Hari Permulaan | Fatwa Cinta
"Aku adalah cinta-Nya, lalu Dia hadirkan kamu sebagai pelengkap cinta-Nya untuk ku, dengan itu kamu resmi menjadi bagian diri ku."
- Abizar -***
"QABILTU nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq."
"Sah?"
"Sah!"
"Alhamdulillah!" Ujar beberapa orang yang ada di dalam kamar pengantin menemani sosok gadis cantik yang kini resmi menjadi seorang istri.
"Zulaikhah, Ummah bahagia kamu menjadi bagian dari kami, Ummah bahagia sayang MasyaAllah," lirih perempuan paruh baya dengan abaya hitam sederhana milik nya namun begitu menawan, dibalik niqob¹ yang digunakan nya Zulaikhah tahu ada pandangan haru dan bahagia serta senyum tulus yang perempuan itu berikan untuk nya.
Zulaikhah masih tidak menyangka dengan garis hidup yang Allah berikan kepada nya, begitu menawan.
Zulaikhah membalas pelukan Ning Farhana dengan lembut, namun tatapan nya masih tertuju ke dalam layar televisi yang menampilkan acara pernikahan nya di halaman luas pondok pesantren Al-Adiyat, sosok rupawan dengan balutan gamis dan sorban nya di atas panggung itu resmi menjadi suami nya sejak beberapa detik lalu, jantung Zulaikhah berdetak kuat.
Apakah ini yang dirasakan Zulaikhah pada Yusuf? Jatuh cinta hanya pada pandangan pertama, tak perlu beberapa waktu bahkan menit, hanya hitungan detik saat diri nya memandang wajah suami nya hari ini, dia tidak pernah memandang wajah Abizar sebelum nya hanya hari ini setelah qabul² di ucapkan Abizar barulah Zulaikhah berani memandang wajah rupawan pemuda itu melalui layar.
Benarkah kini pemuda itu adalah suami nya?
Bahkan hati nya masih begitu tak menyangka, ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perut nya saat mengulangi kalimat itu dalam hati nya, dia malu pada Sang Rabb karena begitu mengangumi suami nya bahkan sejak khitbah³ datang pada nya beberapa pekan lalu tanpa perlu melihat wajah suami nya, Zulaikhah yakin bahwa bersama nya perjalanan menuju Jannah Allah akan semakin dekat.
"Zulaikhah lebih bahagia Ummah menjadi bagian dari Ummah dan keluarga ini, terutama Zulaikhah bahagia menjadi bagian dari Gus Abi." Ujar Zulaikhah lembut.
Begitu nyata bentuk rahman Allah pada Zulaikhah, sejak kematian mami lima bulan lalu, patah hati Zulaikhah begitu nyata dan menganga lebar. Zulaikhah enggan beranjak barang sebentar saja dalam tidur nya, berharap esok mami masih ada walaupun dengan amarah tiap pagi yang menjadi sarapan Zulaikhah, diri nya ikhlas asalkan mami masih ada dan selalu mendekap nya dalam ketidaksadaran mami.
Namun, Allah lebih sayang mami seperti nya dengan mengambil mami dalam hidup nya, dan dengan itu Allah menurunkan rahman nya bentuk cinta Allah pada Zulaikhah dengan menghadirkan Salma sebagai jembatan bagi Zulaikhah mengenal islam dan keluarga suami nya yang kini sudah menjadi keluarga nya, tidak lama. Hanya dalam kurun waktu beberapa minggu Zulaikhah yakin dan mantap menerima islam sebagai bagian dari diri nya.
Dan belum lagi dengan kejutan yang Allah beri kepada nya dengan menawan, dengan menghadirkan sosok Abizar dalam kehidupan nya, Zulaikhah merasa bahagia dan malu bersamaan.
Bahagia karena Allah mendatangkan teman hijrah nya di saat yang begitu Zulaikhah harapkan, dan malu karena cinta Allah begitu besar pada nya padahal dia adalah pendosa yang membayangkan kasih sayang amat besar ini tidak pantas di terima nya.
Namun, hal itu segera dihapus nya tak kala Salma sehari sebelum pernikahan nya berkata pada Zulaikhah,
"Gak perlu malu dengan cinta Allah Zulaikhah. Allah memang Maha Mencinta pada setiap hamba nya, tidak ada pendosa, yang ada hanya hamba Allah yang begitu Allah sayangi dan cintai."
"Ummah hanya berharap bahtera rumah tangga kamu penuh cinta sayang, hanya berharap ridho Allah selalu menyertai kamu, jadilah istri dan rekan yang baik menuju Jannah Allah bersama Abizar putra Ummah Zulaikhah," pesan Ning Farhana, Zulaikhah meneteskan air mata nya, lihat betapa indah dan mempesona cinta kasih seorang ibu pada anak.
Islam membuka mata bagi Zulaikhah akan betapa menawan cinta yang tulus, dan hakikat cinta itu adalah islam sendiri.
Abizar Azhar. Nama itu kini resmi menjadi bagian diri nya, Zulaikhah tersenyum tipis dan berdoa untuk naungan dan cinta Allah selalu pada pernikahan nya.
***
"Istri dan suami adalah satu. Allah menghadirkan rahman dan bentuk cinta-Nya melalui pernikahan, dimana dua insan berbeda disatukan menjadi utuh, semata-mata hanya untuk menyempurnakan ibadah kepada-Nya."
"Suami adalah napas seorang istri, kehormatan dan harga diri seorang istri. Begitupun istri, istri adalah denyut nadi dan harga diri seorang suami, mereka satu paket lengkap yang harus saling menaungi. Tidak ada yang dominan ataupun berkuasa, mereka rekan, rekan menuju-Nya."
Abizar tersenyum tipis masih mendengarkan khutbah⁴ pernikahan nya dari Kyai, pernikahan nya cukup ramai, didatangi oleh para ulama dan pesohor belum lagi para santri yang sudah tamat baik dalam dan di luar negeri datang untuk mendoakan pernikahan nya dengan perempuan yang baru satu kali ditemui nya itu.
Di dalam hati nya, Abizar berdoa semoga dengan hadir dan doa baik dari orang-orang kini di pernikahan nya, pernikahan ini mampu menghadirkan cinta yang masih Abizar coba raba, hingga nanti dapat menuju kepada-Nya.
"Suami wajib membimbing istri, begitupula istri yang mentaati suami. Saling cinta dan kasih, dan memohon ridho Allah SWT, tak ada piring tak retak dalam rumah tangga tak ada hamba tanpa dosa, tapi bukankah kita memiliki Allah yang Maha segala nya? Hingga tak mungkin piring retak itu tidak dapat di kembalikan, hingga tak mungkin hamba pendosa tak dapat disucikan, jangan berputus asa dalam rahman Allah, pernikahan adalah salah satu jalan menuju-Nya."
Kyai tersenyum lembut ke arah Abizar yang kini juga tersenyum kepada nya. Abizar tentu ada rasa takut dan gelisah, kini diri nya bukan pemuda bujang penjelajah dalam mencari jejak-jejak kekuasaan-Nya, namun diri nya sosok pemuda beristri yang menjadi tour guide dalam perjalanan menuju-Nya yang Abizar sendiri tidak tahu akan ada apa di hadapan mereka kelak.
Akan ada jalan raya penuh keindahan bangunan modern, atau jalan setapak damai dan sendu perdesaan atau bahkan yang terburuk dalam pikiran nya adalah menemukan jalan bebatuan buntu yang menakutkan? Abizar hanya belum mengetahui nya.
____
¹ Cadar (bahasa Arab: نِقاب, niqāb) adalah kain penutup kepala atau wajah bagi perempuan.[1] Niqab adalah istilah syar'i untuk cadar yaitu sejenis kain yang digunakan untuk menutupi bagian wajah (sumber: Wikipedia)
² Pernyataan penerimaan terhadap suatu akad, sebagai jawaban terhadap ijab (sumber: kamusbesar)
³ Pernyataan penerimaan terhadap suatu akad, sebagai jawaban terhadap ijab (sumber: www.orami.co.id)
⁴ Maksud KHUTBAH atau KHOTBAH adalah ceramah atau pun pidato yang disampaikan di hadapan sejumlah umat yang berdasar pada ketentuan rukun dan syarat tertentu. Substansi atau isi dari khutbah ini bisa peringatan, nasehat, pembelajaran dan lain sebagainya (sumber: brainly).
Alhamdulillah, selesai juga bagian tiga untuk di update malam ini, semoga kalian suka. Jangan lupa untuk selalu vote, komen, dan follow akun nya ya, ayooo dukung penulis buat selalu semangat update nya, syukran ❣️🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatwa Cinta [On Going]
DiversosZulaikhah tidak pernah menyangka Allah selalu menghadirkan hadiah terindah menemani perjalanan hijrah nya, salah satu nya dengan mendatangkan Gus Abizar Azhar dalam hidup nya untuk menemani perjalanan dalam mencari jejak-jejak kekuasaan Allah. ••• Z...