34

10.8K 880 17
                                    

Di alam bawah sadar.

(Kita akan panggil dengan nama asli)

Saat ini Griz sedang berada di sebuah taman bunga yang sangat harum.

Namun, tiba tiba seseorang menepuk pundaknya.

Alhasil ia pun terkejut hingga terjatuh dari kursi panjang itu dengan tidak ada elitnya.

"Aduhhh siapa sih?"tanyanya pada diri sendiri.
Saat ia berdiri dan berbalik badan lagi lagi ia dikejutkan dengan kedatangan perempuan cantik.

"Lo Vivi kan?"tanya Griz
"Kenapa?"tanya Vivi balik
"Heh, gue yang harusnya tanya ke Lo. Kenapa Lo kesini?"tanya Griz dengan nada malas.

"Ya gue mau ngomong sesuatu ke Lo"jawab Vivi
"Lah, itu elo udah ngomong"ucap Griz

"CK. Gue cuman mau bilang, dalam waktu dekat ini tolong Lo kembali ke Keluarga gue"pinta Vivi
"Ya ya ya"malas Griz.

"Kalau Lo kebangun nanti, Lo jangan terkejut saat Lo balik ke Indonesia. Mereka berdua saling mencintai, mereka juga menjalin hubungan saat Lo pergi ke Kanada. Mungkin dua Minggu yang lalu, karena Lo koma udah 12 hari.

Lo tenang aja, suatu hari nanti bakal ada seseorang yang khusus buat di hati Lo"ujar Vivi panjang×lebar.

Tentu saja Griz bingung, sebab ucapan Vivi Seperti sebuah teka teki mungkin memang benar teka teki.

"Apa maksud Lo?"tanya Griz
Sedangkan Vivi, ia hanya tersenyum.
"Lo akan tau, gue udah tenang disini. Sekarang Lo harus kembali ke tubuh gue, dan jalani hidup dengan baik"kata Vivi

Namun, saat Griz akan bersuara tiba tiba cahaya terang hingga menyilaukan matanya membuat Vivi menghilang.

Begitupun dengan dirinya.

(Mari kita kembali guys dan gunakan nama biasanya...)

Di dalam ruangan tempat Vivi dirawat terdapat inti RB di kanada dan inti RB di Jakarta yang tentu ada Arvan,dkk.

Mereka menatap sendu brankar yang di tempati oleh gadis cantik itu.

Banyak alat medis penunjang hidupnya menempel di tubuh itu.

"Dek, kapan kamu bangun. Apa kamu gak kangen abang disini? Apa disana lebih indah dek? Sampai sampai kamu gak mau balik temuin Abang kamu lagi"ucap Arvan

"Dek, bangun dong. Siapa nanti yang bakal Abang Jahilin selain kamu dek. Siapa nanti yang bakal buatin susu coklat buat Abang dek? Ayo bangun dek, kamu gak kasihan sama kita? Nanti kita beli es krim ya dek, tapi kamu harus bangun dek"ujar Elvan.

Tiba tiba tubuh Vivi mengalami kejang kejang. Para lelaki di dalam ruangan itupun terkejut.

Mereka pun langsung memanggil dokter melalui tombol di sebelah brankar Vivi.

Tak lama dokter dan seorang suster pun datang dengan terburu-buru.

Setelah melakukan pemeriksaan dokter pun menghela nafas lega.

"Dok, apa yang terjadi sama adik saya dok? Dia tidak apa apakan dok?"tanya Arvan bertubi tubi
"Selamat, adik anda akan segera bangun dari komanya"jawab dokter.

"Terima kasih dok"ucap para anggota Vivi
"Sama sama, kalau begitu kami permisi"kata dokter dan berlalu pergi dari ruangan itu.

Benar saja, tak lama Vivi pun terbangun.

"Syukurlah dek, Lo udah bangun"ucap Elvan
"Kamu mau apa dek?"tanya Arvan
"Air"jawab Vivi dengan suara lemah.

Dengan sigap Arvan pun mengambil air di atas nakas yang memang sudah di siapkan oleh pihak rumah sakit.

"Bang, pulang yuk"ucap Vivi
"No, kamu baru bangun masa minta pulang"tolak Arvan
"Please bang"ucap Vivi dengan memohon.

Karena tak mendapat balasan dari kedua kakaknya, Vivi pun beralih menatap anggota inti RB yang tak lain Langit,dkk.

"Bang, aku mau pulang. Boleh ya"ujar Vivi
Namun, mereka hanya mengedikkan bahu pertanda tidak tau.

"Queen, Queen harus di sini dulu sampai kondisi Queen membaik. Kata dokter lusa Queen boleh pulang kalau memang kondisinya udah baik. Jadi Queen harus nurut ya"jelas Xander

"Huft... Serah deh serah"kata Vivi dengan nada kesal.
Ia pun langsung menutup tubuhnya dengan selimut, tanpa mempedulikan tatapan para anggotanya.

Vivi pun tertidur pulas, ia ingin melupakan beban sebentar saja.

***

Seperti yang dikatakan Xander kemarin lusa, Vivi hari ini sudah di perbolehkan pulang.

Hari ini pula Vivi akan langsung pulang ke Indonesia Arvan,dkk. Sempat melarangnya namun, Vivi sangat keras kepala alhasil mereka pun menuruti.

Kini Vivi sedang berada di dalam pesawat bersama dengan Arvan,dkk.

"Dek, Lo ngantuk?"tanya Elvan
"Hm"dehem Vivi sebagai jawaban.
"Sini tidur"ucap Elvan seraya menepuk pundaknya.

"Gak gak, Vivi sama gue aja"kata Arvan yang ntah dari mana datangnya.
"Heh, gue duluan ya yang nawarin Vivi"ucap Elvan tak terima

"Udahlah Lo ngalah aja,gue ini kakak Lo. Jadi sebagai adik yang baik Lo harus ngalah sama gue"ujar Arvan

"Gak, orang vivi aja tadi ngangguk kok. Dia maunya sama gue"kata Elvan tak Terima. Berbeda dengan Vivi, ia hanya menatap jengah kedua kakaknya itu.

"Kalian ini kenapa sih? Gitu aja di ributin, kalian itu bukan anak kecil"omel Vivi
Lalu, ia pun langsung memencet tombol dan secara otomatis kursi yang ia duduki itu menjadi kasur.

***

Setelah beberapa jam berada di dalam pesawat akhirnya Vivi dan Arvan,dkk. Sudah sampai di Indonesia.

Terlihat wajah Vivi yang lesu, sampai saat ini ia masih memikirkan ucapan Vivi asli tempo hari lalu.

"Dek, Lo kenapa?"tanya Elvan
Sedangkan Vivi, ia hanya menggeleng sebagai jawaban.

***

Tak butuh waktu lama, akhirnya Vivi sampai di mansion miliknya.

"Assalamu'alaikum"ucap Vivi
"Wa'alaikumsalam"sahut bi Ina
"Eh non, udah pulang kok gak bilang non"lanjut Bi Ina
"Iya bi, soalnya buru buru ada urusan di sini"ucap Vivi

"Oh ya udah non, kalau gitu biar bibi bantu bawa kopernya"kata Bi Ina
Vivi pun mengangguk dan membiarkan bi Ina membawa kopernya.

Setelah sampai kamar Vivi pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Namun, tiba tiba ada seseorang memanggilnya.

"Non, ini kopernya taruh mana?"tanya Bi Ina
"Depan pintu aja bi"jawab Vivi sedikit keras.
"Sudah non, saya permisi"ucap Bi Ina
"Iya bi, makasih"sahut Vivi

Vivi pun bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju pintu untuk mengambil kopernya.

Setelah mengambil koper Vivi pun kembali merebahkan tubuhnya dan tertidur tanpa menata pakaiannya.

Hai hai hai....

TRANSMIGRATION OF GRIZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang