Guys, author mau bilang. Kalau Keluarga Chalondra bakal panggil Vivi dengan nama Griz, atau Queen. So, jangan bingung ya. But author pakainya Vivi aja biar kalian gak tambah pusing...
Tepat saat kedatangannya di mansion itu, ternyata seluruh keluarga besar Chalondra sedang berkumpul.
"Assalamu'alaikum"ucap Vivi
"Wa'alaikumsalam"sahut mereka."Aaaaa, adek gue udah datang"pekik Elvan
"Berisik banget sih Lo"ucap Vivi
"Ah elah, biarin dong"kata Elvan.Tanpa permisi ia menggendong tubuh Vivi ala bridal style.
"Eh eh, turunin woy. Lo kira gue apaan pake di gendong gini. Aaaaa Bunda..... Bang Arvan bantuin ih..... Aaaaaa"cerocos Vivi di akhiri dengan teriakan keras.
Bagaimana tidak, pasalnya Elvan mengangkat tubuhnya sangat tinggi, lalu melepaskan ke udara dan menangkapnya.
"Elvan, turunin gih. Kasihan adek kamu sampai nangis gitu"suruh Bunda, memang benar karena takut Vivi sampai menangis.
Elvan pun menurut dan menurunkan Vivi yang sedari tadi menangis.
"Ih kok Lo nangis sih"ucap Elvan
"Hiks hiks... Salah lo hiks... Pakai tanya hiks..."ucap Vivi sesegukan."Ah elah, sorry dong"kata Elvan
"Bodo"ketus Vivi, ia pun langsung pergi ke dapur tanpa mempedulikan tatapan Keluarganya.Setelah mengambil minum di dapur Vivi pun kembali dengan mata dan hidung yang masih merah, namun sudah tak menangis.
Bukannya memberi kesan jelek pada mukanya, malah sebaliknya Wajah Vivi terlihat sangat cantik.
Ia pun duduk di sebelah Bundanya.
"Sini sayang"ucap Bunda seraya menepuk pahanya yang tertutupi dengan daster.Vivi pun mengerti maksudnya, ia langsung meletakkan kepalanya di paha Sang Bunda.
beberapa menit kemudian...
"Ekhem, Griz apa kau tidak rindu dengan kami?"tanya grandpa
Namun, tak ada sahutan dari sang empu yang di tanya.Bunda pun juga merasa tak ada pergerakan dari Vivi, ia pun langsung melihat ke arah Vivi.
Ia terkejut,dan kemudian terkekeh seraya menggelengkan kepalanya.
"Dasar anak ini. Tak pernah berubah"ujar Bunda
"Kenapa?"tanya Grandpa"Lihatlah cucu kesayangan Papa ini. Ternyata sedari tadi ia tidur,pantas saja tak menjawab pertanyaan papa"kata Bunda
Grandpa dan yang lain hanya menggeleng dan terkekeh.
"Arvan, bawa adik kamu ke kamar gih"ucap Bunda, Arvan pun mengangguk dan menggendong Vivi.
***
Saat bangun tidur, Vivi di kejutkan dengan adanya sebuket bunga mawar dan matahari di atas nakasnya.
Ah ya, ada surat yang terselip di buket itu.
Karena penasaran Vivi pun membuka surat itu.
Dear El
Hai El,apa kabar? Udah lama kita tidak bertemu, saya rindu dengan kamu loh.
Cepat atau lambat kau pasti akan tau, saya ada di sekitarmu.
~A
Ia bingung sekaligus terkejut, siapa itu?
Tak mau ambil pusing, Vivi pun langsung pergi ke kamar mandi dan bersiap ke sekolah.
***
Saat ini Vivi tengah berada di dalam kelasnya mengikuti pelajaran.
Sesekali ia melirik ke arah samping kirinya, yang terdapat Gio.
Bukan karena apa, namun ia melihat sekilas Gio mirip dengan 'dia'
Tetapi, tanpa sengaja tatapan mereka bertemu.
Jantung Vivi terasa berdetak lebih cepat dan kencang.
Tentu suara detak jantung Vivi terdengar oleh Gio, sebab pendengaran Gio sangat tajam.
"Kenapa?"tanya Gio
"tidak ada"jawab Vivi seadanya.
Lalu, Vivi pun melihat ke papan tulis saat guru sedang menerangkan pelajaran.***
Bel istirahat berbunyi, semua murid beramai-ramai menuju ke kantin.
Begitupun dengan Vivi,dkk. Yang saat ini sudah berada di kantin, tak hanya Vivi, dkk. Namun juga Arvan, dkk. Dan Gio
Sejak tadi keluar kelas, Vivi terus melamun, Ntahlah dirinya sedang memikirkan apa.
"Dek"panggil Elvan
"Dek"panggil Arvan sedikit keras.
Vivi yang sedang melamun pun
Terkejut."Hah? Apa?"tanya Vivi
"Lo kenapa? Ada masalah?"tanya balik Arvan
Sedangkan Vivi, ia hanya menggeleng.***
Saat pulang sekolah Vivi memutuskan untuk pergi ke markas, karena sudah lama ia tak mengunjungi markasnya itu.
Tak butuh waktu lama akhirnya Vivi sudah sampai di markas.
Semua menunduk memberi hormat.
***
Saat ini Vivi sedang berada di ruang pribadinya dengan duduk di kursi kebesaran miliknya.
Di depannya sudah berjejer anggota inti, tak lupa kedua kakaknya yang sedang duduk di sofa panjang yang tersedia.
"Ada apa Queen memanggil kita?"tanya Langit.
Memang jika mereka di panggil untuk ke ruangan pribadi artinya Vivi akan membicarakan hal penting, maka dari itu mereka akan menggunakan bahasa Formal."Beberapa hari ini saya mendapat pesan misterius dan pagi tadi saya mendapat bunga kesukaan saya.
Kalian tau sendiri, jika yang tau bunga kesukaan saya hanya 'dia' dan kalian. Saya mau tanya, apa di antara kalian ada yang mengirim bunga ke kamar saya pagi tadi?"tanya Vivi
"Kita sudah lama tidak pernah ke mansion Queen. Apa kita boleh lihat bunganya?"tanya Langit
Vivi pun memberikan bunga dan suratnya.
"Di dalamnya ada surat"ucap Vivi
Mereka pun melihat bunga itu, Kemudian membaca suratnya."Apa mungkin ini 'dia'?"tanya Elvan
"Tapi bagaimana mungkin? Tidak mungkin bukan 'dia' bangkit dari kubur seperti di film"ucap Kenzo"Apa yang di katakan Kenzo ada benarnya juga, dan Elvan yang kau katakan juga ada benarnya. Saya juga sangat bingung dengan teka teki ini"ujar Vivi seraya memijit pangkal hidungnya.
"Kita akan bantu cari tau dek. Lebih baik kamu istirahat, karena lusa kamu ada misi di Kanada"ucap Arvan
"Huft... Misi lagi misi lagi... Ya sudah, aku pulang dulu"kata Vivi
"Pulang kemana dek?"tanya Elvan
"Mansionku"singkat Vivi.ia pun pergi keluar markas dan masuk ke mobilnya, lalu melajukannya ke mansion pribadi miliknya.
Hi.... Maaf banget kalau author up nya gak sesuai jadwal ya. Tadi author PAS dan kebetulan jadwal di sekolah.
So, gpp ya. Yang penting author up okay(灬º‿º灬)♡

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION OF GRIZ
RandomQUEENA GRIZELLE CHALONDRA. nama yang cantik, secantik orangnya. Griz/Queen merupakan panggilannya. keturunan dari keluarga Chalondra. siapa yang tak kenal Chalondra? keluarga kaya raya, dan mendapatkan urutan ke 2 di dunia. Griz, memiliki dua kakak...