Kejutan dari Yogya

329 42 1
                                    

🏸🏸

"Bapak sama ibu minta aku pulang ke Yogya buat ketemu anak temen mereka Vin" ucap Rania lesu

"mmmm terus?"

"Udah pasti aku nolak, tapi seperti yang udah udah mereka terus maksa, akhirnya aku bikin kesepakatan ini cuma kenalan dan nggak lebih dari itu bahkan aku sampai bikin perjanjian hitam diatas putih"

Kevin tertawa, "lebay kamu Ran eman kamu mau buka usaha apa sampai bikin perjanjian gitu"

"Kok ketawa sih Vin? ini harus di pastiin aku nggak mau hidup aku diatur atur, Im mature enough buat nentuin hal yang baik dan buruk buat aku. Lagian kaya siti nurbaya aja dijodoh jodohin"

"Jangan-jangan yang mau dikenalin ke kamu om om lagi"

"Vin jangan ngawur jangan bikin aku makin pusing ya"

"Ngga deng bercanda"

"Kok kamu nggak marah?"

Diluar dugaan Kevin bahkan tidak marah sama sekali, ia terkesan biasa saja bahkan tanpa beban sedikit pun.

"Enggak, kan kamu udah cinta banget sama aku ngapain aku harus marah?" sahut Kevin sambil mencubit pipi Rania

"Dih pede banget ya manusia ini" sahut Rania

"Atau aku anter aja ke yogyanya? skalian ketemu bapak ibu kamu?"

"Vin kamu yang bener aja? "

"Serius, barang kali langsung disuruh nikah kan untung di aku"

"Ngawur! kamu kira nikah kaya jajan cilok!" dengur Rania

"Udah ayo balik keburu malem kamunya capek juga kan abis flight lama"

"Engga lah kan tadi udah tidur sebentar mumpung ketemu ibu negara ya dipuas puasin"

Mereka melanjutikan sisa perjalanan dengan segala cerita-cerita yang tak sempat mereka ceritakan selama 2 bulan ini, bahkan senyum terus terukir diwajah mereka masing-masing. Perjalanan yang cukup memakan waktu menjadi hanya sekejab saja, rasanya mereka ingin menghentikan waktu sejenak agar kebersamaan ini terus terasa lama.

"Yah sampe" ucap Kevin

"Eh kok gitu? udah aku turun ya nggak usah dianter, udah malm kasian kamu capek"

"Nggak nggak, barang kamu liaten tu lho! sebanyak itu mau kamu bawa sendiri?"

"Oh iya, apa besok aja deh Vin nggakpapa" sahut Rania

"Sekalian udah sini"

Perdebatan memang tak pernah luput dari hubungan apapun termasuk dua sejoli ini, akhirnya Rania kembali mengalah dan Kevin mengantar Rania sampai ke flatnya.

"Ran kok ada sendal cowok itu didepan flat kamu"

"Loh iya, siapa Vin?" sahut Rania panik yang mempercepat langkahnya menuju flatnya 

"Haduh, mati aku" gumam Rania 

"Ran kok mati kenapa?"

"Bapak Vin, ini sandal bapakku. Udah kamu mending balik aja" ucap rania panik. ayahnya memang tahu pass flat Rania sehingga kapanpun ayahnya berkunjung bisa langsung masuk ke flatnya.

"Lho kenapa sih nggakpapa skalian kenalan aku udah siap"

"Aku yang belum Vin, pulang dulu aja ya? aku belum cerita apapun ke bapak soal kita"

"Tapi sayang?"

"Vi.." belum selesai Rania mendebat Kevin pintu flat sudah terbuka menampakan seorang pria paruh baya dengan pakaian santainya dan kacamata yang masih tergantung di hidung menatap Kevin dan rania yang sudah membatu seperti es

Sisa Rasa - Kevin Sanjaya STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang