#11

25.2K 1.9K 12
                                    

Kurir itupun mengangguk dan berlalu pergi. Sedangkan Vivi,ia masuk kedalam rumah dan berjalan ke ruang tamu lagi.

Hal yang di lakukan Vivi tadi tak luput dari perhatian Vir,dkk. Sedangkan Arvan,dkk. Mereka hanya geleng-geleng kepala saja karena melihat kebiasaan Vivi.

"Itu Diva Vodka kan?"tanya Putra bingung
Sedangkan Vivi,ia hanya berdehem saja.

"Gila,14 M woy harganya. Gue minta dong"ucap Kenan.
Sedangkan Vivi,ia tak menghiraukannya. Malah,ia pergi ke dapur untuk mengambil beberapa gelas.

Lalu,Vivi pun langsung menuangkan Vodka tadi kedalam 6 gelas berukuran kecil.

Ia memberikan minuman itu pada Arvan,dkk. Dia sudah tau bahwa Arvan,dkk. Suka dengan minuman itu,namun mereka hanya akan meminumnya sedikit

"Diminum"ucap Vivi.
"Thanks ya"ucap Arvan,dkk.
Sedangkan Vivi,ia sibuk meminumnya dengan jumlah yang tak sedikit.

"Gila Lo,segitu di habisin"ucap Putra.
"Halah palingan juga air apel. mana mungkin dia berani minum Diva Vodka gitu"sinis Arthur

Lalu,dalam kondisi mabuk namun ia masih dapat sadar Vivi menyiramkan sisa Vodkanya ke arah Arthur.

Dan tepat mengenai wajah Arthur.
"Gila ya Lo!"sentak Artha
"I don't Care"ucap Vivi. Lalu,ia pun langsung masuk ke kamarnya. Saat akan menaiki tangga,ia merasakan tubuhnya melayang.

"AAAAAAAAAA BUNDA.... TUBUHKU MELAYANG"histeris Vivi
Saat ia menatap dengan sisa kesadarannya,ia melihat Elvan yang menggendongnya.

"Diem Bocil"ucap Elvan
Lalu,mereka pun masuk kedalam kamar Vivi.

***

Hari pun mulai pagi, Vivi langsung berangkat ke sekolah setelah selesai bersiap karena ia sangat malas bertemu dengan keluarganya itu.

***

Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya Vivi sampai di sekolahnya.

Ia pun berjalan menuju ke kelasnya. Sudah dua hari Vivi tak pernah bertegur sapa dengan Sherly karena sahabatnya itu sudah dua hari tak berangkat sekolah,ntah apa alasannya.

Tentang Feroska? Dirinya juga belum tau tentang leader dari Feroska. Namun,ia mencurigai diantara kedua Sahabatnya.

***

Kini Vivi sedang di kantin,hanya berdua dengan Kiran.

"Kok gue gak pernah lihat Sherly lagi ya? Dia dimana sih?"tanya Kiran
"Gue juga gak tau"jawab Vivi
"Mau pesen apa?"tanya Kiran
"Nasgor sama es teh aja"jawab Vivi
Kiran pun mengangguk dan memesankan makanan dan minuman Vivi.

Beberapa menit kemudian akhirnya Kiran datang.
"Ini pesenan lu"ucap Kiran seraya memberikan sepiring nasi goreng dan es teh.
"Thanks"singkat Vivi dengan senyum tipisnya.

Saat sedang makan,tiba tiba Vir,dkk. Datang menghampiri meja Vivi

Brakkk

Suara gebrakan meja berasal dari Artha.
"APA SIH MAU LO HAH! LO ITU SELALU LUKAIN DELIN! KALAU LO IRI ITU NGOMONG LANGSUNG,GAK KAYAK GINI! DELIN ITU GAK SALAH!"bentak Artha
"UDAH CUKUP! LO BILANG GUE IRI SAMA DELIN KAN. ASAL LO TAU ANDERSON ARTHA LEVRONKA GUE GAK PERNAH SAMA SEKALI IRI SAMA CEWEK MODELAN DELIN, YANG SOK POLOS!

GUE TEKANIN LAGI YA SAMA LO,GUE GAK PERNAH SAMA SEKALI LUKAIN DELIN! MALAH SEBALIKNYA!"bentak Vivi menggebu-gebu.

Sebenarnya Arvan,dkk. Akan menghajar Vir,dkk. Karena mereka sudah menuduh Vivi,namun Vivi sudah memberi aba-aba agar tidak ikut campur alhasil mereka pun dengan terpaksa menurut.

Saat sedang melihat Vivi bertengkar tiba tiba handphone Arvan berbunyi.

Halo
(perusahaan Gri'z Corp mengalami kerugian yang besar tuan)
APA! KENAPA BISA!
(Sekertaris yang baru dia mengkorupsi uang perusahaan dengan jumlah 600 Milyar dan menjual dokumen pada Golden Death)
amankan dia!

Tut

Setelah mendapat kabar dari anak buahnya,Arvan pun menjadi bingung. Alhasil mau tak mau,ia harus mengatakan semua itu pada Vivi,karena bagaimanapun itu juga perusahaan milik adiknya yang tak lain adalah Griz/Vivi

"Bang,kenapa? Kok tadi teriak?"tanya Elvan
"Perusahaan Griz mengalami kerugian besar,karena ulah Sekertaris baru"jawab Arvan.
Elvan,dan yang lain pun bingung.

Lalu, dengan keberaniannya Arvan menghampiri Vivi meskipun ia tau jika Vivi akan marah dengan dirinya.

"Vi"panggil Arvan di sela sela debatnya Vivi.

Vivi POV

Saat ini gue lagi marah sama Artha dia udah seenak jidatnya bilang gue iri sama Delin.

Apa lagi si Delin bilang gue bully dia. Rasanya gue pengen tonjok tuh muka sok kecakepan.

Saat gue lagi marah marah,tiba tiba Abang gue datang dengan wajah kusutnya.

"Dek"panggil Bang Arvan

Vivi POV END

"Kenapa?"tanya Vivi dengan nafas yang memburu.
Bukannya menjawab Arvan malah menunduk.
Hal itu tentu membuat Vivi geram, sebenarnya ia tak mau marah dengan abangnya itu namun kini dirinya sudah sangat marah. Alhasil,apapun yang berada di dekatnya akan terkena imbasnya.

"Gue tanya ada apa?"tanya Vivi dengan nada sedikit ngegas.
"PG rugi 600 milyar,dan dokumennya di jual ke GD"ucap Arvan.
Hal itu sungguh membuat emosi Vivi semakin memuncak.

"SIAPA YANG MENJUALNYA!"teriak Vivi emosi
"Sekertaris baru"ujar Arvan
"APA?! SIAPA YANG SURUH BUAT CARI SEKERTARIS BARU HAH!"teriak Vivi kembali dengan emosi yang sudah tak tertahankan.

Bahkan,seluruh atensi kini melihat kearah Vivi. Delin pun juga sangat ketakutan,tak hanya Delin. Anggota Vivi, sekaligus Elvan dan Vir,dkk. Juga merasa ketakutan.

"Maaf dek, Sekertaris lama sudah di pindahkan ke Amerika"lirih Arvan yang masih bisa di dengar Vivi.

Prangg

Pyarrrr

Vivi pun melemparkan piring,dan gelasnya,serta nampan yang berada di meja itu.

"KENAPA GAK BILANG HAH! 600 M ITU GAK SEDIKIT,ITU UANG YANG BANYAK! LO TAU GD ITU SIAPA KAN! KENAPA LO ATAU YANG LAIN GAK CARI ASAL USUL DIA SIH!"bentak Vivi.
"Maaf Vi,tapi waktu itu dia lolos seleksi"ucap Arvan

Sedangkan Vivi yang sedari tadi di perhatikan pun tak mempedulikannya.

Tiba tiba...



Yuhuuuuu all...
What are you today????






SMG,6 November 2021

TRANSMIGRATION OF GRIZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang