28

16.1K 1.3K 23
                                    

Saat ini Vivi tengah berada di cafe.

Sepulang sekolah tadi dirinya pergi ke cafe untuk menenangkan pikirannya.

Ntah mengapa dirinya merasa kenal dengan Gio. Tapi siapa? Itulah pikirnya.

Namun, tiba tiba ia teringat dengan sebuah pesan tadi pagi. Siapa lagi itu?

Vivi pun mulai melacak nomor itu, tetapi hasilnya nihil. Sama sekali tidak ada apapun, karena nomor itu sangat privasi dan tidak dapat di retas.

Vivi menjadi yakin jika itu bukan orang sembarangan.

Dirinya pun kembali memainkan handphonenya dengan sesekali meminum coklat dingin yang ia pesan.

Saat sedang memainkan handphone, tiba tiba terdapat notif chat yang masuk.

Ia pun langsung membukanya, dapat ia lihat. Nomor yang sama dengan tadi pagi.

+62754****

I'm Back, El.

"Arghhh siapa sih itu. Gak mungkin jika itu 'dia', secara 'dia' udah gak ada. Gue lihat sendiri, tapi siapa? Cuman 'dia' yang manggil gue dengan sebutan itu"ucapnya dengan mengacak rambut frustasi.

Terlebih ia menjadi teringat dengan bisikkan Gio tadi saat di kantin. Apa maksudnya?

Namun, tiba tiba dirinya mendekat ke arah Vivi dan membisikkan sesuatu, yang mampu membuat Vivi menegang.

"Grizelle"bisik Gio.

Saat tengah berpikir,
Tiba tiba ada seorang pelayan datang.

"Permisi kak, ini ada bunga"ucap pelayan itu.
"Dari siapa?"tanya Vivi
"Saya tidak tau, tapi tadi dia memakai pakaian serba hitam kak"jawab pelayan itu.

"Baiklah, terima kasih"ucap Vivi, pelayan itupun mengangguk dan tersenyum kemudian pergi dari meja Vivi.

Lagi dan lagi, Vivi sangat terkejut dengan jenis bunga di tangannya itu.

Sebuket bunga mawar merah dan bunga matahari yang menjadi satu, itu adalah bunga yang sangat di sukai oleh Vivi.

Setahunya hanya 'dia' yang mengetahui bunga favorit Vivi.

Siapa Lo? Kalau Lo emang 'dia', gue kangen sama Lo. Batin Vivi

Tak jauh berbeda, terdapat seseorang berpakaian hitam sedang duduk dan menatap ke arah Vivi.

"Kau kebingungan hm"lirih orang itu.

***

Malam ini, lebih tepatnya di kamar milik Vivi ia merebahkan dirinya di atas kasur king size-nya.

Seraya menatap langit langit kamar, yang transparan dan terlihat awan hitam beserta bulan dan bintang yang menghiasinya.

"Gue kangen sama Lo. Apa bener yang tadi itu Lo?, Tapi gue lihat sendiri saat Lo di kubur"ucap Vivi dengan menatap sendu langit kamar yang transparan itu.

"Udahlah, gue mendingan tidur aja"ucap Vivi, ia pun tertidur.

***

Di bawah alam sadar. (Sekarang pakai nama asli)

"Gue di mana sih?"tanya Griz
"Eh, bukannya ini tempat yang pernah gue datangi pas pertama kali gue masuk ke tubuh si Vivi, dan gue ketemu sama dia"monolog Griz

Lalu, tiba tiba saat Griz tengah berpikir ada seseorang memanggil namanya.

"Griz"panggil orang itu. Griz yang di panggil pun berbalik.

"Lo Vivi kan?"tanya Griz
"Iya, gue Vivi"jawab Vivi
"Kenapa gue disini?"tanya Griz
"Gue yang manggil Lo kesini, karena ada yang mau gue omongin"jawab Vivi.

Griz pun mengangguk.
"Jadi, gue minta tolong ke Lo. Maafin Keluarga gue, temen temen Abang gue juga, Begitupun Vir"jelas Vivi

"Kalau gue bilang gak bisa gimana? Gue udah terlanjur sakit hati sama mereka"ucap Griz
"Huft... Gue mohon, gue pengen tenang bareng calon gue"ujar Vivi

"Hah? calon?"pekik Griz
"CK. Iya, dia cinta sejati gue"jawab Vivi
"Siapa? Ganteng gak?"tanya Griz
"Dia temen masa kecil gue, namanya Alfa. Dia ganteng banget"jawab Vivi

"Gue mohon Griz, Mama gue lagi sakit dia pengen ketemu gue. Semuanya pada nyesel, please Griz maafin ya"lanjut Vivi memohon

"Huft... Oke"putus Griz
"Lo bakal ketemu sama pujaan hati Lo. Gue pamit, sekarang raga gue sepenuhnya punya Lo dan untuk selamanya"ucap Vivi dan langsung menghilang ntah kemana.

Begitupun dengan Griz yang juga hilang bersamaan.

***
(Panggil nya sekarang kayak biasa)

"Hosh hosh..."
"Apa yang harus gue lakuin? Apa iya gue harus maafin mereka?"tanyanya pada diri sendiri.

"Oke, gue bakal temui mereka. Tapi, tadi Vivi bilang pujaan hati gue, siapa?. Ah bodo amat lah"monolog Vivi,

ia pun langsung bergegas menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Vivi keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang menurutnya cocok, karena hari ini ia akan mengendarai mobilnya.

Setelah bersiap siap, Vivi pun memasuki mobilnya dan menjalankan menuju mansion Levronka.

***

Beberapa menit kemudian, akhirnya Vivi sudah sampai di mansion itu.

Terlihat banyak sekali motor sport, mungkin sekitar 20 motor.

Ia tau itu milik siapa, karena di setiap motor terdapat logo gangster RD.

Vivi pun keluar dari mobilnya, dan masuk ke mansion itu.

"Assalamu'alaikum"ucap Vivi
"Wa'alaikumsalam"sahut orang yang di dalam.

"Wih, ada neng geulis"ucap salah satu anggota RD.
Sedangkan Vivi, ia hanya memasang wajah datar dengan aura yang dingin.

"Kok rasanya ada yang beda ya"ucap anggota RD lainnya.
"Iya, mencekam banget"ucap teman satunya.

"Dimana Bokap sama nyokap Lo?"tanya Vivi
"L-lo kesini? Apa Lo udah maafin kita dek? Kalau iya, Abang seneng banget dek"bukannya menjawab Sakha malah mengucapkan itu.

"Gue kesini mau ketemu mereka, katanya Nyokap Lo sakit"ucap Vivi
"Iya dek, ayo Abang antar"kata Artha

"Ayo dek, sama Abang aja"ucap Arthur
"Ayo sama Abang aja dek"ucap Sakha

"Apaan sih, gue yang tawarin dia kok kalian malah ikut ikutan"kesal Artha
"Sama Abang aja dek"ucap 2A, dan Sakha serempak.

Bahkan, anggota RD cengo melihat ketiga orang itu.

Sedangkan Vivi, ia hanya memandang datar tanpa minat.

"Udah?"tanya Vivi
"Gue masih punya kaki, gue bisa sendiri"lanjut Vivi dan pergi dari ruang tamu itu.

Hi....
Masih penasaran sama cowok berpakaian hitam di atas?

Author kasih spoiler nih, itu satu orang yang sama dengan part sebelumnya.

Btw, Mungkin selama beberapa hari kedepan author up nya gak teratur karena ada PAS.

Harap maklum ya all...

Udah segitu aja....

Bye bye....

TRANSMIGRATION OF GRIZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang