Pagi ini,Vivi sudah siap dengan pakaiannya.
Hari ini Vivi akan pergi ke Bandara,karena dari info yang anak buahnya dapatkan hari ini Sherly akan dibawa ke luar negeri untuk di perdagangkan.
***
Saat ini Vivi sudah berada di Bandara bersama dengan 50 anggotanya.
"Gue dan 10 diantara kalian yang bakal alihkan perhatian ketua musuh. Sedangkan,sisanya lawan anak buah ketua musuh sekaligus lepasin Sherly. Untuk yang lawan anak buah musuh gue bakal suruh 20 orang. Sedangkan yang selamatin Sherly 20 orang juga"jelas Vivi. Mereka pun mengangguk mengerti.
Tak butuh waktu lama,orang yang membawa Sherly datang.
Kini Vivi,dan 10 anggotanya menghampiri anggota musuh.
"Hai"sapa Vivi
"Heh bocah,pergi deh Sono"usir orang A
"Dih,kagak mau gue"ucap ViviVivi pun berniat akan memancing emosi ketua musuh itu.
"Eh,Lo kok diem aja sih. Takut kan sama gue?"tanya Vivi dengan PD nya
"takut? Sama Lo? Dih gak level banget. Udah mendingan Lo pergi dari sini!"tegas Ketua Musuh
"DASAR PENGECUT!"sarkas Vivi.Dan berhasil... Sang ketua Musuh langsung terpancing emosi.
"Lo itu jangan sok deh,Lo itu cuman perempuan lemah. Oh,atau Lo kesini mau jadi jala** gue?"sinis ketua musuh.
"Hahaha,sini lawan gue kalau Lo bilang gue lemah"tantang Vivi.Ketua musuh pun langsung melayangkan pukulan ke wajah Vivi,namun dengan gerakan cepat Vivi langsung menghindar.
Bughh
Bukan! Bukan Vivi yang terkena Bogeman itu. Melainkan ketua musuh yang menerimanya.
Sang ketua pun langsung tersungkur ke belakang. Anak buahnya yang tak terima langsung menyerang Vivi.
Namun,yang maju bukan Vivi melainkan anggota Vivi.
Bughh
Srettt
Krekk
Jlebb
Bughh
Pasti sudah mengetahui siapakah yang menang,dan ya! Vivi dan anggotanya yang menang.
Ketua musuh pun sudah mati, begitupun dengan anak buahnya. Hal itu karena pukulan,tusukan,dll. Yang diberikan oleh anggota Vivi.
Sedangkan anggota lainnya,mereka sudah berhasil membawa Sherly.
Tak lama datanglah beberapa polisi mereka langsung memborgol tangan Vivi.
"Anda harus ikut dengan kami. Karena anda sudah membunuh orang"tegas polisi itu.
Tentu saja Vivi langsung mengeluarkan sebuah kartu identitas Leader RB.Polisi itu tentu saja terkejut,tanpa basa-basi polisi itu langsung membuka borgol di tangan Vivi.
"Ma-maaf Queen"gugup polisi itu.
"Pergilah"singkat Vivi. Polisi itu pun langsung pergi setelah memberi kode pada anak buahnya untuk segera meninggalkan tempat itu.***
Kini Vivi sudah berada di rumah sakit miliknya. Lebih tepatnya tempat Sherly dirawat.
Seseorang yang tamvan membuka pintu IGD.
"Bagaimana keadaan Sherly dok?"tanya Vivi to the point.
"Syukurlah keadaannya baik. Kalau mau dijenguk boleh juga"jawab dokter tamvan tadi
"Terima kasih dok"singkat Vivi dengan senyum tipisnya.***
Kini Vivi berada di dalam ruangan Sherly.
"Sher,Lo kenapa gak cerita tentang ini semua?"tanya Vivi
Ya! Sherly sudah sadar,dan kondisinya membaik."Gue gak boleh cerita semua ini ke Lo"jawab Sherly
"Apa karena Kiran?"tanya Vivi memicingkan matanya.
