Sudah seminggu Lisa dinyatakan hilang. Jisoo yang notabenenya adalah sahabatnya merasa khawatir meski pada dasarnya mereka sedang ada masalah Gara-gara hubungannya dengan Rosé.
"Makanlah. Kau kurang makan belakangan."
Jisoo menggeleng, "aku tidak selera makan Jen."
Jennie menghela nafasnya, tidak bisa memaksa Jisoo. Tak lama Rosé datang lalu duduk disamping Jisoo.
"Sayang, kau dari mana?"
"Habis ada urusan tadi. Maaf kau menunggu terlalu lama."
Jisoo mengangguk "tidak masalah."
"Sudah makan?"
"Dia tidak mau makan. Aku sudah membujuknya berulang kali." jawab Jennie.
Rosé mengambil alih makanan didepan Jennie "ayo, buka mulutmu. Kita akan mencari Lisa setelah ini."
Jisoo mengangguk lesu lalu membuka matanya. Rosé menatap Jisoo dengan matanya, dan sudut matanya menangkap pandangan cemburu Jennie.
*
*
*Brakk
Pintu apartemen Jennie terbanting dengan keras. "Melelahkan."
"Minumlah."
Jennie mendongkak menatap Rosé yang menghidangkan teh manis untuknya. Gadis bermata kucing itu menutup matanya saat merasakan pelukan dari belakang.
"Maafkan aku." bisik Rosé.
Jennie mengusap lengan Rosé yang melingkar ditubuhnya "mhh Rosie,"
"Hmm?"
Jennie menoleh untuk menatap Rosé yang sedang menutup matanya menikmati momen kecil ini.
"Duduklah disini."
Rosé duduk disamping Jennie dan kembali memeluknya "maafkan aku."
"Kenapa terus meminta maaf?"
"Masalah tadi."
"Lupakan. Lagipula dia kekasihmu."
"Tapi kau adalah zona nyaman ku."
Rosé mendorong Jenni untuk tidur terlentang diatas sofa, Jennie membuka kacamata Rosé dan gadis jangkung itu memeluk perut Jennie, menjadikan tubuh Jennie bantal ternyamannya.
"Rosie," panggil Jennie mengusap rambut Rosé diperutnya, Matanya menatap langit-langit.
"Apa sayang?" jawab Rosé dengan suara seraknya. Matanya tertutup, tangannya bergerak menaikkan baju Jennie lalu dia menciumi perut rata Jennie.
"Mmhh hentikan."
Rosé kembali menutupi perut Jennie lalu kembali tertidur diatasnya "kenapa?"
"Bisa kau beritahukan alasanmu?"
Rosé menggesekkan pipinya keatas perut Jennie "alasan apa?"
"Alasan kau melakukan ini? Kenapa kau melakukan ini padaku?"
Rosé membuka matanya dia tersenyum lalu mengelus perut Jennie "aku menyukaimu."
"Dan Jisoo? Kau melakukan ini hanya karena menyukaiku? Sebatas 'suka'?"
"Aku tidak tahu bagaimana cara mengucapkannya. Hatiku berkecamuk saat melihatmu. Jantungku berdebar saat menyentuhmu."
"Kau mencintaiku? Bagaimana dengan Jisoo?"
"Aku akan ceritakan ini nanti."
Rosé bangkit mengangkat tubuh kecil Jennie pergi ke kamarnya "kau percaya padaku kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Roseanne
FanfictionMawar itu merah, violet itu biru. Kombinasi dunia ada padamu. Aku harus pergi ke kamar mandi. Nda bisa bikin desk!