(39)

1.2K 189 11
                                        

"Lagi ngapain Kyu??" Tanya Yoshi kepada Junkyu yang sedang duduk di sofa.

"Lagi membajak sawah. Gue habis panen malika, kedelai melimpah."

"LOHH!! Sejak kapan lo punya sawah?? Peninggalan turun temurun kah??" Tanya Yoshi dengan wajah polosnya.

Junkyu tersenyum paksa. "Yosh, lu tau kan kalo polos sama bego itu beda tipis."

"Gue dari tadi cuman duduk duduk doang di sofa. Yakali beneran ngebajak sawah. Mana panen kedelai pula. Kalo beneran kan mestinya gue udah jadi juragan yang punya aset dimana mana. Lah ini, udah beban keluarga, beban negara, jadi inceran pembunuh pula. Coba lo jadi gue Yos." Jelas Junkyu.

"Inceran pembunuh??"

"Ho.o. secara kan gue kek korban gagal nya mereka. Untung waktu itu ada lo Yos." Ujar Junkyu sambil menepuk bahu Yoshi.

Yoshi tersenyum sambil menepuk dada nya dengan bangga.

"Harusnya waktu itu gue nurut omongan lo sama Asahi. Tapi gue keras kepala banget." Ucap Junkyu sambil menundukkan kepalanya.

"Enggak Kyu. Justru kalo misal malem itu lo nggak pergi dari rumah, lo bakal di bunuh di dalem kamar lo. Itu lebih bahaya." Jelas Yoshi.

Junkyu mengangguk pasrah.

Selang beberapa saat, Junkyu teringat akan sesuatu.

'Omongin nggak ya?? Aduh... dilema gue. Omongin nggak nih??' Batin Junkyu dengan gelisah.

"Lu kenapa Kyu?? Kek orang nahan boker gitu." Junkyu tersentak. Apakah wajah bingungnya benar benar seperti orang yang sedang menahan buang air besar??
Oke, Junkyu akan mengaca nanti.

"Emmm...Yosh, gue...ada rahasia. Enaknya gue kasi tau ke lo apa enggak ya??" Yoshi mengerutkan keningnya.

"Ya terserah lo nya aja Kyu. Kan rahasia lo. "

"Hemm... bener juga. Yodah lah, nggak jadi gue kasi tau ke lo Yos." Putus Junkyu yang membuat Yoshi tersenyum miring.

"Lu napa dah, senyum senyum kek psikopat gitu??" Seketika Junkyu teringat akan perkataan Asahi dulu.






























"Padahal lebih nyeremin Bang Yoshi lo, Bang Junkyu...."






























"Kyu.."

"Junkyu..."

"Woii Ajunn!!"


Plak

"ADUHH!! SAKIT YOS!!" Teriak Junkyu sambil mengusap bahu kanannya.

"Salah siapa gue panggil kagak nyaut. Mikirin apaan emang??" Tanya Yoshi dengan ekspresi heran.

"Nggak. Nggak ada. Nggak usah dipikirin." Ucap Junkyu sambil mengibas ngibaskan tangannya.

Mereka berdua terdiam sejenak.
Larut dalam pikiran masing masing.
















"Junkyu"

Junkyu menoleh

"Gue tau apa yang ada di pikiran lo saat ini." Ujar Yoshi dengan nada halus.

'K...kok g..gue merinding ya??' Batin Junkyu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Apaan emang?? Apa yang lagi gue pikirin??"

TEROR | TREASURE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang