He is Mine

418 44 5
                                    

🏸🏸

Hari ini Kevin tampak begitu bersemangat dengan balutan kaus santai, celana pendek selutus ditambah topi hitam dan kacamata senada membuat pesonanya mampu menghipnotis wanita mana saja yang dilewatinya. 

"Rapi bener lo mau kemana ?" 

"Mau tau aja lo" sahut Kevin sembari berlalu meninggalkan Vidi yang masih fokus mengusap kedua matanya

"Hoaahm... Kaya nggak tau aja lo Vid, cewenya kan hari ini nyusul" sahut Aksa sembari menutup mulutnya yang menguap

Kevin melajukan mobilnya menuju bandara Ngurah Rai

"Aduh macet pula, kasian Rania udah nunggu lama" Kevin mendengus kesal sembari melihat sekilas jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tanganya

Setelah hampir satu setengah jam berjibaku dengan jalanan, akhirnya Kevin sampai ke bandara Ngurah Rai International Airport, Kevin dengan sedikit berlari menuju pintu kedatangan sembari melihat sekeliling mencari dimana sang pujaan hati

Sudah sekitar sepuluh hari sejak terakhir mereka bertemu, apalagi akhir akhir ini komunikasi mereka tak cukup intens karena kesibukan masing-masing. 

Kevin memutar pandanganya keseuruh sudut sampai ia menemukan gadisnya baru saj akeluar dari kedai kopi favorit mereka.

"Udah ngopi aja bu dokter" Ucap Kevin yang jujur saja sedikit mengagetkan Rania karena Rania yang sedang sibuk menarik kopernya

"Astaga! Kevin! kamu ini lo usil e gak sembuh sembuh, aku kirain penculik apa kriminal" ujar Rania 

"Enak aja mana ada penculik yang gantengnya kaya aku?"

"Ih ada kamu aja yang belum ketemu" sahut Rania yang tentu saja tidak mau kalah dari perdebatan ini

"Heh amit-amit, kamu mau aku dicuulik?" Ucap Kevin dengan raut wajahnya yang sangat menggemaskan, siapapun yang melihatnya pasti akan lulu lanta seketika

"Enggak" ucap rania singkat sambil berlalu menyembunyikan semburat merah dipipinya

"Tuman kebiasaan ninggal" dengus Kevin sembari menyusul Rania dan menarik koper pink milik Rania

Sedangkan Rania hanya tersenyum kecil melihat wajah kesal Kevin.

"Silahkan masuk tuan putri" ucap Kevin sembari membukakan pintu untuk kekasihnya

"Terimaksih pak supir" ledek Rania

"Kamu yaa" ucap Kevin sembari bersiap menggelitiki Rania namun dengan sigap Rania menghentikan Kevin

"Ampun yang mulia, nanti ada yang liat udah yuk masuk" sahut Rania yang dari tadi masih memegang 2 gelas Kopi ditanganya akibat paper bagnya yang sobek

"Vin?"

"Hm apa sayang?" sahut Kevin sembari menstarter mobil

"Ini tolong singkirin botol kamu aku mau naruh kopi"

"Oh iya iya, maaf sayang eh sini coba liat" 

Rania menghadapkan tubuhnya Ke Kevin, namun bukanya mengambil kopi dari tangan Rania, Kevin justru memeluk erat tubuh mungil kekasihnya itu.

"I miss u Rania"

"Miss u too Vin"

"Rian nggak macem macem sama kamu kan kemarin?"

"Apasih Vin enggak, udah ni aku capek pegang kopinya" ucap Rania

"Iya iya sini " ucap Kevin sembari mengusap sekilas puncak kepala Rania

Sisa Rasa - Kevin Sanjaya STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang