Sepasang kaki melangkah dan berhenti di sebuah Halte. Dia duduk sambil memainkan ponselnya, hari sudah sore saat dia selesai dengan kelasnya.
Bus datang dan dia bangkit dan menginjakkan kakinya kedalam Bus, sayangnya belum sempat dia menaikkan tubuh sepenuhnya, seseorang menarik tangannya keluar.
"Yak! Apa yang-"
"Dia tidak jadi naik Paman!"
Paman sopir itu mengangguk kembali menutup pintu Bus. Gadis bermata kucing itu membuka mulutnya tidak percaya.
"Yak! Kau ini apa-apaan Rosie!?"
Seseorang yang dipanggil Rosie itu menyunggingkan senyuman nya "kau mau kenana? Ayo, aku antar pulang."
"Aku bisa pulang sendiri."
"Iya-iya, tapi tidak hari ini ya?"
"Tidak mau!"
"Lalu kau mau apa? Bus mu sudah lewat."
Jennie mendengkus "itu semua karenamu."
"Iya karena aku. Oleh karena itu, aku antar pulang. Ayo naik." Rosé memakaikan Helm Bogo pada Jennie lalu merapikan anak rambut Jennie yang menghalangi matanya.
"Nah sudah. Ayo naik."
Jennie menghela nafasnya, mau tak mau harus ikut dengan Roseanne. Sepanjang jalan Jennie hanya diam menatap jalanan. Entah kenapa dia sedang tidak mau bertemu dengan Rosé, tapi gadis ini malah menculiknya.
Jennie merasakan Vespa yang dia tumpangi berhenti mendadak membuatnya memeluk perut Rosé secara refleks.
"Yak, kau bisa membawanya tidak? Hati-hati lah, kau membawa dua nyawa sekarang."
"Apakah jalanan itu terlihat lebih menarik dari aku?"
Jennie mengabaikan pertanyaan itu dan baru menyadari jika ini bukan jalan menuju apartemennya.
"Apa yang- yak kau akan membawaku kemana?!" Jennie panik menatap sekitar yang sudah keluar dari hiruk pikuk perkotaan.
"Ini sudah mulai gelap, kau akan membawaku kemana Rosie?"
Rosé tidak menjawab, dia masih asyik berkendara dengan kecepatan sedang, menikmati angin yang menerpa wajahnya.
"Rosie!"
"Hmm?"
"Kau akan membawaku kemana? Jangan macam-macam!"
"Hari ini aku ulang tahun. Dan aku mau kau menemaniku."
"Kenapa harus aku? Minta pada kekasihmu sana,"
"Tidak mau."
Jennie tidak menjawabnya lagi, tangannya meremas baju yang Rosé pakai, merasa takut dengan kegelapan yang mulai menyelimuti keduanya.
Hingga Jennie melihat sebuah tempat terang diatas bukit. Ada banyak orang disana, dan itu membuat Jennie sedikit lega.
"Karnaval disini? Yang benar saja."
"Memangnya kenapa?"
"Ini sangat jauh dari kota."
"Oh ya? Kata siapa?" Rosé menunjuk kearah lain dan terlihat kota berada tak jauh dari sana.
"Tunggu, yakk! Kau mengambil jalan memutar?"
Rosé membuka helm yang Jennie pakai lalu merapikan rambut Jennie. "Nah, ayo."
Sebenarnya Jennie sudah malas ikut, tapi melihat ada pedagang street food disana dia jadi lapar.
"Ingin makan?" Rosé menarik Jennie untuk duduk disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roseanne
FanfictionMawar itu merah, violet itu biru. Kombinasi dunia ada padamu. Aku harus pergi ke kamar mandi. Nda bisa bikin desk!