(23)

1.2K 210 13
                                        


"Kenapa?" Tanya asahi terhadap semua temannya yang kini tengah menatapnya.

"Di surat ini, entah kenapa lebih mendiskripsikan ke "Lo" banget. Gue kira cuman gue yang ngerasa, tapi ternyata semuanya juga ngerasa ke lo asahi." Ucap hyunsuk yang menatap asahi dengan tatapan yang tajam.

"Kali ini, gue setuju sama bang hyunsuk. Sekarang, lo itu jadi agak nambah banyak bicaranya. Dan entah itu suatu kebetulan atau enggak, setelah lo kayak banyak bicara gitu, pasti bakal ada sesuatu yang terjadi." Jelas jihoon menambahi penjelasan dari hyunsuk.

Asahi hanya menganggukkan kepalanya.
"Singkatnya, kalian nuduh gue kan??" Tanya asahi dengan wajah yang lebih datar dari sebelumnya.

"Kalo lo nya ngerasa ya pasti emang lo pelakunya." Ujar yedam yang mendapat tatapan tajam dari yoshi.

"Kalian kenapa sih langsung bisa ambil kesimpulan kalo asahi pelakunya??!! Sadar gak kalian, kalo sekarang pelakunya lagi bikin kita terpecah belah, bikin kita saling tuduh. SADAR GAK?!!!" bentak yoshi marah sampai wajah nya memerah.
Yang lainnya langsung menundukkan kepalanya. Semenjak aksi tuduh tuduhan itu, yoshi terkadang menjadi dingin dan mudah marah.

"Lo nyoba ngebelain asahi yos??" Tanya jihoon sambil meredam emosinya. Yoshi yang mendengar pertanyaan dari jihoon hanya memberikan senyum remeh ke arah jihoon. Ah tidak... lebih tepatnya, yoshi memberikan senyum remeh kearah mereka semua.

"Cih, harusnya kalian lebih teliti lagi bacanya. Yakin banget kalian kalo yang dimaksud dari tulisan di kertas itu emang asahi. Kalo menurut gue sih ada banyak selain asahi. Bahkan bisa dibilang semua yang ada di sini jadi lebih banyak bicara." Jelas yoshi sambil terkekeh pelan. Namun setelah itu, ia langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi lebih dingin dan tidak terbaca. Yahh... sekarang, sudah tidak ada lagi yoshi yang ceria dan suka memberi senyuman hangat....mungkin??

"Gue setuju sama ucapan bang yoshi barusan. Bahkan gue juga banyak bicara. Gue juga berpikir kalo yang dilakuin pelaku sekarang itu buat bikin kita lupa kalo bang junkyu itu lagi hilang gak tau kemana." Jelas doyoung yang mendapat anggukan dari jaehyuk.

"Gue harap dimanapun bang junkyu berada, dia bakal baik baik aja." Harap jaehyuk dengan wajah yang memelas.

Perkataan jaehyuk barusan, membuat salah satu dari mereka tersenyum mengejek.






















'Andaikan lo tau.' Batin orang itu sambil tertawa jahat dalam hati.

●●●


19.27  ( ruang makan )

Kini, mereka yang masih hidup dan berada di rumah ini, sedang menikmati makan malam dalam diam.
Di sana, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang menyentuh piring. Tidak ada seorangpun yang mengucapkan sepatah kata ataupun gurauan seperti dulu.

Biasanya ada junkyu, jeongwoo, dan haruto yang selalu bertengkar saat sedang makan. Tidak hanya bertengkar, biasanya mereka juga melemparkan gurauan agar suasana di meja makan saat itu tidak terlalu sepi. Namun, sekarang jeongwoo dan haruto sudah berada di alam yang berbeda. Bahkan junkyu juga sudah pergi ke alam yang sama dengan mereka........mungkin??

"Ekhemm....gue mau minta maaf kalo ucapan gue tadi terlalu kasar sama kalian." Ujar yoshi dengan wajah dingin dan datarnya *terlihat terpaksa:v

"Kalo nggak niat buat minta maaf, mending gak usah deh bang. Gak penting juga." Sinis yedam yang setelah itu melanjutkan aktivitas makannya.

"Setidaknya bang yoshi udah ngucapin kata maaf." Celetuk doyoung sembari menatap yedam dengan wajah malasnya.

"Udah deh gak usah mulai lagi. Ini lagi makan. Mending omong omongannya nanti aja." Ucap hyunsuk yang membuat mereka semua kembali diam dan melanjutkan acara makannya.












TEROR | TREASURE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang