"Saya mau ketemu dokter Rania sekarang!" teriak seorang pria dengan pakaian yang berantakan, wajah lebam
"Maaf pak, dr Rania sedang tidak bertugas, bapak silahkan duduk akan kami obati lukanya ya"
"MINGGIR!" sergah pria itu, bahkan salah satu jendela rumah sakit hancur karena menjadi pelampiasan amarahnya
"RANIA! RAN!" Pria itu berteriak menyusuri koridor, mendorong setiap petugas yang mencoba membantunya sampai akhirnya satpam harus bertindak memegangi pria itu
"Dok, ada pasien buat rusuh cari-cari dr Rania"
"Sepagi ini?" ujar Ane pada Suster Lisa
Suster Lisa mengangguk dan mengarahkan Ane untuk mengikutinya.
"Maaf dok, tadi katanya ada pasien yang cari dokter Rania, ada dimana ya?" Tanya Ane kepada dr. Nia yang hari itu berjaga di Igd
"Oh ada di bangsal ketiga dok, udah kita kasih obat penenang juga, tapi kayaknya pengaruh alkohol"
"Okey makasih dok" Ane bergegas menuju bangsal dan membuka sedikit tirai di bangsal itu melihat pria muda yang sangat berantakan, lebam di sana sini sedang tertidur pulas.
"Wisnu?" gumam Ane, dengan segera Ane langsung mengirim beberapa pesan beserta foto kepada Rania.
***********************************************************************************************
Rania berjalan terburu-buru menyusuri koridor Rumah Sakit, sepanjang jalan pula ia mendengar para staff dan suster berbisik pelan melihat ke arahnya. Rania sebetulnya sangat tidak nyaman menjadi pusat perhatian begini tapi sekali lagi Wisnu si pembuat onar kembali menyeretnya ke situasi menyebalkan.
"Rania" ucap Ane, yang kemudian menceritakan kronologi memalukan pagi tadi
"Ck! sialan! ngapain lagi sih tu orang?" Rania mendengus kesal
"Gue juga sebel pas lihat namanya, didaftar pasien tapi pas gue liat keadaanya gue nggak tega Ia, lo harus liat tuh di bangsal no 3"
Rania menatap Ane dengan penuh tanda tanya dan berjalan menuju bangsal dimana Wisnu berada. Ia membuka tirai pelan, melihat pria tampan yang sempat mengisi hatinya kini tampak memprihatinkan. Walaupun kejadian masa lalu begitu pahit untuk diingat, namun sungguh dalam hati Rania, Ia juga ingin melihat Wisnu bahagia sama sepertinya yang sekarang bahagia bersama Kevin, walaupun kita tak tahu sampai kapan kebahagiaan itu bisa bertahan.
Rania hendak pergi meninggalkan Wisnu namun Wisnu sudah terbangun dari tidur panjangnya.
"Ia akhirnya kamu dateng" sapanya
Rania memutar bola matanya malas, mengapa ia harus bangun saat Rania muncul batinya
"hm" sahut Rania
"Ia aku mau minta maaf sama kamu atas semua yang udah aku lakukan, aku mohon kita bisa perbaiki hubungan kita lagi ya Ia"
Rania menarik nafas dalam dalam mencoba mengatur emosinya, "Wisnu, aku udah maafin kamu. Tapi kalau untuk memperbaiki atau memulai hubungan sama kamu aku nggak bisa Wisnu. Kamu juga nggak bisa seenaknya dateng kesini mempermalukan aku kayak gini!"
"Kenapa Ia aku mohon, hidup aku ancur banget nggak ada kamu, please Rania. Aku bahkan nggak bisa ngehubungin kamu, kamu hilang begitu aja pindah ke Jakarta tanpa pamit sepatah katapun sama aku. Bahkan kamu ngeblokir semua akses aku yang terhubung ke kamu aku nggak ada pilihan lain selain ini"
"Nu, kamu masih bisa nanya kenapa? aku udah nggak percaya sama kamu Wisnu, kamu udah pernah bohong sama aku, bukan maksud aku bahkan sama seluruh keluargaku. Mustahil buat kita perbaikin hal yang udah rusak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisa Rasa - Kevin Sanjaya S
RomanceKisah tentang Rania Anjani Putri Wishaka, seorang dokter yang dituntut untuk segera menikah, namun masih ingin menikmati kesendiriannya. Siapa sangka ia dipertemukan oleh seorang atlet bulu tangkis nasional Kevin Sanjaya Sukamuljo melalui situasi ya...