Ia sering memenangkan lomba tingkat kabupaten bahkan pernah mewakilkan Korea untuk diikutsertakan dalam olimpiade internasional. Jikalau mampir ke sekolah ini, kau akan menemukan penghargaan atas nama Sunwoo yang tersusun rapiㅡmemenuhi setengah isi kabinet.
Maka dari itu, Sunwoo tidak keberatan terus-terusan diberi 'Pekerjaan Rumah' oleh teman-temannya.
Meski demikian, Sunwoo tak pernah meminta balas budi pada mereka. Bayaran pun ia tolak. Namun, untuk menghargai kerja keras Sunwoo, teman-temannya itu sering mentraktir dirinya ketika pulang sekolah. Padahal Sunwoo tidak pernah meminta, tapi apapun itu, Sunwoo sungguh berterimakasih. Dia jadi tak perlu repot-repot mengeluarkan uang saku untuk makan siang.
Karena perihal tersebut, tak jarang Sunwoo menyisihkan uangnya ke dalam celengan yang tiap akhir bulan uang itu akan ia sumbangkan ke panti. Sunwoo senang sekali bertemu anak panti. Anak-anak di sana pun selalu excited tiap kali menyambut kehadiran Sunwoo. Such a very nice person.
Yah, meskipun itu adalah cerita lama, kebaikan Sunwoo akan tetap diingat oleh siapapun. Kini, pemuda itu telah pergi entah ke mana.
Sunwoo dinyatakan hilang sejak satu bulan lalu. Tidak ada satu pun orang yang mengetahui ke mana perginya Sunwoo. Tentu saja hal itu membuat kerabat serta sahabatnya khawatir. Mereka sudah berupaya menggali informasi untuk menemukan Sunwoo, tapi percuma, Sunwoo pergi tanpa meninggalkan jejak. Ia juga sulit dikabariㅡnomornya tidak aktif.
Teman-teman Sunwoo sedih sekaligus merasa kehilangan. Mengingat minggu depan akan diadakan ujian kelulusan, para guru dibuat kecewa sebab anak secerdas Sunwoo tidak bisa merasakan lulus layaknya anak-anak lainnya. Kalau saja Sunwoo masih ada, pasti dia akan menjadi orang sukses lalu meraih gelar beruntun.
Mungkin.
Hingga suatu hari, segelintir siswa berinisiatif mencari keberadaan Sunwoo tanpa tahu itu sama saja seperti menjemput malapetaka.
Kim Sunwooㅡa person who will be memorized all the time.