"Iya"singkat Sherly"Apa jangan-jangan tentang chat misterius tempo hari ulah Kiran"monolog Vivi
"Lo benar Vi,gue juga tau tentang chat itu. Saat itu gue dirumah Kiran,gue waktu itu pinjam hp dia lalu gue nemuin chat. Gue sempet kaget karena itu inisial nama gue,tapi gue diam aja. Gue juga gak tau dia ambil gelang kaki gue, untuk merencanakan sesuatu jahat ke Lo"jelas Sherly"Terus kenapa Lo kayak habis dipukuli gini?"tanya Vivi
"Ini karena ulah Kiran,sama Delin. Mereka berdua bersekongkol buat hancurin Lo. Tapi Kiran dan Delin pilih ke gue dulu. Hiks hiks... Mereka juga udah jadiin gue jala** di club hiks... Mereka juga jual gue hiks... Gue udah kotor hiks..."ucap Sherly disertai tangisannya.Vivi pun langsung memeluk tubuh Sherly.
"Lo jangan khawatir atau takut ya. Gue ada disini,gue selalu disamping Lo"ucap Vivi menenangkan.***
Hari sudah mulai malam. Vivi saat ini sedang berada di dalam mobil,malam ini Vivi akan pulang ke rumah. Sebenarnya ia enggan untuk pulang, namun ia sudah sangat lelah dan jarak antara rumah sakit dengan markasnya sangat jauh. Alhasil ia memilih untuk pulang ke rumah Levronka.
***
Saat ini Vivi sudah di ambang pintu utama rumah Levronka.
Semua menatap sinis kearah Vivi, kecuali Anya.
"Jam berapa sekarang? Baru pulang! Anak perempuan gak tau waktu kalau main! Lihat itu Delin,dia main juga tau waktu. Sore udah pulang, emangnya kamu jam 9 baru pulang kerumah"sinis Papa
"Cih, bandingkan saja terus! Saya dan dia beda. Saya pulang malam karena urusan yang sangat penting. Anda jangan sok peduli dengan saya"ucap Vivi"VIVI!"bentak Sakha dan berdiri hendak melayangkan tamparan.
"APA? MAU NAMPAR GUE? SINI!"tantang Vivi
Tanpa ba-bi-bu. Sakha menampar Vivi cukup keras,hingga membuat sudut bibir Vivi mengeluarkan darah.Bughh
Vivi pun langsung membogem perut Sakha keras hingga membuatnya mengeluarkan darah dari mulutnya.
"DARAH DI BALAS DENGAN DARAH"teriak dan bentak Vivi. Lalu,ia pun langsung berdiri di depan Delin.
"Tangan gue gatal deh"ucap Vivi
Tanpa aba aba Vivi mencengkeram dagu Delin kuat. Bahkan tenaga Papanya tak kuat.Plakk
Vivi langsung menampar pipi Delin cukup keras. Setelah menampar Delin,Vivi langsung melepaskan cengkraman pada dagu Delin.
"Itu buat Lo karena udah berani rusak sahabat gue. Bahkan,hidup Kiran udah ditangan gue. Bisa jadi hari ini,besok,atau lusa Lo juga akan mengalaminya bahkan siapa tau lebih kejam!"bisik Vivi yang membuat Delin menegang.
***
Hiiii Readers!!!!
Karena author lagi santai,jadi author hari ini Up ya... Kemarin author sempat bilang kalau hari ini gak Up karena PTM. Tapi kebetulan hari ini gak ada tugas yang harus extra lama kerjainnya. So... Author up aja deh.
SMG,11 NOV 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION OF GRIZ
RandomQUEENA GRIZELLE CHALONDRA. nama yang cantik, secantik orangnya. Griz/Queen merupakan panggilannya. keturunan dari keluarga Chalondra. siapa yang tak kenal Chalondra? keluarga kaya raya, dan mendapatkan urutan ke 2 di dunia. Griz, memiliki dua kakak...