16

21.4K 1.7K 38
                                    

Malam ini di kota Bandung. Vivi dan 106 anggotanya sudah bersiap untuk pergi ke markas Feroska.

"Sesuai strategi"ucap Vivi. Mereka pun paham
"Baik Queen"sahut mereka.

***

Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya Vivi dan anggotanya sudah sampai di markas Feroska. Sesuai dengan jam yang ditentukan,yaitu jam 2 dan benar saja markas itu terlihat sepi karena banyak yang sudah tertidur.

Tanpa membuang waktu lagi, Vivi memerintahkan 20 anggotanya untuk menyuntikkan cairan yang sudah ia racik, dimana cairan yang akan disuntikkan itu akan membuat orang yang disuntik mati seketika. Bisa dibilang sebagai Racun.

"Langit,Arvan, dan 20 anggota ikut gue. Lalu Elvan,Devan dan 40 anggota ikut bersama kalian berdua.
Sedangkan,Kenzo,Vian dan 10 anggota ikut sama kalian.
Sisanya lawan para anggota Feroska"ucap Vivi

"Tugas kita sesuai rencana!"lanjut Vivi dengan tegas.

***

Kini semua anggotanya sudah memulai aksinya sesuai petunjuk Vivi.

Saat ini kelompok Vivi sudah berada di ruangan yang cukup luas. Disana terdapat Leader Feroska yang sedang tertidur dengan muka yang ditutup dengan Topeng.

Hal tersebut dimanfaatkan kelompok Vivi untuk mulai penyerangan.

Tanpa basa-basi salah satu anggota Vivi membangunkan leader Feroska. Jika Vivi menyerang leader Feroska yang sedang tidur,hal itu tak lebih dari seorang pengecut.

"WOY BANGUN!"teriak salah satu anggota Vivi tepat di telinga Leader Feroska.
Tentu saja Leader Feroska itu pun langsung terbangun.

"SIAPA LO!"bentak Leader Feroska.
"Hei hei! Tak perlu membentak. Gue cuman mau bermain halus kok"ucap Vivi
"Sekarang gue tanya,dimana Sherly berada?"tanya Vivi tegas dengan aura dinginnya.

"G-gue gak tau dia dimana"ucap leader Feroska dengan gugup.
"JAWAB GUE!"bentak Vivi
"Gue udah bilang,gue gak tau dia dimana! Lagian gue juga gak akan kasih tau Lo!"ucap Leader Feroska.

"Bastard!"umpat Vivi.
Langsung saja Vivi memberikan kode pada Langit untuk membuka topeng Leader Feroska.

Dengan gerakan cepat,Langit sudah berada di belakang Leader Feroska. Hal itu tak diketahui oleh sang Leader Feroska.

Srett

Deg

Vivi sangat terkejut,bahkan Arvan dan Langit juga sama terkejut.

Bagaimana tidak,orang yang selama ini disamping Vivi adalah dalang dibalik semuanya.

"APA MAU LO SIH KIR,GUE TANYA DIMANA SHERLY HAH?!"tanya Vivi dengan suara yang keras dan bentakan.
"MAU GUE? GUE MAU SEMUA YANG LO MILIKI,GUE BENCI SAMA LO! GUE JUGA BENCI SAMA SHERLY,KARENA BOKAPNYA DAN BOKAP LO GUE JADI MISKIN!"bentak orang tersebut yang tak lain adalah Kiran

"SERANG!!!"pekik Kiran pada anggotanya yang berada di belakang kelompok Vivi.

Tentu saja Vivi tak tinggal diam. Ia juga memanggil anggota lainnya menggunakan sebuah alat yang tersambung ke setiap anggotanya.

Tak perlu menunggu lama,40 anggota Vivi masuk.
Vivi menyerang Kiran,tetapi ia tidak akan membunuhnya sampai Kiran mau memberikan informasi dimana Sherly berada, apalagi Kiran merupakan sahabat dari Vivi yang asli.

Bughh

Bughh

Bughh

Srettt

Srettt

Blass

Pukulan, sayatan, tusukan dan memenggal kepala lawan dilakukan oleh anggota RB yang didalam ruangan itu. Tentu saja 70 anggota Feroska sudah mati. Sedangkan Kiran,ia terus mendapat Bogeman dari Vivi.

Begitupun dengan Vivi,ia juga mendapat sayatan di lengan kirinya dan Bogeman dari Kiran.

***

Setelah penyerangan itu,Vivi memutuskan untuk membawa Kiran ke markas Jakarta,dan sore ini Vivi akan pulang. Ia akan mencari Sherly kembali esok hari,karena ia yakin bahwa semua anggotanya sudah kelelahan.

***

Setelah ±1 jam berada di udara, akhirnya Vivi,Kiran,dan anggota lainnya sudah sampai di Jakarta lebih tepatnya markas utama.

"Obati luka kalian, untuk yang parah pergi ke rumah sakit,dan seluruh biaya gue yang tanggung. Untuk Kiran,kalian tolong obati dia. Bagaimanapun dia sahabat si pemilik tubuh. Apa kalian mengerti?!"tanya Vivi tegas
"Mengerti Queen"jawba mereka serempak.

***

Setelah 1 jam berada di markas. Kini Vivi berada di dalam mobilnya yang sudah terparkir rapi di garasi rumah Levronka.

"Gue bakal bawa Sherly apapun caranya!"telat Vivi. Setelah mengatakan itu,Vivi langsung turun dari mobilnya. Bahkan,ia tak mempedulikan lukanya yang sudah membasahi pakaian hitamnya itu.

Saat ia memasuki rumah, terlihat di ruang tamu Vir,dkk. Yang sedang berkumpul dan bersenda gurau.

"CK! Semaleman gak pulang habis nge-jala** dimana Lo?"tanya Arthur dengan tatapan sinis
"Gak usah ngomong kalau Lo gak tau Arthur! Lebih baik Lo diam,dasar tukang Fitnah"ucap Vivi.

Hal itu membuat Arthur naik pitam.
"Heh! Lo itu gak hargain gue ya sebagai Abang lo,emang bener kan kalau Lo itu Jala**. Secara nih ya,semalam Delin lihat Lo di Club,bahkan ada fotonya"tuduh Arthur
"HEH ASAL LO TAU ARTHUR! GUE GAK ADA DI JAKARTA,GUE SEMALAM DI BANDUNG! KALAU GAK PERCAYA TERSERAH LO! LAGIAN LO LEBIH PERCAYA SAMA BITCH ITU KAN! SO,PERCUMA GUE NGOMONG PANJANG LEBAR TAPI LO LEBIH PERCAYA SAMA DELIN"teriak Vivi murka.

Namun,tiba tiba Anya/Mama datang menghampiri Vivi dengan Delin disampingnya.
"Loh Vivi kamu udah pulang? Semalam kamu kemana aja? Mama sampai khawatir sama kamu loh"tanya Anya beruntun.
"Gue ke Bandung,maybe kalian juga gak bakal percaya kan. Apalagi semalam ada yang bilang gue ke Club"ucap Vivi yang tak lain merupakan sindiran.

"Kamu ngapain ke Bandung?"tanya Anya
"Ntah"singkat Vivi.
Anya pun hanya menghela nafas pasrah.
Tak lama ia menyadari bahwa ada darah di baju Vivi.

"Vi,itu di lengan baju kamu kenapa ada darah?"tanya Anya khawatir
"Gak papa"jawab Vivi singkat. Namun,Anya tak tinggal diam ia menarik tangan Vivi yang tak ada darahnya dengan pelan menuju sofa yang berada di sebelah Sakha.

Vivi pun hanya pasrah saja,lagian dia juga malas mengobatinya.

Tak berselang lama,Anya datang membawa kotak P3K.

"Ini baju kamu buka dulu"ucap Anya. Vivi pun langsung membuka Baju panjang berwarna hitamnya itu,dan menyisakan kaos pendek berwarna putih polos yang memperlihatkan perut Vivi yang sixpack itu, meskipun hanya sedikit yang terlihat.

Tentu saja hal itu tak luput dari penglihatan Vir,dkk.
Mereka sangat kagum,dan terkejut dengan perut Vivi. Ya meskipun mereka hanya dapat melihat sedikit saja,tetapi mereka kagum.

"Ya ampun sayang,ini lukanya banyak banget"pekik Anya
Sedangkan Vivi hanya diam. Vir,dkk. Yang sibuk melihat kearah perut Vivi pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lengan Vivi yang banyak sayatan.

Ada rasa tak tega pada diri 2A,Sakha, maupun Vir.
Tetapi lagi lagi,ego mereka terlalu tinggi.


Yuhuuuuu all...
Hari ini Author double Up,karena besok Author belum tentu bisa up. Jadi sekalian hari ini aja ya....

TRANSMIGRATION OF GRIZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang