✨BR 02✨

9.7K 610 10
                                    

"Nona, ini berkas berkas untuk pertemuan hari ini" ujar sekretaris Olivia setelah mendapat izin masuk.

Hari ini Olivia memiliki pertemuan dengan A'X Company, yang niatnya ingin bekerja sama dengan O'Law Corp perusahaan milik Olivia.

Tetapi Olivia sedang tak mood untuk ikut dalam rapat, dia ingin cepat cepat menjemput baby Reon.

"Kamu saja yang ikut rapat, gantikan saya" sekretaris nya yang bername tag Lila itu mengangguk.

Setelah mengatakan itu Olivia segera pergi ke sekolah Reon.

Jam sudah menunjukkan pukul 13.00,itu tandanya sekolah akan bubar.

Olivia dengan perlahan keluar dari mobil dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung nya. Bersandar di sisi mobil menunggu Reon keluar.

Tak lama tatapan terfokus pada satu titik. Senyum tipisnya mengembang seketika karena melihat Reon yang berlari kearahnya.

Reon berlari dengan sangat cepat setelah melihat Olivia yang merentangkan tangannya. Sampai didepan Olivia dengan cepat dia menerjang tubuh Olivia, memeluknya dengan erat.

"Kangen..." rengeknya.

Olivia mengecup puncak kepala Reon, dia mengusap pipi Reon perlahan.

"Baby.. Jangan berlari lagi ya? Nanti kamu jatuh" ujarnya dengan lembut.

Reon mendongak dan mengangguk patuh.

Mereka pun segera pulang tanpa menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka sedati tadi.

Siapa wanita itu? Dia cantik sekali
..aku akan merebutnya dari mu Reon. Kamu tak pantas mendapatkannya, kamu hanya anak rendahan yang terlahir dari hubungan terlarang jadi kamu tak pantas. Orang itu tersenyum smirk, dia segera pergi dengan segala rencana licik yang tersimpan di otaknya.

✨🍼✨

"Mommy...Eon mau beli es krim" Reon menatap dengan tatapan penuh harap pada Olivia. Olivia yang luluh pun memarkirkan mobilnya di parkiran minimarket dekat apartemen.

"Masuklah, ambil semua es krim yang kamu mau" Olivia merogoh tas kecil miliknya dan memberikan black card pada Reon, "gunakan ini" Reon mengambil black card itu dan dengan semangat dia masuk ke minimarket untuk membeli beberapa es krim.

Sudah sekitar 15 menit tapi Reon belum kembali juga ke mobil. Karena khawatir Olivia pun menyusul ke dalam. Olivia sontak terkejut melihat Reon yang sedang di marahi oleh salah satu kasir dan bahkan dengan berani menampar baby nya itu.

"Ada apa ini?! Apa yang kau lakukan?!" bentak Olivia dan menarik Reon kedalam pelukannya. Reon meremas kuat kemeja yang dipakai Olivia, isakkan kecil terdengar dari bibir Reon.

"Dia sudah mencuri nona!" ucap kasir itu.

"Ada bukti?" tanya Olivia tenang.

Kasir itu tergugup, dia tak mempunyai bukti tapi dia ada menemukan black card yang terjatuh dari tangan Reon tadi. Ya, black card itu.

"Ini nona, ini buktinya. Dia mencuri black card ini dan digunakan membayar" kasir itu tersenyum menatap Olivia. Dia yakin bahwa Olivia akan percaya. Tapi realita tak sesuai ekspektasi 😌.

"Memangnya kenapa? Itu saya yang memberikannya. Dan saya menyuruhnya untuk membeli es krim yang diinginkan nya" skakmat, kasir itu terdiam dan menunduk menahan malu.

"Lain kali jangan menuduh orang sembarangan" ujar Olivia dan menggendong Reon yang tertidur karena capek menangis. Biarlah nanti dia akan membelikan satu gudang es krim untuk Reon.

TBC

Hallo, gimana nih? Pada suka gak?

Ada yang gemes gak sama Reon?

Atau ada yang penasaran sama seseorang tadi?

Tunggu di part selanjutnya ya babay🍼🍼✨✨

My Baby ReonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang