All I Want is You

380 30 0
                                    

Kevin sedang duduk di ujung ranjang asramanya, mengetik beberapa pesan, merefresh tiap beberapa detik menunggu balasan. Mencari nomor seseorang yang sedang ia khawatirkan, karena sejak tadi satu pesanpun belum berbalas, satu panggilan pun nihil terjawab. 

"Dia pergi sama siapa sih? kok sampe nggak sempet angkat telfon barang semenit" gumam Kevin

Rasa penasaran Kevin seolah memburu pikirannya, dengan siapa Rania pergi? Apakah sebenarnya Rania sudah punya kekasih? tapi kalau difikir-fikir Kevin bahkan belum mengetahui teman Rania satupun, tapi mengapa seorang Rania rasanya begitu membius Kevin membuat Kevin selalu ingin tahu kabar dan keberadaanya.

"Heh! ditekuk aja muka lo!" Tegur Ginting yang masuk ke Kamar Kevin

Sedangkan yang ditegur hanya melempar tatapan sinis

"Ayo makan gue traktir, ada Ajay, Jombang, Jojo, sama Chico juga cepet Vin!"

Kevin masih terdiam

"Udah ayo" Ajak Ginting sambil mendorong Kevin keluar dari kamarnya

Disinilah mereka di kedai kopi kecil dekat Pelatnas. Mereka duduk melingkar namun, seorang Kevin masih fokus dengan handphonenya.

"Ada yang galau nih kayaknya" Beo Ajay sambil melirik ke arah Kevin

"Iya kenapa nih?" sahut Jojo, namun sekali lagi yang disindir tentu saja tidak menyadarinya

"Vin vin udah nggak usah dipikirin", sahut Jombang

"Eh apaan sih nggak " elak Kevin

"Mending kita ngomongin yang lain aja kek" timpal Ginting

"Eh, lo pada udah tau? ada dokter cakep banget di Pelatnas, temennya dokter Okta kemaren kan gue lihat dia tuh lagi meriksain atlet atlet junior, beuhhhh cakep!" sahut Chico

"Rania maksud lo?" timpal Jojo

Kevin yang mendengar nama Rania disebut langsung melirik ke arah Chico

"kok lo tau sih Jo? "

"lo yang telat,Bolot! udah lama kali kita semua juga udah kenal sama dia, tapi sorry Chic, dia ngefansnya sama Ginting hahaha" sahut Ajay

"Yoi " sahut Ginting dengan wajah kemenanganya

"PD lu Ting" dengus Kevin

"Lah kan lo sendiri yang bilang Vin"

"Nggak gue bercanda doang waktu itu, aslinya enggak"

Kalimat kevin disambut gelak tawa oleh yang lain, walaupun ada beban dalam pikiranya setidaknya bersama teman-temanya ia sedikit bisa meredam perasaanya.


*****************************************************************************************

Rania kini membereskan sisa makanan yang ada di mejanya, jangan tanya dimana keberadaan Ane karena sudah pasti Ane sudah berbaring dengan manis di kamar Rania dan tertidur pulas. Kalimat Kalimat Ane terus terngiang di kepala Rania.

Ane benar, apa yang Rania harapkan dari seorang Kevin? sosok terkenal dengan fans yang bahkan tak terhitung jumlahnya itu rasanya sangat mustahil bersamanya namun masalah utamanya adalah tembok penghalang yang bahkan siapapun mustahil mampu merobohkannya.  Ane benar, jika hari ini Rania belum jatuh cinta pada seorang Kevin, bukan berati kedekatan seperti ini akan membuatnya semakin jatuh terlalu dalam ke pelukan seseorang yang bahkan mustahil untuk ia miliki.

Kini Rania duduk di sofa merebahkan tubuhnya yang lelah berusaha merapikan pikiranya yang tidak karuan, melihat sekilas handphonenya di nakas, 40 panggilan dan 25 pesan dari sosok yang sama siapa lagi kalu bukan Kevin Sanjaya, namun pilihan Rania kali ini, membalik telepon genggamnya dan berusaha memejamkan mata dari lelahnya dunia.

Sisa Rasa - Kevin Sanjaya STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang