17. G0n€

643 110 29
                                    

Apatu man?

*
*
*

"Sedang libur?"

Jennie mengangguk "iya, tanggal merah."

"Hari ini kau ada kesibukan apa?"

"Tidak ada eomma Park. Aku tidak ada kegiatan apa-apa, jadi aku ikut Rosie kesini agar aku tidak bosan di apartemen."

Shinhye mengangguk memberikan satu loyang cup cake pada Rosé untuk dijajahkan ke para pelanggan didepan.

"Bagaimana jika kau Disini saja? Temani Eomma." tawar Shinhye.

"Oh? Boleh?"

"Jika tidak boleh tidak akan ditawari." bisik Rosé tepat di telinga Jennie.

Jennie memberikan cengirannya "baiklah, aku disini saja membantu eomma Park."

"Berikan Jennie apron Rosé."

Rosé mengambilkan Jennie apron lalu memakaikannya, dia melingkarkan tangannya dipinggang Jennie saat menalikan talinya, dia tersenyum menunduk untuk mencium pipi mandu itu.

"Kiyowo."

Jennie tersenyum mengusap pipi Rosé "Rosie suka kue apa eomma?"

"Rosie suka cookie chocolate yang tidak terlalu manis. Namun dia suka Coockie yang banyak choco chips nya. Jadi rasa manisnya dari Choco chips, bukan dari gula yang terdapat dari cookies nya."

Rosé terkesan, meski dingin dan galak ibunya sangat mengenalnya. Dia tersenyum, bertumpang dagu menatap Jennie yang sedang fokus memperhatikan Shinhye bekerja.

Tuhan dia sangat menyayangi gadis ini. Entah bagaimana dia memulai perasaan itu. Yang pasti, saat malam dimana Jennie dikejar seseorang dulu. Rosé melihatnya. Dan dia mengikuti Jennie sampai ke apartemennya.

*
Flashback
*

Seorang gadis memasuki Bus dengan tergesa, dia menghela nafasnya dengan lega, tanpa diketahui, Rosé juga ada di Bus itu karena dia hendak pulang kerumahnya.

Melihat gadis ini memegangi dadanya terus, Rosé jadi menatap ke belakang dan melihat seseorang mengejar Bus yang mereka tumpangi.

Ahh tidak. Rosé fikir orang tadi mengejar gadis ini. Mereka sampai. Rosé melihat Jennie berlari jadi khawatir sendiri. Dia ikut turun meski belum sampai tujuan.

Dengan cepat dia mengikuti gadis itu dengan berpura-pura jalan santai dibelakangnya, dia juga menyadari jika seseorang mengikuti mereka.

Rosé tidak akan membiarkan gadis itu terluka, entah kenapa, tanpa alasan tiba-tiba dia merasa khawatir.

Dia belok ke balik tembok saat melihat gadis itu memasuki apartemennya. Dia juga bersembunyi saat melihat orang berhoodie tadi mengetuk pintunya.

Awalnya Rosé hanya memperhatikan, dan setelah melihat orang itu mengeluarkan pisaunya untuk menerobos, Rosé keluar dari persembunyiannya dan memukul orang itu.

Dia tersungkur membuat wajah nya terlihat sempurna. Rosé tersenyum "hahh anak kecil sepertimu ingin meneror orang?"

"Banyak omong!"

Malam itu Rosé bertengkar hebat dengan orang itu membuat keduanya menjadi musuh bebuyutan mulai saat itu.

Dan sejak saat Jennie menerima kartu mawar merah, Rosé berjanji untuk selalu menjaga Gadis bernama Jennie Kim itu dari orang itu walau dari kejauhan pada dirinya sendiri.

RoseanneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang