TEROR | TREASURE (END)

(6)

Pukul 16.55

Saat ini, diruang keluarga tengah disibukan dengan aktivitas masing masing dari beberapa bujang.
Hyunsuk juga baru saja kembali dari super market dan membawa banyak sekali cemilan dan beberapa bahan dapur yg hampir habis. Memang, hyunsuk itu sudah seperti emak emak yang lagi ngurus keluarganya. Bahkan ada beberapa dari mereka yang menganggap hyunsuk sebagai ATM berjalan. *ga ada akhlak emang.

Saat sedang melakukan aktivitas masing masing, tiba tiba...

Ctak

"Aaaaaaa" teriak seseorang dari dalam dapur.

"Woi kyu, kalo teriak jangan deket kuping gue lah. Ini juga kenapa listrik bisa mati sih." Kesal hyunsuk. Ya..ternyata yang tadi teriak itu junkyu.

"Ya maap. Gue refleks aja gitu."ujar junkyu sambil monyongin bibirnya. Iya, dia ngode minta di tabok pake sendal jepitnya hyunsuk.
"Eh...kok tiba tiba mati listrik sih. Coba deh gue ke ruang keluarga. Sapa tau kita di isengin." Ujar junkyu yang segera pergi ke ruang keluarga dan di ikuti hyunsuk di belakangnya.

"Udah dimulai."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~diruang keluarga

"Aaaaaaaa."

"Buset, siapa tu yang treak. Suaranya kaya anak perempuan. Disini kan gak ada anak perempuan."ujar haruto sambil berjengit kaget yang malah dihadiahai geplakan dari jeongwoo.

"Lagi mati listrik, gausah bercanda To." Ujar jeongwo selaku orang yang ada di sebelah haruto.

"Apa mungkin bang hyunsuk lupa bayar listrik ya??" Sahut jaehyuk yg lagi goleran di sofa.

"Enak aja, udah gue bayar ya 3 hari yang lalu." Jawab hyunsuk yang baru keluar dari dapur bersama junkyu.

"Oya bang, tadi ada suara anak cewe teriak, itu siapa??" Tanya doyoung

"Oh.. ituma-kucing iya. Itu tadi cuman kucing. Tadi ada kucing tetangga lagi main  di halaman rumah." Sahut junkyu memotong ucapan hyunsuk dengan cara menginjak kakinya. Gimana ya...... kalo ketawan kan imagenya junkyu bisa turun;)

"Mana ada kucing tetangga. Orang jarak rumah kita sama rumah tetangga aja jauh."ujar yedam

"Alah. Palingan tadi yang teriak bang junkyu. Iya kan bang..?" Tanya jeongwoo dengan nada jahilnya.

"Kalo iya emang kenapa?" Jawab junkyu dengan mata melotot yang membuat orang yang melihatnya menjadi agak ciut.

"Y....ya...gk pa..pa. kan gue cuman nanya. Gitu aja marah." Ujar jeonwoo langsung menciut.

Keadaan jadi hening seketika....

Hingga ada beberapa teman dari mereka turun dari tangga dan menuju ke ruang keluarga.

"Udah Sa, main komputernya?" Tanya jaehyuk yang dibalas deheman oleh asahi.

"Ini mati listrik beneran?" Tanya yoshi sambil melihat ke sekeliling rumah yg mulai gelap. Walaupun masih sekitar setengah lima sore, tapi langit sudah terlihat mendung dan gelap.

"Ya lo liat sendiri lah bang. Tv, lampu, AC. Semuanya mati. Yakali ini mati listrik jadi jadian." Ujar doyoung yang diangguki oleh yedam

"Kan gue kira kalian lagi ngonten yang buat prank prank gitu." Ujar yoshi lagi.

"Lagi males bang bikin begituan." Ujar jeongwoo.

"Gue takut bang." Ujar junghwan yg agak merapatkan diri di dekat mashiho. Mashiho yang paham pun langsung menepuk nepuk bahu junghwan untuk membantu menenangkan.

"Udah wan gpp, gak usah takut. Gue bakal jagain lo. Tenang aja oke." Ujar jihoon yang membuat junghwan sedikit tenang dan mengulas senyuman di wajahnya.

"Palingan juga bentar lagi nyala listriknya. Positif thinkink aja dulu." Ujar jaehyuk yang tetap sama pada posisi sebelumnya.

"Semoga aja." Ujar yoshi

~30 menit kemudian

Ctak

"ALHAMDULILLAH." Ucap 12 bujang tersebut bebarengan.

"Pliss ya, gue laper. Panas juga. Pengen yang seger seger." Ujar junkyu lesu. *Mati listrik 30 menit aja udah ngeluh:v

"Yaudah gue, yoshi, sama mashiho kedapur dulu mau bikin makanan. Kalian kalo emng udah laper ya makan roti atau cemilan dulu aja. Nanti juga bikin makanannya simpel aja. Gapapa kan?" Tanya jihoon yang diangguki semuanya.

"Iya gapapa kok bang. Yang penting perut udah keisi." Ujar yedam yang memaklumi.

"Yaudah kita masak dulu ya." Ujar yoshi  langsung melenggang ke dapur yang diikuti jihoon dan mashiho di belakangnya.

"Besok semuanya bakal gue mulai."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf kalo ada typo ya...

Jangan lupa ☆