(9)

1.4K 232 10
                                    

Hari sudah mulai gelap.
Mereka baru saja pulang setelah proses pemakamkan junghwan. Keluarga junghwan sangat marah saat diberitahukan akan hal itu, terutama ibunya junghwan.

Tentu saja mereka marah, karena tiba tiba mereka diberi tahu bahwa anak mereka meninggal dengan keadaan yg tidak wajar. Bahkan ibu junghwan sempat menuduh teman teman junghwan yg tinggal serumah dengan junghwan. Beruntungnya, ayah junghwan mau menenangkan ibunya junghwan. Namun setelah itu, mereka diusir dari area pemakaman.

Dan disinilah mereka sekarang.
Kembali kerumah dengan keadaan yg sangat berantakan dan juga pikiran yg kacau.

Mereka mulai masuk kerumah dengan diawali oleh mashiho, selaku orang yg dipercaya untuk memegang kunci rumah. Dan diakhiri oleh hyunsuk, selaku orang paling tua di rumah itu.

Saat sudah sampai di dalam rumah, mereka segera membersihkan badan terlebih dahulu, dan tidak lupa mengganti baju

Untuk oknum yg tinggal di lantai 2 entah mengapa merasa sangat merinding. Sebenarnya kamar junghwan sudah dibersihkan dan barang junghwan juga sebagian sudah dipindah ke rumah orang tuanya. Namun tetap saja hawa dingin terus menyerang mereka. Apalagi pintu kamar junghwan dibiarkan terbuka. Sangat menambah kesan horor nya.

"WOII...AYO PADA TURUN!! INI GUE UDAH BIKININ ROTI BAKAR SAMA COKLAT PANAS. CEPET, KEBURU MAKANANNYA DINGIN!!" perintah jihoon dari ruang makan, membuat orang orang yg tinggal di situ segera menuju ruang makan.
Mereka tidak sempat makan siang karna masalah tadi. Jika kalian berpikir 'kenapa jihoon hanya membuatkan roti dan coklat panas?' Itu karna jihoon tau setelah kejadian tadi, pasti mereka tidak akan mood untuk makan.

"Makasi ya bang." Ucap mashiho sambil tersenyum kepada jihoon yang dibalas anggukan oleh oknum tersebut.

"Kalian gk boleh sedih terus, kasian junghwan kalo tau kalian masi kayak gini." Ujar yoshi setelah melihat keadaan temannya yg berubah.

"Tapi bang, gue heran aja. Gk mungkin junghwan itu bunuh diri. Pasti dia dibunuh. Iya kan bang?" Ucap doyoung tiba tiba, yg membuat beberapa dari mereka merasa ketakutan.

"Tadi junghwan sempet di otopsi. Kita tunggu aja hasilnya, pasti nanti ada sesuatu tentang kematiannya junghwan." Ujar jaehyuk menjawab doyoung.

"Kalo misal junghwan beneran dibunuh, gue bingungnya dia itu dibunuh siapa? Gk mungkin kan ada orang lain masuk ke kamar junghwan lewat jendela terus langsung ngebunuh junghwan." Ujar jeongwoo mengutarakan isi pikirannya yg sedikit mengganjal.

"Kok lewat jendela?" Tanya yedam agak curiga.
Curiga karena jeongwoo bisa mengutarakan kalo ada orang lain masuk lewat jendela. Padahalkan bisa aja lewat pintu.

"Gue kekamar jeongwoo setelah nemenin bang yoshi kemaren. Dan setau gue, gk ada orang yang masuk lewat pintu rumah." Ujar haruto yang merasa kalo yedam mencurigai jeongwoo sebagai pelaku pembunuhan.

"Kok kesannya lo kayak nge bela jeongwoo To?? Lo gak nyembunyiin sesuatu dari kita kan?" Tanya yedam juga curiga dengan haruto.

"Lo aja nanyain ke jeongwoo aja kesannya kayak nuduh dia kok. Ya jelas gue ngomong yg sebenarnya. Secara gue juga bareng sama jeongwoo waktu itu." Ujar haruto sedikit dengan penekanan.

"Tapi bisa aja lo kerja sama bareng jeongwoo to." Ujar doyoung yg mulai curiga dengan hajeongwoo.

"Lo juga nuduh gue sama haruto jadi pelakunya bang." Ujar jeongwoo tidak percaya.

"Kan bisa aja." Ujar yedam menimpali

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu." Ujar haruto sambil memendam amarah.

"Gue sama jeongwoo gk mungkin ngebunuh junghwan. Junghwan udah gue anggep kayak adek sendiri." Sungut haruto yang diangguki oleh jeongwoo.

"Halahhh....palingan alesan semata doang." Ujar doyoung dengan wajah santainya.

Brak!

"BISA DIEM NGGAK!!!" Ujar hyunsuk sambil menggebrak meja. Yg membuat mereka semua langsung diam tanpa kembali berkutik.

Namun tiba tiba, ada seorang human yg datang dengan watadosnya

"Kok sepi sih, padahalkan tadi lagi tuduh tuduhan." Ujar junkyu yang baru kembali dari dapur untuk mengambil cemilan.

"Habis dari mana kyu?" Tanya jihoon kepada junkyu

"BUTA MATA LO!! Jelas jelas gue dari dapur ambil cemilan." Ujar junkyu agak emosi

"Kok gue nggak ngrasa kalo tadi lo pergi ke dapur ya bang?" Heran jaehyuk.

"Ya lo nya aja dari tadi fokus sama aksi tuduh menuduh . Yakali lo fokus ke gue yg cuman ke dapur ambil cemilan." Jawab junkyu dengan penekankan bagian 'tuduh menuduh'.

"Udah puas tuduh tuduhannya." Ujar hyunsuk dengan wajah dinginnya.

"......"

"Sekarang cuman diem doang. Ck, ayo lanjutin lagi." Ujar hyunsuk dengan wajah dinginnya kembali.

"Udah bang, mereka tadi cuman lagi kebawa suasana aja. Lo juga jangan kaya gini bang." Ujar yoshi mencoba menenangkan hyunsuk.

"Hufftt... lain kali kalian kalo mau ngomong di pikir dulu. Jangan asal tuduh." Ujar hyunsuk lalu pergi ke kamarnya, meninggalkan mereka semua di ruang makan.

"Cih.." decihan haruto yg ikut meninggalkan ruang makan, di ikuti oleh yang lainnya.





































Kecuali 2 oknum yg masi diam di tempatnya tanpa beranjak sedikitpun dari tempatnya.

"Lo gk pergi as??" Tanya yoshi yang tidak mendapat respon apapun dari asahi

Dan benar....
2 oknum tersebut adalah yoshi dan asahi.


Karna tidak mendapat respon dari asahi, yoshi pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

Namun langkahnya terhenti kala asahi menanyakan sesuatu padanya

"Lo bisa dipercaya kan bang....?" Ucap asahi dengan suara pelan. Yg hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri dan juga yoshi.

Yoshi hanya tersenyum, lalu melanjutkan pergi menuju kamarnya.



























Hingga saat akan mencapai anak tangga pertama, yoshi membalikan badannya ke arah asahi dengan wajah yg masih tersenyum hangat ke arah asahi. Dan kemudian mengatakan sesuatu yang membuat asahi mematung di tempat...







































"Seharusnya gue yang bilang gitu As."
"Lo bisa dipercaya kan........Asahi..?"
Ucap yoshi dengan senyum di wajahnya, kemudian langsung berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Meninggalkan asahi yang tetap mematung di tempatnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~




Maaf ya kalo ada typo✌🙃

💎💎💎💎🌟

TEROR | TREASURE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang