❑:14 MYSTERIOUS LETTERS

244 60 15
                                    

HARI KEEMPATㅡGerombolan murid sungguh terpaku melihat pemandangan di depan mata. Semuanya terlihat keheranan, bahkan saling melempar pertanyaan siapakah yang melakukan hal ini. Bagaimana tidak? Di papan tulis tertera beberpa deret kalimat aneh yang ditulis menggunakan spidol merah. Ini tidak biasa, sebelumnya papan tulis selalu dibersihkan oleh siswa yang mendapat giliran piket, lantas siapakah orang jahil yang mencoret papan tersebut?

Beberapa kalimat tersebut ditulis menggunakan Bahasa Inggris. Kira-kira begini :

11. Are you crazy?
14. don't standing thEre
13. seriOusly, you scared me
20. i will never go Outside
25. sOmebody help me please
19. he's Holding a knife
09. weariNg a black hoodie
15. hiding behind the tRee
09. clue : a = 1

"Lo yang nulis ya?" tuduh Shuhua pada Gowon. Kebetulan Gowon-lah yang kemarin pulang piket paling terakhir.

Yang dituduh menggeleng cepat. "Heh, enak aja nyalahin orang! Buat apa coba gue nulis ginian," kata Gowon lalu memutar bola matanya jengah.

"Siapa lagi coba kalo bukan lo, pintunya udah lo kunci, 'kan?" tanya Shuhua.

Gowon mengangguk sebagai jawaban. "Emang udah gue kunci, tapi kuncinya gue kasih ke Eric soalnya dia yang masih ada perlu di kelas."

"Lah? Si Eric aja blom dateng, trus yang buka kunci siapa anjir?"

Aeri menyahut, "gue dateng pertama, kelas gak dikunci."

"Si Eric gak ngunci kelas dong?"

"Kali aja gegara terlalu sibuk nulis ginian dia lupa ngunci kelas hahah."

"Masa iya Eric yang nulis? Gabut banget tu orang," timpal Nancy.

Tiba-tiba Jeno menyahut, "mungkin aja yang nulis setan."

"Halah ngadi-ngadi lo!!" jawab Renjun tidak setuju.

"Hiyaaaa lo takut kan Ren!" kata Jeno cekikikan.

Renjun langsung menyangkal, "kata siapa, sok tau ya lo!" Tampak sekali raut wajah Renjun tidak setuju, padahal sebenarnya memang iya.

Mendadak Haechan bercerita pengalamannya. "Eh klean tau gak? Waktu gue, Jisung, Hyunjin Jihoon, Junkyu, Eric, sama Renjun nginep di rumah Sunwoo, si Renjun bangunin semua orang jam 2 malem buat nemenin dia ke kamar mandi. Trus masa iya dia biarin pintu kamar mandinya kebuka karena takut kita tinggalin, ngabrut anjir gue langsung kek, nih anak udah gede nyalit ciut amat elah!!"

Semua orang yang berada disana tertawa habis-habisan. Mereka tak menyangka ketakutan Renjun separah itu.

"KAMPRET, GA USAH SEBAR AIB!!!" kesal Renjun sambil berancang-ancang melemparkan termos ke arah Haechan.

Si pemilik lantas mengamuk. "Fakkk!! Itu termos gue cepet balikin!" ketus Felix yang langsung merebut paksa mini termosnya. Nanti kalau pecah dia tidak bisa buat kopi deh.

"Udah gaes, kasian si Renjun mukanya merah bwahahahaah!!" lerai Seungmin, tapi dia tetap saja tidak bisa berhenti tertawa.

"Balik lagi ke tulisan di papan, siapa yang nulis? Buruan ngaku lo pada!!" Gowon menegaskan.

"Merinding ya baca tulisannya," celetuk Jongho.

Kim Hyunjin menoleh ke arah Jongho. "Emang lo tau apa artinya?"

"Enggak, hehe." Jongho menggeleng disertai kekehan.

"Huh, dasar." Kim Hyunjin melengos. "Eh tapi gue juga gak tau sih."

"Paling orang iseng," terka Haechan. "Eh tapi bener 'kan pintunya udah dikunci? Aneh banget sumpah!"

"Bentar dulu nih." Tiba-tiba Soobin menyela. Ia memandang teman-temannya serius. "Tapi gue familier sama deskripsi di papan tulis. Sama persis kayak yang pernah gue liat pas nganterㅡ"

⌕ Missing ːː 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang