"Rosé sunbae, bagaimana harimu?"
Seseorang yang dipanggil Rosé itu memberikan senyum tipisnya "baik. Bagaimana denganmu?"
Jennie hanya menghela nafas saat teman-temannya begitu menggilai sosok Roseanne Park yang ada dihadapannya ini.
Jennie akui jika seseorang yang dipanggil Rosé Sunbae oleh rekannya ini mempunyai senyuman yang manis meski wajahnya terkesan biasa saja.
Saat mereka sedang makan di kantin tadi, teman-temannya yang terdiri dari Jisoo dan Joy ini menariknya untuk menemui senior ini.
Kalau kata Joy sih Jisoo menyukainya, oleh karena itu mereka rela ikut berjemur dibawah mentari.
Padahal pukul 9 sudah berlalu beberapa jam yang lalu.
"Hari ini kau sibuk?" tanya Rosé.
Jisoo mengangguk "ah iya, aku sangat sibuk Sunbae, aku lelah tapi aku ingin mengejar mimpiku."
Jennie mengerlingkan matanya malas, jengah sekali melihat Jisoo yang biasanya Bar-bar jadi manja begini. Dan lihat, siapa sangka Jisoo bisa ber aegyo?
Merasa ada yang memperhatikan, Jennie menatap Rosé, tapi mata Rosé tertuju pada Jisoo. Apa-apaan ini?
"Hey, jangan begitu. Mana semangatmu?"
"Semangati aku," rengek Jisoo.
Tangan Rosé terangkat mengusap kepala Jisoo "semangat ya?"
Jisoo hampir pingsan mendapatkan perlakuan seperti itu. Jennie fikir kenapa Jisoo begitu terobsesi pada orang ini?
Jisoo itu terlalu cantik untuk orang se biasa Roseanne. Itu menurut Jennie.
"Aku ada kelas." Rosé menyampaikan ransel dipundak kanannya.
"Aku duluan." Jisoo dan Joy mengangguk, pandangan Rosé terhenti di mata Jennie, "Jen."
Jennie terkejut Rosé mrmanggilnya "n-nee sunbae." jawab Jennie terburu-buru membuat senyum tipis Rosé terbit dibibirnya.
"Kiyowo." gumam Rosé sebelum pergi.
Meski begitu Jennie bisa mendengar gumaman Rosé. Setelah melihat dia menjauh, Jennie melihat dua buah buku terletak diatas meja.
"Buku siapa ini?" tanya Jennie menunjuk buku anak-anak diatas meja.
"Itu buku Rosé sunbae." jawab Joy cepat.
"Eoh, berikan padanya Jen." titah Jisoo.
"Eh? Aku? Bukankah kau yang mengincarnya?"
"Ahh aku malas. Kau saja sana."
"Cih, jika nanti dia tertarik padaku kau jangan menangis."
"Tidak akan. Tenang saja, jika dia tertarik padamu aku tarik dia pakai magnet." ujar Jisoo diakhiri kekehan.
"Omong kosong." Jennie langsung berlari menyusul Rosé, kakinya yang kecil kesulitan mengejar langkah kaki jenjang Rosé yang berjalan cepat.
"Sunbae! Rosé sunbae!" teriaknya.
Yang dipanggil berbalik lalu tersenyum tipis melihat Jennie "wae?"
Jennie berjongkok dihadapan Rosé, mengangkat tangannya seolah mengatakan tunggu, lalu dia memberikan buku yang tadi tertinggal.
"Inih... Bukumuh..."
Rosé mengulum tawanya "tidak usah mendesah begitu."
Jennie terkejut, "eh? Tidak, aku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roseanne
FanfictionMawar itu merah, violet itu biru. Kombinasi dunia ada padamu. Aku harus pergi ke kamar mandi. Nda bisa bikin desk!