EXTRA PART 2

9.7K 695 4
                                    

Sudah 10 bulan usia pernikahan mereka.

9 bulan pula Griz mengandung anaknya dan Xander.

"Sayang, jangan capek capek"tegur Xander.
Pasalnya sedari tadi Griz tidak ada henti-hentinya bolak balik dari dapur ke kamar, atau dari dapur ke ruang keluarga.

"Iya bentar"ucap Griz.
Setelah mengatakan itu Griz pun langsung menghampiri suaminya.

"Yang, sini aku pijit"ucap Xander
Griz pun mengangguk, Kemudian tangan kekar itu memijat kaki Griz.

"Kamu gak kerja?"tanya Griz
"Nanti deh, aku kan CEO"jawab Xander
"Aishhh, gak boleh gitulah. Udah buruan kamu kerja, kasian karyawan kamu kalau butuh tanda tangan"ujar Griz

"Ya udah iya, tapi emangnya kamu gak papa dirumah sendiri? Atau mau kerumah Bunda? Atau aku suruh Mommy kesini?"tanya Xander beruntun.

"Gak usah deh, aku dirumah aja. Malas keluar aku"jawab Griz
"Oh ya udah, tapi beneran kamu gak papa?"tanya Xander lagi.

"Iya gak papa, udah buruan sana"ucap Griz
Xander pun mengangguk dan pergi ke kamarnya untuk menyiapkan segala keperluannya.

"Sayang, aku berangkat dulu ya"ucap Xander
"Iya, hati hati"kata Griz
"Assalamu'alaikum"salam Xander
"Wa'alaikumsalam"jawab Griz.

***

Kini Griz sedang berada di dalam kamarnya dengan posisi tidur di ranjang king size-nya.

Namun tiba-tiba perutnya sangat amat sakit.

Griz pun dengan tertatih-tatih berjalan menuju ruang keluarga yang letaknya berada di lantai dua dimana kamarnya pun berada.

Ia mengambil handphone yang tertinggal di ruangan itu dengan tangan yang berpegangan di pembatas.

"Arghhh"pekik Griz dikala rasa sakitnya itu malah bertambah.

Setelah mendapat handphonenya Griz langsung menghubungi Xander yang berada di kantor.

H-halo
(...)
Help me
(...)
A-aku mau lahiran hiks
(...)
Arghhh
(...)
Iya

Tut

Setelah menelfon Xander Griz pun memilih duduk di sofa sembari menunggu Xander.

***

Xander POV

Saat ini gue lagi di kantor milik gue sendiri.

AR Group, itulah nama perusahaan yang gue bangun dari nol.

Saat gue lagi periksa dokumen yang tadi gue terima dari sekertaris gue yang namanya Langit. Ya, bener banget Langit kerja di perusahaan gue. Tapi, tiba tiba handphone gue berdering.

Gue lihat disana tertera kontak istri gue.

Queen my Wife♥️
Calling

Gue pun langsung mengangkat telfon dari Queen.

(...)
Kenapa sayang?
(...)
Iya kamu kenapa? Jawab sayang, please
(...)
Oke oke, aku bakal pulang sekarang. Tahan ya
(...)
Sayang, please tahan dulu. Don't cry baby.
(...)

Tut

Gue panik, terkejut, senang, sedih. Pokoknya semua bercampur aduk.

Gue panik karena Queen gue kesakitan.

Gue terkejut karena perkiraan melahirkannya masih sepekan lagi.

Gue senang karena gue bakal jadi seorang Daddy.

Dan, gue juga sedih takut terjadi sesuatu ke istri gue itu.

Gue pun langsung berlari menuju lift, setelah sampai di lantai dasar gue langsung lari menuju mobil gue.

Tak butuh waktu lama gue udah sampai di mansion.

"SAYANG HEY KAU DIMANA"pekik gue.

Xander POV end

***

Sayup-sayup terdengar pekikan seseorang yang suaranya sangat Griz tau.

"SAYANG HEY KAU DIMANA"pekik seseorang
"LANTAI DUA"balas Griz dengan pekikan pula.

Ternyata benar dugaannya, yang berteriak tadi adalah sang suami.

"S-sakit hiks"ucap Griz
Dengan sigap Xander langsung menggendong tubuh istri kecilnya itu kedalam mobil.

"Sayang tahan ya"ucap Xander
"Sakit hiks, cepetan"ujar Griz yang sudah menahan sakit di perutnya.

***

Akhirnya Griz dan Xander pun sampai di rumah sakit Chalondra Hospital.

Xander pun langsung membaringkan istri kecilnya itu di brankar dorong.

Setelah Griz masuk kedalam ruang bersalin Xander pun langsung menghubungi keluarganya.

***

Tak lama Keluarga Xander dan Griz datang.

"Xander gimana keadaan Griz?"tanya Ayah
"Xander belum tau yah, nanti Xander masuknya nunggu dokter"jawab Xander
Sedangkan mereka mengangguk.

Tak lama dokter keluar dari ruangan itu.
"Dengan keluarga pasien?"tanya dokter
"Saya suaminya dok"jawab Xander.

"Mari ikut saya masuk"ucap dokter.
Xander pun mengangguk dan berjalan masuk kedalam ruang itu.

***

Xander terus memegang telapak tangan Griz dan menenangkannya.

***

Setelah berjam-jam lamanya akhirnya buah hati kedua pasangan itu lahir.

"Sayang, makasih banyak ya"ucap Xander
Sedangkan Griz, ia hanya mengangguk lemah seraya tersenyum.

Tak lama Keluarga mereka datang.

"Cucu Bunda perempuan atau laki-laki?"tanya Bunda
"Laki laki Bun"jawab Xander
"Wah, selamat ya"ucap Bunda
"Makasih Bun"balas Xander dan Griz

"Namanya siapa sayang?"tanya Mommy
"Anantha Farees Dextan"jawab Xander
"Bagus banget namanya"puji Mommy.

Sedangkan mereka hanya tersenyum simpul.

***

Hai hai, extra part kedua nih.

Kita lanjut ketiga ya. Setelah itu bakal flashback dimana pemeran utama kita saat itu dinyatakan meninggal.

TRANSMIGRATION OF GRIZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang