Prolog

9.7K 395 38
                                    

Mata tajam mereka mengamati para wanita yang sedang meliuk-liukan tubuh mengikuti musik yang menggema dilantai dansa.

Begitu cantik, elegant, berkelas dan mahal. Itu yang bisa mereka simpulkan ketika melihat para wanita itu.

Saat pergantian lagu tanpa diduga para wanita itu berjalan untuk menghampiri meja VVIP mereka.

"Red wine, thanks."

Tanpa dipersilakan para wanita cantik itu duduk bergabung bersama mereka, senyuman anggun terpatri indah di wajah para wanita itu.

Pria tampan dengan mata elang menatap salah satu wanita di sana, wanita yang sedari tadi juga mengamatinya.

"Masih ingat denganku, tuan Harvey Benedict?" Seringainya.

Yang ditanya hanya diam seraya mengingat-ingat.

"Seminar bisnis di Harvard Univercity dan Boston Train Center, 11 tahun lalu...."

Pria lainnya menatap binggung temannya, sedangkan para wanita di sana menyeringai senang.

Pria yang bernama Harvey itu menarik sudut bibirnya saat mengingat siapa wanita di depannya.

"Te has convertido en una mujer adulta ahora." Seringainya. (Kau sudah menjadi wanita yang dewasa sekarang.)

"Vine a cobrar tu promesa." Wanita itu tersenyum cantik. (Aku datang untuk menagih janjimu.)

-Toxic Partner-

Jangan lupa vote dan komen bestie🤡

TOXIC PARTNER 1: AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang