"Untuk mengalahkan orang yang licik dan cerdik, dibutuhkan trik cerdas yang brilian."
{Magician}
<ᗕᗒ>
"Jadi, di sini sekolah tuh bocah?"
"Iya, Yolanda. Sekolah sihir di dunia cuma ada dua. Kita masuk sekarang?"
Delapan orang perwakilan itu sudah datang. Ivana, Reinnais, Sarah, Octavianus, Skyle, Ervin, Yolanda, dan tentu saja Dercy.
"Ay—,"
"Sarah! Rein! Kalian di sini?!"
"Kalian?!"
Sarah mendengus kesal. Samuel dan Octavia, dua sosok yang paling dia hindari. Dibanding sang kembaran, kedua remaja di depannya ini lebih menyebalkan: cerewet dan suka mengatur.
Greb!
Nah, kan. Sarah tidak salah. Seenaknya saja gadis ini memeluknya! Kurang ajar!
"Pheidippides, singkirkan kakak terkutukmu ini."
"He, lama di daratan, mulutmu semakin kurang ajar, ya, Sarah? Aku penasaran, bagaimana reaksi Edward saat tahu tunangan tersayangnya yang kalem berubah menjadi berandalan."
Octavia semakin erat memeluk Sarah. Pasrah, Sarah balas memeluk walau enggan, karena dia tahu Octavia tidak akan melepaskannya sebelum mendapat balasan.
Benar saja. Pelukan menyebalkan itu langsung terurai, menyisakan kedua tangannya yang digenggam lembut oleh Octavia. Raut gadis di hadapannya ini sangat teduh, tapi penuh kekhawatiran.
"Sarah, Skyle, Octavianus, Rein, kalian sehat, kan?" tanya Samuel sambil mengusak rambut sang adik.
Reinnais tidak menolak. Justru, gadis itu terlihat menikmati perlakuan lembut sang kakak.
"Kalau aku, kau tidak perlu khawatir. Aku seorang healer sepertimu, tidak mungkin aku cidera semudah itu," jawab Reinnais.
"Kami sehat, Kak. Sheila dan Kak Edward, ada di mana?" tanya Skyle.
Matanya menatap sekeliling. Oh ya, sejak pelukan Sarah terlepas tadi, mereka sudah kembali berjalan, menuju taman akademi. Jadi, semua obrolan tadi berlangsung sambil mereka berjalan.
"Benar. Setelah meminta kami kemari, ace kalian tidak akan kabur, kan?" sindir Octavianus.
Akhirnya, kita sudah di taman. Rombongan itu kini berjalan mendekati meja piknik besar yang ada di salah satu sisi taman, duduk bersama untuk meneruskan obrolan.
"Oh, mereka dipanggil Ayah. Tahu sendirilah, kan mereka siswa terbaik di akademi," jawab Octavia kesal.
"Cih! Dasar seenak—,"
"Pheidippides, Colombus, hentikan ocehan kalian. Apa susahnya bersabar?" kata Sarah memeringatkan.
Octavia tertawa puas, meledek adiknya yang sampai saat ini masih saja lemah di hadapan Sarah. Padahal, dari segi kekuatan, Octavianus dan Skyle itu jauh lebih unggul.
"Oh, ya, Sarah. Kau tidak mau mengenalkan para gadis itu? Dari penilaianku, mereka sepertinya bukan warga Magic Town."
Reinnais berdecak kesal, begitu juga dengan Ervin. Dari sini, kita semua pasti sudah bisa menyimpulkan satu hal : Samuel itu suka menggoda perempuan.
"Kenalkan diri kalian," putus Sarah.
Bukan tanpa alasan dia melakukan itu. Ivana, dia adalah anak silang, identitasnya bisa dibilang termasuk rahasia. Yolanda sendiri, dia seorang entertainer. Dia harus menjaga image-nya. Dercy sendiri, posisinya sebagai seorang dari Klan Zahrawi, Klan kuat yang sudah musnah, itu benar-benar dalam bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
School: Magician [Tamat]
FantasySihir. Satu kata yang familiar di kalangan para penggemar rumor fantasia. Kata yang selalu dikaitkan dengan sosok penyembah setan yang menguasai ilmu hitam. Akan tetapi-, Benarkah demikian? Seburuk itukah kata ini? Kita tidak tahu. Kita tidak akan t...