Happy reading Banh
*
Maao typo
*
*"Tadi ada polisi datang."
Rosé duduk disamping ibunya "eomma tidak apa-apa kan?"
Shinhye menggeleng "mereka hanya mengajukan beberapa pertanyaan."
Rosé bisa bernafas lega.
"Jangan tenang dulu, Woobin masih mencari bukti untuk menjebloskanmu ke penjara Rosé,"
Rosé menatap gadis yang sedang menggerakkan jarinya diatas keyboard didepan komputer.
"Kau ada rencana?"
Lee Hyeri, dia mengangguk memberikan dua lembar kertas padanya, itu sebuah tiket.
"Sebaiknya kalian mengasingkan diri. Aku sudah memalsukan data diri kalian agar polisi tidak bisa melacak keberadaan kalian. Jadi Bibi dan kau bisa tenang sementara waktu di sana."
"Kapan kita pergi?"
"Besok subuh, aku sudah menyiapkan semuanya disana. Tenang saja."
Rosé tersenyum memeluk sepupu nya ini, Hyeri sangat membantu disini.
Fyi dia juga yang menculik Lisa dan memasukkan obat ke minuman Lisa hingga emosi Lisa tidak terkendali dulu. Hyeri anak dari adik Shinhye, namun orang tuanya telah tiada hingga Shinhye lah yang merawatnya bersama Rosé.
*
*
*Malam ini Jennie duduk sendirian dikamarnya, jendela terbuka membuatnya merasakan angin menerbangkan helaian rambutnya.
Dia merasakan seseorang duduk dibelakangnya lalu memeluknya posesif.
"Rosie?"
"Mhh?"
Jennie tersenyum membalikkan tubuhnya lalu memeluk Rosé dengan perasaan penuh rindu.
"Kau tidak jadi pergi?"
Rosé menggeleng "aku akan pergi subuh nanti."
Senyuman Jennie luntur. Ya memang Jennie lah yang meminta Rosé menemuinya jika sempat. Awalnya Rosé menolak, tapi saat mendengar keadaan Jennie, Rosé segera kesini.
"kau Benar-benar akan pergi?"
Rosé mengangguk mengusap perut Jennie "apa kau Benar-benar..."
Jennie menunduk lalu mengangguk "kau akan Benar-benar meninggalkanku dalam keadaan seperti ini?"
"Sebenarnya aku tidak mau. Tapi aku harus. Kau juga harus pulang pada orang tuamu Jen."
Jennie mengernyit "kenapa? Aku bisa menunggumu disini."
"Tidak bisa, kau dekat denganku secara tidak langsung kau juga mempunyai hubungan denganku, kau juga akan dicurigai polisi nanti. Sebaiknya kau pergi, aku tidak ingin kau kenapa-napa disini sendirian."
"T-tapi kau akan kembali padaku kan?"
Rosé mengangguk, "aku berjanji akan kembali padamu. Pada kalian."
Rosé memberikan tiket pesawat ada Jennie "pulanglah besok. Kita akan bertemu lagi nanti."
Jennie menerimanya "ku bisa memegang perkataanmu?"
Rosé mengangguk lagi lalu merangkul pundak Jennie, tangannya mengelus perut Jennie yang masih rata. Iya, Jennie tengah mengandung, setelah dia dan Rosé dimabuk cinta dulu.
"Setelah semuanya berakhir, kita akan menikah. Bunga akan menumbuhkan bunga sepertimu, dan dirahim mu akan mengandung gadis tercantik didunia."
Jennie tersenyum lantas memeluk Rosé sebelum mereka Benar-benar pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roseanne
FanfictionMawar itu merah, violet itu biru. Kombinasi dunia ada padamu. Aku harus pergi ke kamar mandi. Nda bisa bikin desk!