38

10.5K 906 156
                                    

"Nama gue......"kata lelaki tersebut.

***

"Nama gue Alexander Recho Dextan bisa di panggil Xander, gue ketua dari Red Black, Gue tangan kanan Queen di markas Kanada. Salam kenal"kata lelaki tersebut.

Ya, lelaki tersebut adalah Xander. Masih ingat dengan orang yang di temui Vivi di Bandara? Itulah Xander.

"Salam kenal Xander"ucap seluruh anggota.

"Oke guys... Mari kita berpesta"pekik Vivi

Vivi memberikan peraturan pada pesta kali ini. Tak hanya kali ini namun setiap mengadakan pesta, Vivi selalu membuat peraturan.

Salah satunya adalah dilarang minum alkohol.

***

Pagi menyapa, Vivi pun langsung bersiap siap menuju sekolahnya.

"Dek, di tungguin Xander dibawah"pekik Sakha
"Iya bang bentar"sahut Vivi tak kalah keras.

Tak butuh waktu lama Vivi pun keluar kamarnya dan menuju lantai dasar dimana Xander dan kakak kakaknya berada.

"Cie ayang baru nih"goda Arthur
"Apaan sih, gak ya"ucap Vivi

"Udah udah, sana berangkat"lerai Bunda
"Jaga adek gue Xan, kalau sampai ada yang lecet sedikitpun kepala Lo jadi pajangan dikamar gue"ujar Arvan

"Iye iye"sahut Xander.
Mereka pun langsung menaiki kendaraan masing-masing menuju sekolah.

Ya, Xander satu sekolah dengan Vivi namun berbeda kelas dan angkatan.

Tak butuh waktu lama moge berbagai warna sampai di parkiran sekolah.

Kyaaa ada murid baru woy

Ganteng gila

MWB baru nih

Enaknya jadi Vivi

Begitulah pekikan histeris para murid.

"Sana masuk kelas gih. Udah mau bel"ucap Xander
"Oke"singkat Vivi

"Bye semua"ucap Vivi dan berlalu pergi, tak lupa mereka juga membalas ucapan Vivi.

***

Saat ini Vivi sedang berada didalam kelas.

Hari ini satu sekolah sedang free class. Banyak guru yang menghadiri rapat di luar kota. Begitupun dengan Rissa, namun tidak dengan Vivi.

Alasannya cukup simpel yaitu 'males ah, mikir Mulu otak gue'

"WOYY KONSER ING LAPANGAN YOK"pekik salah satu siswa bernama Aldo, dengan logat bahasa jawanya.
(Woyy konser di lapangan yok)

"Ayolah gaskeun"sahut siswa dan siswi yang lainnya.

Mereka pun berjalan bersama menuju lapangan utama.

"VIVI CEPETAN SAMPEAN NYANYI, WIS SUWI RAK TAU KRUNGU SAMPEAN NYANYI"pekik Aldo (Vivi cepat kamu nyanyi sudah lama gak pernah dengar kamu nyanyi).

Sedangkan Vivi, ia menatap malas ke arah Aldo. Bukannya ia tak paham dengan bahasa Jawa, malah ia sangat paham.

Namun, ia malas untuk bernyanyi.
Akan tetapi banyaknya sorakan akhirnya Vivi pun mau untuk bernyanyi.

"KITA SAMBUT VIVINKA OLIVIA....."pekik Aldo seolah MC

Vivi pun langsung mengambil gitar yang diberikan oleh salah satu teman kelasnya.

Ia pun mulai memetik gitar.

Dhyo Haw-Di balik hari ini

"di bawah langit biru kini ku bernyanyi
ditemani rasa sedih yang sampai kini tak berhenti
tetapi ku nikmati semua yang terjadi
walau ku rasa pahit tetap kini ku jalani

hembusan angin kini yang akan menjadi saksi
alur cerita yang tak ku sangka di balik hari ini
diiringi suara detik jam berbunyi
seakan kencang ku tak peduli

seiring senandung nada yang ku nyanyikan
di balik sebuah senyuman, ini kerinduan
yang mendalam yang kini ku rasakan
seakan tertutupi, hanya aku yang mengerti

dari semua nafas ini, satu dari semua rasa
takkan bisa dibohongi
dan semua tercipta di balik hari ini

hoooooo

di balik hari ini ku merasa seakan ku tak berdaya
di balik hari ini ku temukan sebuah rasa yang takkan ku lupa
oh bayanganmu, oh semua mimpiku, itu terasa menyatu
dan ku percaya ini semua satu kerinduan

seiring senandung nada yang ku nyanyikan
di balik sebuah senyuman, ini kerinduan
yang mendalam yang kini ku rasakan
seakan tertutupi, hanya aku yang mengerti

dari semua nafas ini, satu dari semua rasa
takkan bisa dibohongi
dan semua tercipta di balik hari ini oooh
dan semua tercipta di balik hari ini
dan semua tercipta di balik hari ini"

Tak terasa lagi yang ia bawakan sudah selesai, tak hanya itu air matanya menetes begitu saja.

Namun, tiba tiba seseorang datang memeluk Vivi.

Dia adalah Xander, pelukan hangat itu disambut baik oleh Vivi.

Lalu, disusul oleh Arvan dan Elvan.

"Jangan sedih lagi ya"ucap Xander
Sedangkan Vivi, ia mengangguk ragu.

"Promise?"tanya Arvan
"Not promise"jawab Vivi seraya menggeleng samar.

"It's okay"ucap Arvan.
Sedangkan jauh diantara mereka.

Gio menatap sendu kearah Vivi.

Maaf aku telah mengkhianati penantianmu. Batin Gio

***

Malam pun tiba.

Saat ini Vivi, Gio, Sherly, Arvan,dkk (+Xander),Vir,dkk. Sedang berada di sebuah resto terkenal.

"Eh lusa kan prom night nih, lah kalian udah siapin pakaian blm?"tanya Putra
"Gue sih udah"jawab Arthur
"Udah semua"sahut Vivi

Memang benar adanya, sebab mereka membeli pakaian di butik milik Vivi.

"Kok Lo tau?"tanya Vir
"Gue cenayang"jawab Vivi.
"Hah?"beo semua orang yang berada di meja itu.

"Kagaklah, gile aje gue cenayang. Kalau gue cenayang gak perlu repot-repot gue kuliah umur 15 tahun"sahut Vivi

"Udah malem nih, gue balik dulu ya"ucap Xander
"Waduh cepet banget lo bro"kata Putra
"Ya iyalah pulang cepet, orang gue bawa cewek"sahut Xander

"Hah? Siapa?"pekik satu meja
"Gue/Vivi"sahut Vivi dan Gio bersamaan.
Sedangkan para teman dan kakaknya melongo tak percaya.

Namun, tak ayal Arvan,dkk. Dan ketiga kakak pemilik tubuh bahagia.

"Cie... Udah pacaran nih ya"goda Sakha
"Apaan sih gak ya"ucap Vivi
"Ayo bang pulang"lanjut Vivi

Xander pun langsung mengangguk dan mengikuti langkah Vivi di belakang.

"Noh adek kalian PDKT tuh"ucap Putra
"Udahlah biarin, asalkan dia bahagia"ujar Arvan

Sedangkan Gio dan Sherly hanya bermesraan.

Mungkin lebih tepatnya Sherly, sebab sedari tadi pikiran Gio berkelana ntah kemana.

Kemarin ada yang minta katanya buat Vivi bahagia. So, author udah buat Vivi bahaia nih. Tapi tipis tipis dulu😉

Bismillah next part Vivi seneng kok guys. Berdoa aja ya....
Untuk spoilernya bisa kalian lihat di story Instagram author.

ikbenmfl_

TRANSMIGRATION OF GRIZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang