❏ :17 UNBELIEVEABLE EVIDENCE

260 49 15
                                    

PLAKKK!

Untuk yang kedua kalinya tamparan keras mendarat di pipi Eric. Jisu menyeret pemuda itu sampai parkiran. Di sanalah Jisu melayangkan tamparan pada Eric secara bertubi-tubi.

Eric dengan pipinya yang berwarna kemerahan itu hanya menatap Jisu penuh emosi. "Lo-lo ngapain tiba-tiba nyerang gue kayak gini?!"

PLAK

Jisu menamparnya sekali lagi. Sorot matanya penuh amarah. "Biar lo tau rasa."

"Jawab gue kenapa!!!" Eric mencengkram kerah baju Jisu seraya menatapnya tajam.

"LO YANG KENAPA ANJING!!" Jisu balas memelototinya. Gadis itu mendorong dada Eric sehingga Eric sedikit terhuyung. Cengkramannya lepas begitu saja.

Eric mengelap hidungnya yang tiba-tibaㅡmimisanㅡmengeluarkan darah. Kemudian, memandang gadis di hadapannya lekat-lekat. "Gue nanya baik-baik ya, Choi Jisu."

"Masih gak sadar diri?" Jisu mendecih. "Ngomong jujur, lo apain Sunwoo, hah? Trus maksud lo ngechat gue kayak gitu pas kemaren apa?"

"Sunwoo?! Gue gak apa-apain dia, gue juga gak ada ngechat lo samsek!"

"Bohong! Gue tau lo nyembunyiin sesuatu. Mau gue panggil polisi?" Bukan Jisu yang menjawab. Melainkan Jaemin yang baru saja berdiri di sebelah Jisu. Netranya menghunuskan tatapan mengancam.

"Tch, bisa ngomong yang jelas? Gue gak paham tujuan kalian nyerang gue kek gini tu kenapa," balas Eric.

Jisu hendak memukul Eric lagi, tetapi langsung ditahan oleh Jaemin.

Jaemin mencoba bicara baik-baik. "Lo nyembunyiin sesuatu, kan? Gak usah sok polos deh."

Eric terkejut dengan tuduhan Jaemin. Menurutnya itu tidak benar. "Enggak! Buat apaㅡ"

Jaemin berdecak, tak habis pikir. "Ck, ngaku aja dulu, Ric. Gue gak bakal ngapa-ngapain lo kok. Paling cuma dimasukkin ke penjara."

Jaemin mengeluarkan ponselnya dari dalam saku. Berakting seolah-olah akan menelpon polisi. Namun, Eric bergegas merampas ponsel tersebut dan melemparnya sampai retak. Setelah itu, Eric pun bersimpuh membuat Jisu dan Jaemin sendiri kaget melihat tingkah Eric.

"Gue ... gue minta maaf karena nyembunyiin sesuatu dari kalian, tapi tolong jangan telpon polisi. Gue gak sepenuhnya salah, tolong maafin gue," mohon Eric sembari bersujud di depan Jaemin.

Jaemin tersenyum tipis. Ia berjongkok dan mengelus punggung Eric. "Gue terima permintaan maaf lo," ujar Jaemin. Jisu memasang raut kesal. Dia tidak setuju Eric dimaafkan begitu saja sebelum akhirnya Jaemin melanjutkan, "Tapi Ric, polisi bakal tetep dateng, soalnya gue udah nelpon mereka tadi pas di atas, hehe."

Eric tersentak.

Benar apa kata Jaemin, tampak sebuah mobil polisi memasuki area parkiran. Salah satu polisi keluar dan menahan Eric menggunakan borgol. Eric pasrah saja karena tak bisa melakukan apa-apa, sedangkan Jisu dan Jaemin bertos ria.

"Ayo ikut saya ke kantor polisi, saya sudah menyiapkan beberapa pertanyaan," kata sang polisi sembari menyeret Eric masuk ke dalam mobil.

"Bentar Pak, saya mau ngomong sama temen saya," ujar Eric. Polisi itu mengangguk.

Eric lantas berjalan mendekati Jaemin dan Jisu. Memandang mata mereka lekat-lekat. "Kalian harus segera cari Sunwoo, dia udah gila. Dia juga harus dipenjara!!!"

○○○

"Aish, mobil siapa ini parkir kok melintang? Ckckck, sembarangan kali wong edan!" gerutu Pak Donghae emosi. Masalahnya ditemukan sebuah mobil asing yang parkir berdekatan dengan mobil Pak Donghae. Namun, cara memarkirnya benar-benar menghalangi pengendara lain untuk mengeluarkan mobilnya.

⌕ Missing ːː 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang