Acara baku hantam itu terus berlanjut hingga menjelang pagi. Hal itu tentu sangatlah melelahkan bagi para petinggi Black Swan, mereka tidak akan mengira bahwa Adolf akan membawa banyak musuh bersama.
"Kapan anak buahmu datang?! Oh sial masih banyak sekali!" Umpat Gera menatap rekannya.
"Sebentar lagi!" Balas Jay yang mendengarnya.
"Bajuku basah karena darah, sangat menyebalkan." Dengus Megan, mungkin jika baju dan jaketnya diperas akan mendapatkan seember darah.
"Kita harus segera menyelesaikannya sebelum para utusan pemerintah datang." Seru Irish.
Persetan dengan lelah dan letih, sampai tulang hancurpun tak apa asal pesta berengsek ini cepat selesai.
Sebelum melakukan serangan, mereka berpikir ini akan seru karena mereka bisa menyiksa orang, terkutuklah No Name yang malah membuat mereka kerja rodi dari siang hingga menjelang pagi.
"Jangan seperti itu, sialan!" Seru Rafa menahan Mars dengan susah payah, agar sepupunya itu tidak lari menghampiri Adolf.
"Kita siksa dia di akhir acara, Matteo. Istirahatlah, kau terlihat seperti zombie." Ujar Sebas seraya menginjak putung rokoknya menggunakan sol boots.
Suasana yang awalnya gelap berubah samar-samar menjadi terang. Salju yang berwarna putih sudah berubah menjadi merah. Ribuan manusia terkapar tak bernyawa dengan keadaan yang mengenaskan. Ada yang kepalanya hilang, tangan dan kaki terputus hingga semua organnya keluar dari dalam perut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC PARTNER 1: Affair
RandomB The Series- Benedict 3 Harvey Benedict & Yolanda Mackenzie Ketika racun bertemu dengan racun. Melukai untuk mempertahankan, meracuni untuk mencintai atau menusuk untuk menyayangi? Entah itu cinta atau obsesi, semua tidak ada artinya jika tidak sa...